Terima kasih yang udang vote dan comment di chapter-chapter sebelunya,
Maaf kalo ceritanya nggak bagus maklum saya masih baru di sini,
Sekian selamat membaca.-------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Elyyy, Aga selamat ya akhirnya kalian kawin juga," teriakan menggelegar Neta membuat beberapa tamu menengok kearah kami.
"Woyy sepupu oon nggak usah bikin ribut di pernikahan gue dong, udah bikin ribut pake acara salah ngomong lagi, nikah bukannya kawin ! lo kira kami berdua hewan apa !! Lama-lama emosi juga gue punya sepupu kaya lo."
"Sabar kak Aga, lo juga Ta perasaan lo tahu deh kenapa kami berdua terjebak di pernikahan ini, jadi nggak usah pake acara teriak-teriak kaya di hutan."
"Iya deh, tapi gue percaya cinta datang karena terbiasa jadi kalian berdua pasti nanti bisa jadi pasangan yang sakinah mawaddah wa rahmah."
"Amin doain aja ya Ta, gue sama kak Aga bisa jalanin pernikahan ini, iya kan kak ?"
"Kak ?"
Bagas terkejut setelah mendengar pembicaraan Elysia dan Neta, tapi dia kembali teringat dengan tujuan awalnya untuk menikahi istrinya Elysia yaitu mengambil alih harta milik istrinya.
"Kak ?"
"Ehh iya, kenapa ?" jawab Bagas.
"Lo kenapa sih Ga ?" tanya Neta.
"Nggak papa. Sana gih lo, orang-orang pada ngantri tuh mau salaman sama kami berdua," usir Bagas kepada Neta.
"Iya deh yang pengantin baru, ngerti kok gue. Sekali lagi selamat kawin yaa buat lo berdua."
"Emang oon baget si Neta, udah berkali-kali di bilangin gue tuh nikah bukan kawin masih aja di bilang kawin," gumam Bagas dengan pelan.
"Kak Aga masih lama ya ? Aku udah capek baget kak pake high heels, berasa mau copot ini kaki," Tanya Elysia ke Bagas.
"Bentar lagi selesai kok, lepas aja heels nya kalo kaki kamu sakit," balas Bagas.
"Tapi kak," belum selesai Ely bicara ada dua orang yang memutus pembicaraan mereka berdua."Woyy Ga, akhirnya lo dapetin nih cewek selamat ya lo menang besok sekertaris gue bakal ngantar semua surat-surat pemindah tanganan pulaunya ke kantor lo," kata orang yang memotong pembicaraan Bagas dan Elysia.
"Hi Ely, hi Ga selamat ya atas pernikahannya semoga langgeng, lo juga Ric jangan ngomong gituan dulu dong di sini," kata orang yang satu lagi.
"Maksut mas-masnya apa ya ?" Tanya Elysia ke orang yang telah memotong pembicaraan nya dengan Bagas.
"Aduhh jangan panggil mas dong, gue Oric dan ini Naufal kita berdua sahabat suami lo," jawab Oric sambil memandangi kedua orang pengantin baru tersebut.
"Dan maksud dari omongan gue, suami lo bikin kesepakatan sama gue kalau dia berhasil nikahin lo dia bakalan dapetin pulau gue dan kalau dia gagal dia harus nyerahin resortnya," jelas Oric dengan gamblang.
Pernyataan Oric membuat Elysia langsung menoleh ke arah Bagas yang memasang wajah cuek dan dingin tidak menanggapi pertanyaan Elysia yang menanyakan penjelasan untuk hal tersebut dengan raut wajahnya.
"Kita bicarakan hal itu nanti," kata Bagas tanpa menoleh ke arah Elysia yang memandangnya dengan tajam.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Chapter selanjutnya akan menjelaskan kenapa Elysia menerima pernikahannya dengan Bagas.
Jangan lupa vote dan commentnya ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cruel groom
RomanceCERITA INI BELUM SELESAI & TIDAK AKAN DILANJUTKAN LAGI, MOHON MAAF YANG SEBESAR BESARNYA "Hamili aku !!" "Apa kamu sudah gila, jangan berperilaku seperti wanita murahan !!" "Terserah kamu mau berpikir bahwa aku seperti wanita murahan, bukannya kamu...