Gadun Idaman Bellova

5.8K 58 0
                                    

Jadi dia harus menunggu terlebih dahulu, bisa-bisa tidak diijinkan mengikuti ujian dia jika tidak lunas masalah registrasi, itu yang membuat bellova pusing. Kelas bellova sudah selesai, sekarang dia menuju tempat kerja part time-nya.

Karena bellova mengambil kelas pagi dari jam 8-12 siang maka dijam 1-5 sore dia bekerja sebagai kasir disebuah minimarket, dan dijam 6-10 malam dia bekerja part time disebuah café, jadi dalam satu minggu dia tidak ada waktu untuk sekedar jalan-jalan, kecuali jika dia tengah libur kuliah, mungkin sesekali dia akan mengambil libur untuk mengistirahatkan badan-nya.

"Hai bell, kenapa muka lo ?" tanya rio teman kerja-nya siang ini.

"Gue ? Biasalah, butuh cuan gue"

"Berapa ?"

"Kayak elu mau minjemin aja mas"

"Hahaha, ya siapa tau kan gue ada duit-nya, jadi bisa bantu elo"

"10jt" muka rio kaget lalu kembali normal.

"Banyak bener bell"

"Iya nih, kan buat bayar ukt gue" bellova sudah mulai bekerja, menata barang dan juga mengecek beberapa barang yang masuk, meskipun dia ada masalah tapi dia harus professional dalam bekerja.

Bellova hanya diberi waktu selama 1 minggu untuk membayar ukt, karena sebentar lagi dia akan magang, otak-nya tak berhenti berpikir meskipun dia dalam kondisi tidur, badan bellova semakin kurus dan matanya terlihat sangat letih, membuat kelly yang kini tengah rebahan dikasur kos bellova, menatap sahabat-nya itu dengan prihatin.

Padahal kelly akan dengan senang hati membantu bellova, tapi wanita itu selalu menolak bantuan-nya, toh uang 10jt bagi kelly bukan apa-apa.

"Pinjem gue aja sih bell, kalau lo magang nanti pun, lo pasti gak bisa kerja lagi ya kan ?" bellova mengangguk.

"Iya juga sih, tapi gue gak mau repotin lo terus kel"

"Lo kayak sama siapa aja sih bell" bellova menidurkan badan-nya yang lelah diatas kasur.

"Gue capek banget tau kel" bellova memandang lurus atap kamar kos-kosannya.

"Kalau capek lo bisa berhenti bel, kalau lo butuh bantuan lo bisa cari gue, jangan semua masalah lo pendem sendirian, kan lo masih punya gue" bellova tersenyum.

"Iya gue masih punya lo, emm lo mau nemenin gue ke club gak ?" kelly langsung bangkit dari acara tiduran-nya, dengan semangat 45 kelly mencari kunci mobil-nya di meja belajar bellova.

"Ayo berangkat"

"Anjir lo, bentar gue ganti baju dulu" kely mengangguk saja.

Bellova sudah siap dengan outfit-nya yang membahana malam ini, dia bukan wanita kolot atau sok suci, dia sudah dewasa dan tau batasan mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak, dia dan kelly memang jarang jalan berdua, lebih sering kelly yang main ke kos bellova kalau wanita itu kesepian atau sekedar meminta bellova menemani-nya, jika sahabat-nya itu ingin pergi ke club malam.

Entahlah malam ini bellova sangat ingin menjernihkan otak-nya yang tengah kalut, belum uang 10jt yang harus dia bayar, bibi-nya kini tengah terkena musibah karena pamanya tengah sakit, bellova sangat merasa bersalah, saat tak bisa membantu keluarga bibi-nya yang sangat berjasa dalam hidup-nya.

Selama perjalanan menuju club, bellova hanya diam melamun dan memandang keluar kaca mobil, membuat kelly yang tengah mengemudi mengerutkan alis-nya.

"Kenapa bell ?"

"Gue gak berguna banget ya jadi manusia"

"Lo ngomong apasih jangan ngelantur deh"

"Apa gue jual diri aja ya, biar bisa bantu bibi gue juga argghhh" bellova berteriak dengan kesal.

"Gila lo, meskipun itu ide dari gue, tapi jangan nekat lo tolol" kelly yang tengah menyetir menolehkan kepala-nya ke arah bellova, sahabat-nya itu terlihat semakin kalut.

"Gue gak ada jalan keluar lain anjing, gue harus gi mana"

"Udah stop buat mikir bel, mabok dulu lah kita, nanti gue bantu cari jalan keluar-nya"

Tak terasa mereka berdua sudah masuk ke dalam club, baru masuk saja mereka berdua sudah menerima tatapan buas dari beberapa pria yang tengah berada disofa, terutama bellova yang memiliki tubuh layak-nya manekin hidup, wajah yang cantik, tubuh yang berisi dibagian yang tepat, membuat-nya terlihat menggoda malam ini, terutama untuk pria berusia 30 tahun itu, dia sudah sering bermain bersama model, aktris, dan wanita kalangan elit lainnya, tapi dia belum pernah merasakan rasa ketertarikan seperti ini, saat melihat wanita yang baru masuk ke dalam club.

Jujur saja dia sangat inginmelempar wanita itu untuk menghangatkan ranjang-nya malam ini, bahkan hanyamembayangkan saja, sudah membuat tubuh bawah-nya menegang. Kelly mengajakbellova duduk didepan meja bartender, dia sudah memesan beberapa wine dan jugavodka, bellova langsung menenggak wine yang dipesan kelly dalam sekali tegukan.

My Sugar Daddy(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang