90

18 0 0
                                    

Gong Hao segera bergegas ke sisi kapal. Gong Cheng saat ini sedang mengapung di laut, berteriak minta tolong saat ombak naik dari waktu ke waktu.

"Tolong, uhuk, uhuk. Kakak… selamatkan aku."

Kata "kakak" sedikit melunakkan hati Gong Hao.

Bagaimanapun juga, mereka adalah saudara. Bisakah dia menyaksikan adiknya tenggelam di laut?

Gong Hao melepas bajunya dan menyerahkannya pada Fu Xi.

"Xi'er, aku akan pergi menyelamatkannya."

Gong Hao melompat ke laut.

Jantung Fu Xi langsung naik ke tenggorokannya saat dia menatap lekat-lekat ke arah laut.

Dia tidak ingin Gong Hao menyelamatkan Gong Cheng.

Gong Cheng semula tergeletak di sisi kapal dan masih ada jarak ke sisi lainnya. Bagaimana pria itu bisa jatuh ke laut?

Ini jelas sebuah jebakan!

Namun, Gong Hao telah masuk ke air dengan cepat dan dia tidak bisa menghentikan pria itu tepat waktu. Fu Xi hanya bisa berdoa dalam hati.

Fu Xi berharap ini hanya pikiran buruknya.

"Byurrrr." Ombaknya melonjak, tapi Gong Hao tidak terpengaruh sama sekali. Dia seperti ikan lincah yang terus mendekati Gong Cheng.

“Kakak, di sini.” Gong Cheng tampaknya telah mencapai batasnya saat dia memutar matanya dan teriakan minta tolongnya menjadi semakin lemah.

Gong Hao mengertakkan gigi dan bergegas saat dia berenang ke arah Gong Cheng.

Ketika dia sudah dekat dengan Gong Cheng, Gong Hao menyuruh pria itu memeluk pinggangnya dan berenang ke sisi kapal bersamanya. Fu Xi mengambil tali dan menggantungkannya di sisi kapal, menunggu untuk menopang mereka.

Kilatan dingin melintas di mata Gong Cheng.

Jleb!

"Ssss." Rasa sakit yang menusuk datang. Gong Hao yang sedang berenang terkejut. Dia tiba-tiba mengerahkan kekuatan dengan kakinya yang panjang dan menendang bayangan yang mendekat.

Seseorang telah menyerangnya!

Gong Hao telah ditusuk di pinggang, dan kekuatannya dengan cepat berkurang.

Ini adalah jebakan!

Ombaknya melonjak, dan Gong Hao tidak punya waktu untuk berpikir.  Dia mengabaikan Gong Cheng yang memeluknya erat-erat, dan meraih tali Fu Xi, lalu naik kembali ke kapal dengan bantuannya.

“Xi'er, hati-hati, ada seseorang di dalam air.” Gong Hao mengingatkan, wajahnya pucat saat pria itu pingsan.

"Ah Hao!" Fu Xi berteriak dan terus menekan dada suaminya.

Gong Hao tidak bereaksi. Seolah-olah pria itu sudah mati, dan suhu tubuhnya perlahan menurun. Pikiran Fu Xi kacau saat dia memeluk Gong Hao, mencoba menggunakan tubuhnya untuk menghangatkan suaminya.

Tidak, Gong Hao tidak bisa mati!

"Lupakan tentang menyelamatkannya. Itu tidak ada gunanya." Suara Gong Cheng terdengar di telinganya.

Fu Xi tiba-tiba mengangkat kepalanya dan menatap pria itu. Suaranya sedingin es.

“Gong Cheng, dia mencoba menyelamatkanmu.”

“Aku tidak memintanya untuk menyelamatkanku.” Gong Cheng mengangkat bahunya dengan acuh tak acuh dan menatap Fu Xi dengan sedikit nada menggoda di suaranya. “Kakak ipar, Kakak tidak berguna sekarang. Kenapa kau tidak mempertimbangkan untuk bersamaku?”

Fu Xi tertegun dan menatap pria itu dengan marah.

“Apa kau berbicara dalam bahasa manusia?”

Gong Hao belum mati, dan Gong Cheng sudah punya rencana untuk dirinya sendiri.

Pria itu pantas mati!

"Aku mengatakan yang sebenarnya."

Gong Cheng menjilat bibirnya dan dengan berani mengamati lekuk tubuh Fu Xi yang indah.

Gong Cheng sangat ingin membawa Fu Xi.

Dengan Fu Xi, kekuatan keluarga Fu akan menjadi miliknya. Hanya dengan melihat Gong Hao, orang akan tahu bahwa pria itu mengandalkan kekuatan Fu Xi untuk mendapatkan posisi yang menguntungkan dalam pertempuran keluarga Gong.

Fu Xi memeluk Gong Hao dan tidak bergerak. Tatapannya berhenti pada darah di pinggang Gong Hao dan dia mengertakkan gigi.

Tidak heran Gong Hao jatuh pingsan.  Setelah tertusuk di titik akupuntur, pria itu kehilangan vitalitasnya. Bagaimana mungkin dia tidak jatuh pingsan?

Melihat Fu Xi tetap diam, Gong Cheng tersenyum dingin dan mengulurkan tangan untuk memegang bahu wanita itu.

"Datanglah padaku."

Pa!

Sebelum tangannya menyentuh Fu Xi, wanita berbaju merah itu dengan kejam mendorongnya menjauh.

"Apa yang sedang kau lakukan?"  Gong Cheng sangat marah, tapi wanita berbaju merah itu tidak takut sama sekali. Dia menatap Gong Cheng dengan tatapan dingin.

“Gong Cheng, aku membantumu karena aku ingin menjadi Nyonya Muda keluarga Gong.”

The Crippled Mister Gong Is A Big Shot (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang