Istri Tuan Pei Adalah Selir Iblis Su

Bab 145-146

Bab 145: Dia Tidak Layak

Di atas sofa, ibu dan putrinya tetap berpelukan dan berpelukan selama lebih dari setengah jam.

Kepala Bibi Zou terbentur besar akibat tamparan Xu Mingzhi. Dia penasaran mengapa Nyonya Xu baru kembali untuk putrinya sekarang jika dia begitu peduli padanya? Ini adalah ketiga kalinya Bibi Zou datang ke ruang tamu untuk menyajikan teh, dan posisi mereka masih sama!

Xu Mingzhi juga bereinkarnasi ke tubuh lain, tetapi dia datang lebih awal. Pada hari dia datang, pemilik aslinya baru saja melahirkan Su Ji sepuluh bulan lalu.

Saat dia melihat suaminya, yang terlihat persis sama seperti di kehidupan sebelumnya, baik itu penampilan, kepribadian, atau bahkan namanya, Xu Mingzhi telah meramalkan masa depan hubungan mereka.

Dia tidak ingin bertengkar lagi dengannya. Entah itu di kehidupan sebelumnya atau di kehidupan ini, dia tidak berpikir pria ini bisa berubah.

Ketika dia melihat bayi dalam buaian yang tampak seperti putrinya, Xu Mingzhi sangat kesal.

Malam itu, Su Cunyi kembali dari pertemuan bisnis, dan dia juga kebetulan pulang kerja. Keduanya sama-sama marah saat bertemu, bahkan mengatakan hal yang persis sama.

“Mengapa kamu tidak merawat bayi itu di rumah?”

Su Cunyi telah menahannya selama beberapa bulan. Dia ingin menggunakan alkohol sebagai alasan untuk melampiaskan, tetapi sebelum dia bisa mengucapkan sepatah kata pun, Xu Mingzhi melemparkan surat cerai padanya.

Su Cunyi tercengang. Dia tidak pernah berpikir untuk bercerai.

Xu Mingzhi menginginkan hak asuh atas Su Ji karena dia terlihat persis seperti putrinya. Namun, Su Cunyi merasa dia tidak bisa mengasuh anak, jadi dia berusaha segala cara untuk memenangkan hak asuh atas Su Ji.

Saat itu, Xu Mingzhi baru saja bertransmigrasi dan belum memahami hukum masyarakat modern. Dia kalah dalam gugatannya dan pergi ke Benua M dengan marah. Setelah itu, dia akan kembali menemui Su Ji sesekali. Namun, seiring bertambahnya usia Su Ji, hatinya semakin dingin.

Dia bukan putrinya.

Dia sedih melihat Su Ji kehilangan ibunya, tapi dia tidak memiliki banyak simpati. Karena Su Cunyi telah memenangkan hak asuh, dia harus memikul tanggung jawab.

Dia bisa mengubah suaminya, tetapi putrinya tidak!

Xu Mingzhi bertanya kepada Su Ji kapan dia datang, dan Su Ji dengan kasar menceritakan apa yang terjadi hari itu. Dia juga menyebutkan bahwa makamnya telah digali dan harta karunnya telah disita. Namun, dia tidak menyebutkan bahwa itu ada hubungannya dengan Pei Huai.

Dia memahami karakter ibunya. Dia galak.

Xu Mingzhi memeluk putrinya, “Sayang, jangan marah. Aku punya banyak uang untukmu.”

“Tuan, Anda kembali! Nyonya Xu…!”

Su cunyi dibebaskan dari kecurigaan dan dibebaskan. Dia bergegas masuk ke dalam rumah dan menyela Bibi Zou, “Di mana Su Ji? Apakah dia sudah bangun?”

Bibi Zou melirik sekilas ke ruang tamu, ekspresinya gugup, “Ya…”

Su Cunyi menoleh dan tercengang!

“Mingzhi…”

Dia tidak tidur pada malam sebelumnya, dan kejadian yang terjadi malam itu telah membuat pikirannya mati rasa. Namun meski begitu, dia masih kaget melihat Xu Mingzhi.

Selama bertahun-tahun, Xu Mingzhi datang menemui Su Ji berkali-kali, dan setiap kali dia datang, dia datang diam-diam, jadi Su Cunyi tidak bisa melihatnya sama sekali. Setelah tidak bertemu dengannya selama lebih dari sepuluh tahun, Xu Mingzhi tidak berubah sama sekali.