•
•
•
•
•"Assalamualaikum Ayah" Tegur Jingga
"Waalaikumsalam" Sahut ayah nya
"Jingga ayah mau bicara sama kamu, kamu mau ga nurutin permintaan ayah?--" Ujar Ayah.
"Permintaan apa?" Sahut Jingga
"Kamu setelah lulus SMA kamu mau ya, Ayah jodohkan sama anak teman nya Ayah" Ujar Ayah
Mendengar ucapan Ayah nya itu membuat Jingga terdiam bisa disebut syok, selebihnya shik shak shock haha bercanda gais.
Ceklek
"Mas, katanya hari ini kamu udah bisa pulang tapi kamu harus jaga pola makan kamu agar penyakit kamu tidak kambuh lagi" Ujar Helda
"Alhamdulillah" Sahut Ayah
Sedangkan Jingga tidak membuka suara sedikit pun setelah mendengar permintaan Ayah nya itu ia seperti patung.
"Aku pesan taksi dulu ya mas" Ujar Helda
Jingga keluar dari kamar rumah sakit itu tanpa bilang ia mau pergi kemana. "Pasti Jingga kecewa mendengar permintaan aku ini" Batin Ayah
Jingga pergi ke halaman rumah sakit, yang bisa disebut dengan taman.
Taman dekat rumah sakit kurang lebih seperti ini, adem banget kan keliatan nya.
Jingga duduk di sebuah kursi yang ada di taman dekat rumah sakit itu ia memikirkan permintaan Ayah nya itu.
"Aku ga mau nikah, kalo aku nikah bagaimana dengan sekolah aku gimana juga dengan mimpi aku andai aja Ibu masih hidup" Ujar Jingga sambil meneteskan air matanya itu.
Drett
Drett
Drett
Ponsel hp Jingga berbunyi, terdapat notifikasi panggilan masuk."Iya, kenapa Ayah"
"Kamu dimana, Ayah mau pulang dari rumah sakit kamu mau bareng sama Ayah sama Ibu juga ga"
"Ga Usah, Ayah duluan aja Jingga bisa pulang sendiri"
"T-tapi Jingga... "
Sebelum Ayah nya selesai bicara, Jingga terlebih dahulu menutup ponsel nya itu.
---
Malam ini adalah malam terasa beda bagi Jingga menurut Jingga ini adalah hari yang sangat sial ia mendapatkan kabar perjodohan yang tidak pernah ia pikirkan.
Memang setiap manusia pasti mempunyai keinginan untuk menikah tetapi menikah dengan pilihan kita sendiri bukan dengan cara di jodohkan."Ya Allah cobaan apa lagi ini kenapa harus Jingga, kenapa banyak banget Ya Allah cobaan hidup Jingga"
"Ibu, Kaka Alina Jingga butuh kalian disamping Jingga"
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Biru
Teen Fiction[Sebelum membaca jangan lupa follow akun ini] Jingga Atira Putih Menjadi dewasa bukanlah hal yang mudah apalagi ketika kita beranjak dewasa kita kehilangan separuh hidup kita yaitu Ibu. Dikejutkan dengan keadaan bahwa ia harus menerima Ibu sambungn...