Publish ulang, lupa naro musik nya:v
Jika ada penggunaan kata, tanda baca yang kurang tepat atau salah mohon dikoreksi. Mohon banget ini dikoreksi ya kalo ada typo, huhu. Gak sempat revisi soalnya.
Kritik dan saran dipersilahkan.
Enjoy! Sorry ya lama, h3h3:D
"Oh, hai Liam. Ada apa kau kemari?" Sapa pria berambut oranye pada Liam yang berjalan menghampiri nya dan teman temannya yang kini sedang duduk bergerombol di dalam kelas.
"Mana Freddy?" Tanya Liam. Wajah nya nampak kesal. Segerombolan mahasiswa itu saling tatap, lalu salah satu dari mereka berucap. "Kau tidak tahu?" Liam lantas menggeleng.
"Freddy dikeluarkan dari kampus."
Liam tak mampu menahan keterkejutan nya, "kenapa?" Tanya nya.
"Well, ini adalah buntut dari perkelahian nya dengan Jennie itu. Ini semua karena ibumu, dia datang membela Jennie dan membuat Freddy dikeluarkan. Yeah, sebenarnya itu pantas untuk pria mesum sepertinya, tolong sampaikan terima kasih ku pada ibu mu, Liam. Jika bukan karena dia, mungkin Jennie yang akan di hukum bahkan di keluarkan." Pria berkulit hitam berucap, ke empat teman nya mengangguk setuju.
Jennie adalah gadis yang baik dan ramah, dia terkenal di kalangan mahasiswa se fakultasnya. Tak heran jika banyak yang mendukung Jennie dalam masalah kemarin.
Liam dibuat kaget lagi oleh fakta bahwa ibunya terlibat dalam masalah mantan kekasihnya. "Y-ya, baiklah. Terima kasih atas informasinya. Aku permisi," ucap Liam lalu bergegas pergi.
Liam pergi meninggalkan kampus, ia tak peduli dengan kelas nya. Ia ingin menemui ibunya, ia ingin meminta penjelasan mengapa ibunya terlibat dalam masalah Jennie.
"Dia bahkan tak pernah mau berurusan dengan semua masalah yang ku dapat di sekolah dan sekarang? Dia dengan senang hati membela orang lain." Liam menendang kencang botol air mineral di dekat kaki nya sebagai bentuk kekesalan nya. Dengan cepat ia mengendarai mobil dan pulang ke mansion.
Sesampainya di kediaman ibunya, ia berteriak memanggil semua pelayan. "Dimana mom?!"
"Kami tidak tahu, young master. Beberapa hari ini Miss Kant tidak pulang." Liam berdecak kesal, ia lalu menelpon asisten ibu nya.
Sementara itu, di tempat lain.
"Miss, maaf mengganggu. Tapi, young master menelpon," ucap asisten Lisa menghampiri Lisa yang tengah asik berenang.
Mendengar ucapan asistennya, Lisa menghentikan aktifitas nya.
"Suruh anak itu untuk menelpon ku langsung. Dia bertingkah seolah tak punya nomor ponsel ibu nya saja, ck." Asisten Lisa mengangguk dan segera pergi menjauh dan menyampaikan pesan Lisa pada tuan muda nya.Tak lama setelah itu, ponsel Lisa berdering. Lisa naik ke permukaan dan memakai bathrobe nya lalu duduk di kursi kayu yang berada di pinggir kolam. Pandangan nya teralihkan kala Jennie menghampiri nya dengan bikini yang begitu menggoda.
"Oh ... Bikini yang bagus, baby. Tunggu aku sebentar, aku harus menjawab panggilan dari mantan kekasih mu dulu. Kau tidak keberatan, kan?" Jennie memutar bola mata nya malas namun bibir nya mengukir senyum tipis. Ia lalu mendekat pada Lisa dan mengecup pipi nya.
"Jangan membuatku menunggu lama," kata Jennie seduktif. Lisa terkekeh, Jennie kembali mendekat, kali ini dia melumat bibir tebal Lisa. Juga, dengan jahil menggigit bibir Lisa, membuat wanita dewasa itu meringis sakit.
Lisa menyeka bibir nya, tersenyum miring. "Dasar penggoda kecil yang nakal. Ingatkan aku untuk berterima kasih pada Liam karena si bodoh itu memutuskan mu," kata Lisa. Jennie tertawa, lalu mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kita [JenLisa Fanfiction] One Shoot
Cerita PendekGxG Area!! Mengandung unsur LGBT, mohon bijak dalam memilih bacaan. Kumpulan cerita pendek JenLisa.