Istri Tuan Pei Adalah Selir Iblis Su

Bab 65-66

Bab 65: Pembantu Istana, Pengasuh, dan Si Cantik…

“Kami pasti akan lolos babak penyisihan…”

Zhou Xuefang sudah setengah menjalani hukumannya ketika dia melihat Meng Na membeku. Dia memegang teleponnya, wajahnya pucat.

“Nana, ada apa?” Dia mencondongkan tubuh ke depan dan melihat topik yang sedang tren. Tiba-tiba, dia tidak tahu harus berkata apa.

Jika semua komentarnya jelek, mungkin itu adalah haters yang dibeli oleh agensi lain. Namun, komentarnya adalah…

[Tidak peduli apa, ini adalah kerja keras Nana. Pembenci terlalu jahat.]

[Itu tidak buruk. Tidak seburuk itu. Tapi sejujurnya, aku sudah mendengarnya dua kali, tapi aku masih tidak bisa mengingat satu kata pun.]

Kedengarannya…sangat objektif. Dibandingkan dengan komentar kebencian, ini lebih buruk bagi Meng Na.

“Mereka tidak tahu apa-apa, jangan dimasukkan ke dalam hati. Kami akan meminta Ms. Jing untuk membantumu mendapatkan dukungan, itu akan baik-baik saja.”

Dia mencoba menghiburnya, tapi Meng Na tetap diam. Zhou Xuefang tidak menyukai suasana yang berat. Dia berjalan ke lantai dasar asrama dan berpura-pura ada yang harus dia lakukan.

Meng Na kembali ke asrama sendirian. Ia masih kesal dengan komentar netizen tentang lagu barunya.

Benar, ada penggemar beratnya di antara mahasiswa baru tahun ini. Dia menambahkan Yang Xiaotao di WeChat terakhir kali, jadi dia mengiriminya lagu tersebut.

Yang Xiaotiao menjawab dalam hitungan detik.

[Tao: “Idolaku! Aku bahkan merekam versi live nyanyianmu pada upacara pembukaan kemarin!”]

Meng Na tersenyum.

[Meng Na: “Bagaimana menurutmu?”]

Kemudian, dia melihat bahwa dia sedang mengetik dalam waktu yang lama. Meng Na mengerutkan kening. Lima menit kemudian, dia menerima balasan.

[Tao: “Tentu saja menurutku itu bagus~”]

Rasanya sedikit dipaksakan.

[Meng Na: “Benarkah?”]

Segera, dia menyesal menanyakan pertanyaan ini, karena kali ini, Yang Xiaotao menjawab dalam hitungan detik.

[Tao: “Jika kamu ingin aku jujur… aku harus mengatakan bahwa itu tidak mudah diingat…”]

Hati Meng Na tenggelam.

**

Pada malam pertama di asrama, Su Ji menderita insomnia. Dia tidak terbiasa tinggal bersama orang lain. Kemudian, dia membayangkan tiga orang lainnya sebagai pelayan istana, pengasuh, dan si cantik…

Kemudian, dia merasa lebih nyaman

Saat dia membuka matanya di pagi hari, waktu baru menunjukkan pukul 6 sore. Su Ji mengusap celah di antara alisnya. Dia tidak bisa tidur nyenyak, dan dia tampak kesal.

Ketika dia berjalan ke kamar mandi, sudah ada seseorang di dalam yang masih menelepon.

“Bu, aku sudah bilang padamu kalau aku di asrama. Jangan telepon aku jika tidak ada hal penting.”

“Aku mohon, tolong simpan sendiri pakaian yang kamu beli. Lagipula aku seorang selebriti sekarang. Aku akan menjadi bahan tertawaan jika ini terungkap.”

“Baiklah, baiklah, aku benar-benar tidak ingin berbicara denganmu lagi…”

Su Ji menguap dan berbalik untuk pergi. Kenop pintu diputar dan Zhou Xuefang keluar. Melihat itu dia, Su Ji mengangkat alisnya. Nada suara orang yang menjawab telepon tadi sangat berbeda dari Zhou Xuefang biasanya.