The Crippled Mister Gong Is A Big Shot (21+)

80

Fu Xi memandangi pemimpin bajak laut yang menyedihkan itu dan tidak bisa menahan tawa.

Seorang pria berotot dengan janggut lebat kini berlutut seperti anak ayam kecil yang menyedihkan, hampir memuja mereka seolah-olah mereka adalah nenek moyangnya.

Fu Xi tidak bisa tidak merasa kasihan padanya.

“Ehem.” Gong Hao terbatuk dan membiarkan pemimpin bajak laut itu bangun lebih dulu. “Kita akan membicarakannya nanti.  Aku harus membalut lukaku.”

Fu Xi hanya membalut lukanya untuk menghentikan pendarahan dan tidak memberikan obat apa pun. Pelurunya juga harus dikeluarkan, kalau tidak lukanya akan terinfeksi.

Saat menyebutkan lukanya, pemimpin bajak laut itu menampar dirinya sendiri dua kali lagi.

“Bos, tunggu sebentar. Aku akan meminta seseorang untuk mengambilkan obatnya.”

Setelah itu, dia menatap tajam ke arah bajak laut di belakangnya.

“Cepat bawa obatnya. Apa kalian menunggu kematian?”

Saat dia mengutuk, bajak laut lainnya menggigil dan buru-buru berlari kembali.

Tidak ada yang berani untuk tidak patuh.

Tidak lama kemudian para bajak laut berlari kembali dari kapal sambil membawa banyak obat.  Salah satu yang lebih pintar bahkan membawa alat bedah sederhana.

Fu Xi menerimanya dengan puas dan secara pribadi melepaskan peluru untuk Gong Hao.

“Ah Hao, tahanlah.” Fu Xi membuang ekspresi bercandanya. Rasa sakit melintas di matanya saat dia menyerahkan handuk itu dan membiarkan suaminya menggigitnya. Gong Hao tersenyum tapi tidak membuka mulutnya.

"Lakukanlah."

Gong Hao telah menderita banyak luka sebelumnya dan beberapa bahkan lebih parah.  Saat itu, tidak ada anestesi dan pria itu menahannya.

Cedera apa ini?

Semakin pria itu bersikap tegar, semakin sakit hati Fu Xi.  Matanya dingin dan tegas, dan dia tidak berkata apa-apa lagi.

Pemimpin bajak laut itu merasakan pandangannya kabur saat pisau bedah Fu Xi menusuk luka Gong Hao.

Mantap, akurat, dan cepat!

"Klang." Pelurunya dikeluarkan dan dilempar ke atas nampan.

Darah mengalir dari lukanya.  Fu Xi dengan tenang menyemprotkan alkohol dan mengoleskan obat ke Gong Hao sebelum membalutnya dengan hati-hati.

Pemimpin bajak laut itu tidak bisa menahan ludahnya.

Dia tidak mampu menyinggung perasaan wanita yang begitu tenang.

"Selesai." Fu Xi dengan hati-hati menyeka keringat dingin di dahi Gong Hao. Dia menghela nafas lega ketika dia melihat ekspresi suaminya sedikit pulih. Fu Xi bertepuk tangan dan menatap pemimpin bajak laut itu. “Sekarang, saatnya memberitahuku kenapa kalian menyerang kami berdua.”

Pemimpin bajak laut itu tidak berani menyembunyikan apapun dan mengaku dengan sangat jujur.

“Aku menerima perintah hadiah dari perusahaan keamanan di kota. Selama aku membunuh kalian, aku akan menerima lima puluh juta dolar.”

Suaranya menghilang.

Jika pemimpin itu tahu bahwa orang yang akan dia bunuh adalah Raja Laut, dia tidak akan pernah melakukannya bahkan jika dia diberi lima ratus juta!

"Siapa namanya?" Fu Xi mencibir, matanya menjadi dingin.

“Gong Cheng.”  Pemimpin bajak laut itu menggaruk kepalanya dan tidak berani melihat mereka berdua.  “Dia tuan muda ketiga dari keluarga Gong.  Orang yang ingin dia singkirkan adalah tuan muda tertua dari keluarga Gong.  Dia ingin mengambil alih posisi kepala keluarga Gong.”

Mata pemimpin bajak laut itu membelalak.

Raja Laut… adalah tuan muda dari keluarga Gong…

Dia berlutut di depan Gong Hao lagi.

“Bos, aku benar-benar tidak tahu itu dirimu!”

Pemimpin bajak laut itu meratap dan bersujud dengan keras.  Gong Hao tanpa daya menariknya dari tanah.

“Baiklah, lupakan hal ini.”

“Ya, lupakan saja.”

Pemimpin bajak laut itu menyeka wajahnya dan berkata dengan lembut, “Bos, kenapa kau tidak pergi ke kapal dan istirahat dulu? Bajingan itu benar-benar berani menjebakmu.  Saat dia datang mencariku lagi, aku akan menangkapnya.”

Gong Hao menoleh untuk melihat Fu Xi yang sedikit mengangguk padanya.

Bukan ide yang buruk untuk kembali ke kapal.

Pemimpin bajak laut itu dinilai masih tulus dan bisa melindungi mereka.  Yang paling penting adalah mereka bisa memancing Gong Cheng keluar. Sudah waktunya untuk menyingkirkan ular berbisa ini.

"Ya!"