Chapter 29 (End)

8.2K 368 23
                                    

Renjun menatap dokumen di depannya dan sesekali melirik sang dominan. Dirinya sampai tidak percaya Donghyuck menyodorkan surat perjanjian pra nikah kepadanya.

" Hyuck ini, kita beneran harus kaya gini? " tanya Renjun menatap Donghyuck dengan wajah bingungnya.

Donghyuck mengangguk yakin " Harus, supaya ke depannya gak jadi boomerang buat rumah tangga kita " ucapnya yakin.

Renjun sampai kaget ketika pagi ini secara mendadak Donghyuck menghubunginya dan meminta bertemu segera. Padahal hari ini jadwal mereka untuk melihat gedung setelah seminggu yang lalu acara lamaran yang berjalan lancar.

Renjun yang langsung meluncur ke apartement Donghyuck disambut dengan sang dominan yang telah menantinya di ruang TV dengan dokumen di depannya.

Renjun yang bingung hanya diminta membaca dokumen itu yang ternyata adalah surat perjanjian pra nikah.

Sebenarnya sah saja membuat surat seperti ini demi mengamankan aset pribadi apabila terjadi perpisahan, SEHARUSNYA.

Tapi masalahnya syarat yang diajukan Donghyuck sangat membebani moral Renjun.

Dimana surat itu adalah perjanjian apabila ke depannya Renjun sudah sah menjadi istri Donghyuck maka secara otomatis semua perhitungan hutang yang terjadi antara Donghyuck dan Yuta dianggap lunas.

Ke depannya dilarang untuk menyinggung terkait masalah hutang piutang karena semuanya sudah dianggap lunas.

Renjun sungguh bimbang harus bahagia atau sedih. Donghyuck sangat luar biasa.

" Tapi emang harus gini banget? Kamu gak mau pertimbangkan dulu hyuck? " tanya Renjun kembali.

" Njun, ini adalah satu-satunya hal yang aku yakin akan jadi masalah ke depannya kalau gak kita selesaikan sekarang " yakin Donghyuck.

" Tapi hyuck... "

" Sayang " potong Donghyuck. " Kamu gak percaya sama aku? "

" Aku yang harusnya ngomong gitu ke kamu. Kamu gak percaya sama aku sampai kasih perjanjian kaya gini?? "

" Kalau untuk yang satu ini iya " jawab Donghyuck yakin.

Renjun speechless, ketika Donghyuck mengatakan dengan penuh keyakinan.

" Jadi setelah yang kita lewati, kamu masih ragu sama perasaan aku? " gerutu Renjun mulai kesal.

" Aku gak akan pernah meragukan perasaan kamu sayang, tapi hutang ini, titik awal berantem kita. Kalau gak diselesaikan, pasti ke depannya akan jadi masalah buat kita " jelas Donghyuck.

Renjun menghela nafas bingung apakah dia harus tanda tangan surat itu atau tidak. Sementara dia juga ingin membangun rumah tangga dengan sang kekasih.

" Tuh kamu aja masih ragu " ucap Donghyuck kemudian.

Renjun menatap sang dominan kembali dan menatap kembali lembaran itu. Dengan berat hati Renjun akhirnya menanda-tangani surat perjanjian itu.

Donghyuck tersenyum ketika melihat surat itu sudah ditanda-tangani oleh sang kekasih. Perlahan dia mendekat dan mengecup kening si mungil.

" Makasih ya sayang "

Renjun mengangguk kemudian melingkarkan tangannya pada pinggang sang dominan yang sedang berdiri sementara si mungil masih betah duduk di kursinya.

" Kamu beneran gapapa? " tanya Renjun kembali sambil mendongak menatap Donghyuck.

Donghyuck tersenyum kemudian perlahan menunduk, menangkup wajah si mungil dan menggesekan hidungnya pada hidung Renjun lalu mengecup sekilas bibir sang kekasih.

503 || HYUCKREN 🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang