•
•
•
•
•"
Keputusan Jingga-"
"Jingga mau menerima perjodohan ini tapi kalo Jingga merasa tidak cocok sama cowo itu Jingga masih bisa nolak kan?" ujar Jingga
"Kita liat nanti saja" sahut Ayah
"Kamu yakin kan Jingga dengan keputusan kamu ini? Ibu engga mau dengan keputusan kamu ini membuat hubungan kamu dengan Ayah kamu hancur" tanya Helda
"Engga, tante ga usah ikut campur deh aku tau mana yang salah mana yang benar" sahut Jingga
Selesai mereka mendiskusikan tentang perjodohan itu mereka masuk ke kamar masing'.
Sedangkan Alina yang masih bingung kenapa Jingga bisa menerima perjodohan itu biasa Jingga anak yang paling susah banget di atur.
---
Tring...
Tring..
Sedalam dalamnya
Lautan India
Lebih dalam lagi
Cinta ku padanya
Sesuci dan sebeningnya
Embun pagi begitulah
Cinta pada dirinyaMendengar suara musik itu sontak membuat Alina kaget lalu ia masuk ke kamar Jingga dan mematikan bunyi alarm dari ponsel nya itu
"Jingga bangun udah jam 10 ini"
"Iya"
"Jingga ayo bangun kamu itu sebentar lagi akan jadi istri orang kalo kamu kek gini terus bisa' kamu dimarahin mertua kamu"
Perlan demi perlahan Jingga membuka matanya lalu duduk di hadapan Alina.
"Jingga Kaka bingung sama kamu, kenapa kamu mau aja menerima perjodohan ini kenapa kamu engga tolak aja?"
"Tapi kata Ayah itu ada bener nya juga kak, tau ah Jingga cape Jingga menerima takdir aja udah"
"Tapi Jingga kalo yang mau dijodohkan ke kamu om' gimana? Kalo yang mau dijodohkan sama kamu kasar toxic gimana?"
"Ga mungkin kak, emang ada ya orang tua yang mau menyesatkan anak nya?"
"Yasudah terserah kamu, doa kaka apapun keputannya semoga itu pilihan yang terbaik"
--
Hari ini adalah hari minggu membuat Jingga bosan dalam kamar nya.
Sedangkan Alina sedang rebahan di dalam kamar nya itu karena ia menikmati masa' libur kuliah nya.Jingga dari tadi mondar mandir ia bingung mau melakukan aktivitas apa sedangkan belajar sudah, bahkan nonton drakor juga sudah.
Jingga mengambil ponsel nya lalu ia berpikir untuk jalan jalan ke mall, tanpa berpikir panjang Jingga keluar kamar nya mengajak Alina untuk pergi bareng ke mall.
"Kaka bukaain pintunya"
Alina yang asik dengan kasur nya itu terpaksa harus bangun membuka pintu kamar nya."Kenapa mau cerita apalagi kamu, kaka lagi enak' rebahan juga"
"Siapa yang mau cerita, orang aku mau ngajak kaka jalan'"
"Jalan' kemana, siang' gini engga mau panas"
"Ayolah kak, kita ke mall"
Alina meletakkan jari nya ke dagunya seakan' berpikir dengan ajakan itu"Yaudah deh, kaka siap' dulu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Biru
Teen Fiction[Sebelum membaca jangan lupa follow akun ini] Jingga Atira Putih Menjadi dewasa bukanlah hal yang mudah apalagi ketika kita beranjak dewasa kita kehilangan separuh hidup kita yaitu Ibu. Dikejutkan dengan keadaan bahwa ia harus menerima Ibu sambungn...