01. Selamat
Pagi hari saat ini, semua nya terasa hampa, Jingga Atira Putih atau kerap di sapa jingga, nampak memandang kosong kamar miliknya.
Bagaimana keadaan nya?
Isi kepala Jingga hanya teringat kenang-kenangan namun apalah daya jingga harus memulai kehidupan baru nya disini!!
Tok tok tok bunyi kamar dari jingga !!
"Iya sebentar" sahut jingga
Jingga segera membuka pintu kamar nya, cowo berkulit sawo matang hidung mancung berbadan tinggi ia adalah Ayah Jingga.
"Ayah" tegur Jingga
"Jingga kamu mau ayah anter ga?" ucap Ayah
"Engga Ayah Jingga bisa sendiri" sahut Jingga sambil keluar dari pintu kamar nya itu
"Sampai kapan kamu giniin Ayah Jingga? Kamu harus menerima kenyataan ini semua, kamu juga harus menerima bahwa ia ibu sambung kamu!" tegur Ayah
Hampir tiap hari kata kata "IBU SAMBUNG" itu di sebut Ayah Jingga, tapi tetap saja Jingga tidak memperdulikan nya.
"CUKUP AYAH!" Jingga menaikkan nada suaranya
"Ibu aku akan tetap Ibu aku! Dan Ibu aku tidak akan pernah tergantikan dengan perempuan yang lain Ibu aku tetap abadi dalam hati aku" sahut Jingga dengan mata yang berkaca'
Tatapan Jingga benar benar sangat kecewa kepada Ayah nya itu. Jingga meninggalkan Ayah nya di depan pintu pagar rumah itu.
Hari ini Jingga memilih untuk sekolah dengan jalan kaki saat saat menuju ke perjalanan sekolah tiba tiba??
"Aaaaaaaaaaaaaaaa"
Jingga berteriak sangat kencang
"HEH! lo gila ya? Lo mau mati apa? Untung gue ga nabrak lo!" ujar cowo itu
"HEH! apaan si lo, lo yang mau nabrak gue kenapa lo malah lo yang nyolot? Minta maaf ga sama gue!" sahut Jingga
"Seorang Biru disuruh minta maaf ke cewe kek lo?" Saat Biru mengatakan itu, Biru mendekat ke cewe itu "GA MAU!" ujar Biru
"Cewe Gila!" ujar Biru
Dengan muka yang tidak bersalah Biru meninggalkan cewe itu.
Mendengar ucapan cowo itu emosi Jingga bertambah ingin sekali rasanya Jingga menjambak cowo itu.Mauuu tauu kelanjutan dari kisah BIRU DAN JINGGA?
Jangan lupaa tungguin aku di hari sabtuu gaisss!!!,
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Biru
Teen Fiction[Sebelum membaca jangan lupa follow akun ini] Jingga Atira Putih Menjadi dewasa bukanlah hal yang mudah apalagi ketika kita beranjak dewasa kita kehilangan separuh hidup kita yaitu Ibu. Dikejutkan dengan keadaan bahwa ia harus menerima Ibu sambungn...