9. Antara Khawatir dan Cemburu

7 3 0
                                    

aloo maaf baru bisa update sekarang😁

happy reading

***

***

Tempat ini. Monika merasa familiar dengan tempat ini. Sebuah goa dengan banyak gambaran-gambaran di setiap sudutnya, mulai dari gambar orang-orangan sawah, ikan, laut bahkan sampai gambar 6 anak-anak yang sedang bermain pun ada.

Gambar 6 anak itu berhasil mencuri perhatian Monika. Ia memperhatikan dengan teliti gambar itu. Sepertinya Monika bisa menebak siapa anak-anak itu?

Liza menepuk pundak Monika membuyarkan lamunan gadis yang lebih tua 1 tahun darinya. "Tau gak siapa aja yang ada digambar itu?" tanya Liza.

Monika sedikit mengangguk ragu. "Beneran?" Reyhan dan Adri yang sedang melihat sekeliling goa mendekati Monika dan Liza merasa akan ada hal spesial.

"Mungkin...." Monika menggantung ucapannya ia berharap tebakannya tidak salah. "Yang ini Liza, yang ini Satya, ini Rey, ini aku dan-."

"Itu aku."

Atensi Monika, Liza, Reyhan dan Adri beralih pada gadis dengan blouse berwarna sage dan celana yang senada. "Kak Sisi." Liza bersorak kegirangan berlari ke pelukan Sisi.

"Wih bocil, sekarang udah jadi tiang aja lu." sedikit terkejut saat melihat perubahan Liza. Gadis kecil yang dulunya sangat penakut dan yang paling pendek diantara mereka bertiga, sekarang sudah menjadi gadis pemberian bahkan Liza lebih tinggi daripada Sisi dan Monika.

Liza melepaskan pelukannya. "Iya dong, kan aku yang paling muda."

"Hubungannya apa?."

"Dimana-mana kalo sahabatan bertiga pasti yang paling muda yang paling tinggi dan yang paling tua paling pendek."

"YEE." tapi apa yang Liza katakan ada benarnya, dulu diantara mereka bertiga Sisi lah yang paling tinggi karena usianya lebih tua dari Liza dan Monika. Sekarang Sisi lah yang paling pendek dan Liza yang paling tinggi.

Sisi berjalan menghampiri Monika sambil tersenyum bahagia melihat sahabatnya kembali. "Yang warna ungu ini aku dan yang warna hijau punya anak cowo yang kita gak tau namanya tapi dia juga temen kita." ucap Sisi.

"Sisi?."

Sisi melirik Monika saat namanya dipanggil, tetapi nada panggilannya seolah seperti orang baru bertemu pertama kali. "Iya gue Sisi, kenapa manggilnya gitu Mon?" tidak ada jawaban dari Monika.

"Eh!." Sisi terkejut saat tiba-tiba Monika memeluk dirinya tentu saja Sisi membalas pelukan sahabatnya.

Sisi menatap Reyhan. Reyhan mengerti maksud tatapan Sisi, gadis itu sedang bertanya ada apa dengan Monika. "Amnesia." bukan itu bukan Reyhan yang menjawab, tetapi Monika sendirilah yang menjawab.

"Mon....."

✩.・*:。≻───── ⋆♡⋆ ─────.•*:。✩

"Aku pulang." langkah Monika berhenti ia mematung melihat siapa yang sedang duduk di sofa di temani secangkir kopi dan cookies.

"AYAH." Monika berlari lalu berhamburan memeluk sang Ayah.

"Eh tuan putri udah pulang, gimana sekolahnya? Gimana tadi jalan sama Rey? Kemana aja?." banyak pertanyaan yang Rino lontarkan. "Kangen banget sama tuan putri satu ini." Rino membalas pelukan Monika melepaskan rindunya sudah lama ia tidak bertemu dengan Monika selain karena Monika tinggal di Amerika juga karena Rino terlalu sibuk dengan pekerjaannya.

Love Secretly R Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang