1. Surat Berharga

121 23 0
                                    

aloha geis udah siap nemanin Reyhan dan Monika?

let's guarr

***

“Secarik kertas yang sangat berharga untuk ku.” —Jefrian Reyhan Alfaro

***

"Rei mau coklat gak?." tanya seorang anak kecil laki-laki pada temannya yang sedang bermain mobil-mobilan miliknya.

Anak laki-laki itu menoleh mengerutkan keningnya. "Tumben kamu mau bagi-bagi coklat? Habis menang dopres kah?." tanyanya. Anak laki-laki penggemar angry bird itu pun mengambil satu coklat lalu memakannya.

"Aku lagi seneng karena besok kak ros akan tinggal sama nenek." Mendengar perkataan Satya, Reyhan hampir saja tersedak coklatnya untung ia membawa air minum jadi dengan cepat Reyhan meminum airnya. "Ala mau pergi? Berapa lama?." tanya Reyhan.

Satya berpikir sejenak mengingat-ingat perkataan Bunanya pagi tadi saat diruang tengah. "Eumm...... Oh iya sampai besar kayaknya." ucapnya lalu kembali menikmati coklatnya.

Seketika wajah Reyhan yang tadinya ceria berubah murung, selera makannya hilang tempo mengunyah nya menjadi lambat. Satya menyadari perubahan tiba-tiba temannya itu ia memiringkan kepalanya lalu berucap. "Kamu kenapa kok murung kayak mau nangis aja, gak suka sama coklatnya? Yaudah kasih semut aja daripada mubazir."

Reyhan menggeleng, "Bukan itu."

"Terus?."

"Ala kan mau pergi, aku sedih."

Mendengar ucapan temannya itu membuat kening Satya berkerut ia tidak mengerti maksud dari ucapan Reyhan barusan, Sedih karena kak Ros mau pergi? Aku aja gak sedih. Pikirnya. "Maksud kamu apa? Kenapa sedih kalau kak ros pergi? Takut gak ada temen maling coklat aku lagi?."

"Bukan itu." sahut Reyhan dengan mulut penuh coklat.

"Terus?."

"Kepo kayak dora, dah lah aku mau pulang nanti gak dapat jasuke." ucap Reyhan lalu beranjak pergi, hari sudah sore itu sebabnya Reyhan harus pulang selain takut tak kebagian jasuke kesukaannya ia juga takut Mama Jera mencarinya.

Tersisa Satya sendirian di taman komplek itu ia belum mau pulang karena menurutnya ini belum terlalu sore. "Padahal masih jam lima tapi udah mau pulang aja." ucapnya sambil menggerakkan ayunan.

"ACILL." sampai tiba-tiba suara cempreng seorang gadis kecil meneriaki dirinya. Gadis kecil itu berlari menghampiri Satya. "Buna nyuruh pulang sekarang ini udah sore kamu malah masih asik makan coklat disini, ntar diculik om om badan besar tau rasa." ucapnya menceramahi kembaran non-identik nya.

"Ishh, aku masih mau disini bentar." ucap Satya enggan berdiri dari ayunan. "Mending kita main disini bentar, besok kan kamu udah gak bisa ketemu kakakmu yang tampan ini." ucapnya lagi dengan pede nya.

Mendengar kepedean Satya, Monika rasanya ingin muntah. "Idihh kepedean mending dek Jian daripada kamu." ucapnya lalu mendudukkan bokongnya di ayunan disamping Satya. "Tadi kamu main sama Ian ya?."

"Kok tau cenayang ya kamu." Monika mengarahkan dagunya pada mobil-mobilan milik Satya. "Ohh kirain cenayang padahal aku berharap kamu cenayang."

"Biar apa?."

Love Secretly R Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang