Malam Penuh Gairah

10.8K 71 1
                                    

Kini mereka berdua sudah diatas ranjang dengan kondisi tubuh yang sama-sama telanjang, sejak obrolan mereka tadi bastian sudah tidak tahan untuk menyerang bellova, bahkan kini bibir juga lidah panas bastian sudah menjelajah kemana-mana, membuat bellova yang berada dibawah kungkungan bastian mengerang dengan pasrah.

"Arrgghhh"

Bellova menjerit keras saat bastian dengan kasar memasukkan 3 jarinya sekaligus, badanya menegang kaku saat jari-jari besar itu mulai bergerak dengan kasar dibawah sana.

"Shit, sempit sekali" baru jari-nya yang masuk saja sudah seperti ini, dia kesulitan menggerakkan jarinya, karena dibawah sana seperti tak pernah tersentuh sama sekali.

"Uhhhhh" desahan halus kaluar dari bibir kecil bellova, matanya mengerjap mulai menikmati tusukan kasar dibawah sana, bastian semakin bergairah saat melihat wajah bellova yang terlihat ke-enakan.

"Enak kan bel" bisik bastian pelan.

"Iya enak om ahhh"

"Kamu mau yang lebih enak ?" bellova tanpa sadar mengangguk, tangan bellova ditarik dengan kasar, membuat tangan itu menyentuh benda lunak yang sudah sekeras tongkat bisbol.

"Apa ini" bellova yang penasaran melirik ke arah dimana tangan-nya berada, dia terlonjak saat melihat penis berukuran jumbo, tanpa sadar tangan bellova bergerak naik turun diatas penis jumbo itu, membuat bastian mengumpat ditempat-nya.

"Nakal kamu bell" mata bastian tertutup rapat menikmati usapan halus dari tangan mulus bellova.

"Akk uuu aarggghhh" bellova berteriak saat dia merasakan ledakan dalam dirinya, tubuh-nya terasa sangat ringan seperti melayang, bahkan tubuh-nya dia angkat tinggi-tinggi untuk menikmati setiap ledakan-nya barusan.

"Baru jariku saja kau sudah gemetar seperti ini baby"

"Stop, keluarin dulu jari om aku mau nafas dulu" ucap bellova dengan nafas masih teregah.

"Ayo bell, kocok lebih cepet buat saya muncrat ahhh"

"Seperti ini" bellova mempercepat kocokan tangan-nya, tak perduli dengan bastian yang sudah memeluk erat tubuh bellova, didekap-nya tubuh bellova dengan erat, giginya bergemeletuk dengan keras saat dia merasakan pencapai-annya yang sudah berada diujung tanduk, gampang muncrat seperti ini memang tak seperti dirinya yang biasanya, tapi kali ini entah kenapa mudah sekali gairah-nya terpancing apalagi durasi pelepasan-nya terbilang sangat cepat.

"Arrgghhhh" badan bastian bergetar dengan hebat, wajah-nya ditenggelamkan dalam pepotongan leher bellova, dia menghirup udara sebanyak mungkin, setelah nafas-nya kembali teratur dia mengangkat sedikit tubuh-nya agar tak terlalu menindih tubuh bellova.

"Saya udah gak sabar buat masuk, boleh ya bell" buat apa menolak jika bellova sendiri menikmati permainan dari bastian, maka bellova tanpa ragu mengangguk mengiyakan pertanyaan bastian, laki-laki itu mencari kondom dalam saku celana-nya dan dengan cepat memakai-nya.

Bastian hanya ingin bermain aman dan tidak ingin terjebak dengan sebuah ikatan pernikahan yang menyebalkan.

Dia meratakan cairan yang keluar dari vagina bellova, agar saat penetrasi nanti bellova tidak merasakan kesakitan, bastian memposisikan kejantanan-nya untuk bersiap masuk didepan vagina bellova.

"Ehmmm"

Blesh

Dengan sekali sentakan penis jumbo bastian yang sudah memakai pengaman menerobos masuk, kening bastian mengernyit saat merasakan suatu cairan mengalir dari arah dalam vagina bellova, matanya menatap ke arah penyatuan mereka, dia kaget saat melihat darah segar mengalir disela penyatuan mereka.

"Ke-napa kamu gak bilang kalau masih perawan, kalau saya tau, pasti saya akan pelan-pelan tadi" ucap bastian dengan pelan, lah bambang yang tadi mempertanyakan kesucian-nya kan ini orang, jika bellova tidak merasakan perih dan sakit mungkin akan dia gampar laki-laki tampan diatas-nya ini.

"Udah telat om, lagian batang sialan om ini udah masuk" balas bellova dengan kesal membuat bastian terkekeh.

"Iya juga ya, kamu kalau kayak gini makin cantik bel, bikin saya makin sange" tangan bastian dengan nakal meremas dua payudara bellova, membuat wanita itu mendesah hebat karena gairah-nya kembali naik.

"Ahhhh bel saya gerak ya" bastian meminta ijin, tapi bellova menggeleng karena dia belum siap.

"Wait om" bastian meringis saat merasakan jepitan kuat dibawah sana, menggunakan kondom saja dia kelimpungan apalagi jika dia tak menggunakan kondom, bisa-bisa pingsan dia karena saking nikmat-nya.

My Sugar Daddy(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang