" Astaga Kakakkkkk!!! "
Teriakan Winwin sang Ibu menggema di dapur ketika melihat Renjun 'menghancurkan' dapur rumah. Bagaimana tidak tepung berserakan dimana-mana, belum lagi gula, garam dan semua bahan makanan untuk membuat kue. Winwin sampai histeris melihat sang anak menghancurkan dapur kesayangannya.
" Kamu ngapain sih kak, ini dapur bunda di acak-acak " keluh Winwin sambil membereskan semua kekacauan yang dilakukan anaknya.
" Masak cookies buat crush aku bun " pamer Renjun sambil melihat satu toples yang berisi kue buatannya.
" Kenapa gak minta tolong sama bibi sih? "
" Gak ah, biar berasa perjuangannya bun "
" Ya udah sekarang kamu beresin semuanya " perintah Winwin sambil menyodorkan sapu kepada anaknya.
Renjun terdiam sejenak dan menatap dapur yang sangat berantakan seperti kapal pecah. Renjun hanya tersenyum manis dan perlahan mundur ke belakang.
" GAAAKKK MAAUUUU " teriak Renjun langsung kabur meningalkan dapur.
" KAKAKKKKK!! "
Winwin menyerah sang anak memang spesialis kabur dari masalah. Akhirnya dia meminta bantuan ART membantunya membereskan dapur.
• * ' " ' * •.
(\_/)
(>.<)
(") (")
○ •••••••••••••••• ○
===============
>>> ♥️ 503 ♥️ <<<
===============
○ •••••••••••••••• ○Renjun menatap Donghyuck yang sedang istirahat setelah latihan basket. Perlahan Renjun mendekati sambil membawa cookies buatannya.
" Donghyuukkk~ " panggilnya manja.
" Njun, kenapa? " tanya Donghyuck sambil minum.
" Aku buat cookies nih, cobain dong " kata Renjun sambil menyodorkan cookies buatannya.
" Tumben? Buat sendiri? "
Renjun mengangguk dan Donghyuck mengambil satu cookies lalu memakannya.
Hoek
Donghyuck langsung memuntahkan cookies itu setelah tidak lama mengunyahnya.
" Kenapa hyuck? Kamu keselek apa gimana? " tanya Renjun panik.
" Ini cookies apaan? Kok pedes banget? " tanya Donghyuck kembali minum.
" Serius? Gak enak ya? "
" Ini rasa merica semua mana pait banget lagi, bener gak sih lu masukinnya? "
" Lah itu vanilinya udah pas, gulanya aku banyakin malahan " jelas Renjun bingung.
" Emang lu gak coba dulu? " tanya Donghyuck sambil menggeleng kepala.
" Gak takut keracunan " jawab Renjun santai.
" Lu takut keracunan tapi kasih gue?? Lu mau gue mati duluan?? " protes Donghyuck kembali.
" Ya udah deh kalau gak mau, sini " Renjun kembali mengambil paksa cookies yang sudah dibuatnya. " Rese lu "
Renjun kesal dan langsung pergi meninggalkan Donghyuck yang masih dengan rasa pedas dilidahnya.
" Harus berobat nih gue " gumam Donghyuck lalu minum kembali.
• * ' " ' * •.
(\_/)
(>.<)
(") (")
○ •••••••••••••••• ○
===============
>>> ♥️ 503 ♥️ <<<
===============
○ •••••••••••••••• ○Renjun masih kesal dan nyaman dengan posisinya bersandar pada tembok kelas dalam posisi duduk di bangkunya paling belakang.
" Kenapa lu? " tanya Yangyang heran melihat wajah Renjun yang kusut lalu duduk di sebelahnya.
" Bete " jawab Renjun singkat.
" Kenapa lagi sih? Donghyuck? " tebak Yangyang.
" Udahlah jangan sebut nama dia dulu! Masih kesel gue ama dia " gerutu Renjun sambil membenturkan kepalanya pelan ke dinding kelas.
" Eh apa nih? Ada makanan "
Yangyang dengan cepat langsung mengambil cookies di depannya dan memakannya.
Hoek
Tidak lama setelah itu dia langsung memuntahkannya karena rasanya tidak enak.
" Racun model baru nih bentuk cookies. Intel mana nih yang buat racun model gini. Kreatif banget " puji Yangyang sambil menatap cookies itu.
Renjun semakin kesal lalu mengambil cookies di depannya dan membuangnya ke tong sampah.
" Nyebeliinn " Renjun kesal dan menghentakan kakinya berjalan pergi keluar kelas.
" Fix bokapnya Renjun pasti kerjasama Intel buat racun model baru " tebak Yangyang dengan pikirannya.
• * ' " ' * •.
(\_/)
(>.<)
(") (")
○ •••••••••••••••• ○
===============
>>> ♥️ 503 ♥️ <<<
===============
○ •••••••••••••••• ○Renjun pulang dengan supir jemputannya dan melihat sosok Yuta yang 'tumben' kurang dari jam tiga sore sudah ada di rumah. Padahal biasanya sang ayah sampai ke rumah lewat tengah malam.
" Papa, tumben?? " Renjun mendekat dan duduk disamping Yuta yang sedang menonton TV.
" Kak, iya lagi pengen di rumah aja. Gimana sekolah? Bisa rangking satu gak tahun ini? "
" Idih papa pertanyaannya bikin males ngobrol "
Yuta terkekeh dan menepuk tempat disebelahnya yang kosong. Renjun duduk mendekat dan Yuta merangkul bahu anaknya sambil menepuk pelan.
" Kamu belajar yang bener, sampai kapanpun pendidikan itu penting nak. Kamu satu-satunya anak papa, jadi kamu penerus papa " nasehat Yuta.
" Iya berat banget bahasannya pa. Aku ke kamar aja deh "
" Kata bunda kamu kemarin renovasi dapur? "
" Hah? Enggak kapan? "
" Iya katanya dapur yang rapi jadi kapal pecah? "
" Papa apaan sih!! Nyebeliin "
Renjun kesal karena diledek sang ayah langsung pergi meninggalkan Yuta yang langsung hilang senyum dari wajahnya setelah memastikan anaknya masuk ke kamarnya.
" Semoga setelah ini kamu tetap bahagia ya sayang " gumam Yuta sambil menatap map cokelat yang memang tadi tergeletak diatas meja.
Tbc
Jangan lupa vote, comment & follow
Happy Reading 👨💻👩💻
KAMU SEDANG MEMBACA
503 || HYUCKREN 🍁
Hayran KurguRenjun sangat menyukai Donghyuck bahkan walau sudah ditolak berkali-kali. Walau demikian dia tidak putus asa dan tetap maju hingga suatu insiden membuatnya berhenti berjuang. Donghyuck dom Renjun sub Bxb Jangan lupa vote, follow & comment Happy Read...