Chapter 7

39.1K 1.3K 86
                                    

Semoga masih ada yang nunggu kelanjutan cerita nggak jelas saya ini, maaf kalo lama banget updatenya, jangan lupa vote dan commentnya yaa saya tunggu loh dan juga saya sangat berterima kasih kalo kalian berkenan memberi saya kritik dan sarannya.

Saya juga sangat berterima kasih buat yang sudah membaca cerita saya dari awal, terima kasih kalian udah mau vote dan comment cerita ini.

Ahh iya saya juga mau ngucapin selamat hari raya idul fitri 1436 H, mohon maaf kalo ada salah hehehe.

Oke langsung baca aja deh, happy reading ya guys.

=======================================================

Elysia pov

Aku terbangun karena merasa ada seseorang yang memeluk pinggangku dengan kencang, siapa lagi kalau bukan Bagas Agra Adhyasta orang yang kemarin baru saja menikahiku lalu malamnya meninggalkanku entah kemana dia pergi. Aku tidak tau yang jelas dia diantar temannya, Naufal ke apartement ini dengan keadaan setengah sadar sambil terus menggumamkan nama Nathalia.

Naufal meminta maaf padaku karena mengantarkan Kak Aga dengan keadaan setengah sadar seperti itu dan Saat aku bertanya kepada Naufal siapa Nathalia itu ? dia menjawab itu adik saya tanpa menjelaskan ada hubungan apa diantara Kak Aga dan adiknya. Masalah yang di pelaminan saja belum selesai ini sudah ada masalah baru lagi, apa sih hubungan Kak Aga dengan adiknya Naufal sebenarnya ?

Ahh... Elysia jangan berpikiran negatif kataku dalam hati berbicara kepada diriku sendiri, aku harus menyiapkan segala kebutuhan Kak Aga. Aku berusaha menyingkirkan tangan Kak Aga yang membuatku sebenarnya senang karena aku memiliki impian kalo nanti aku sudah menikah aku ingin setiap bangun tidur merasakan di peluk oleh suami lalu anak anakku datang membangunkan kami berdua, indahnya jika hal tersebut nyata.

Aku dan Kak Aga memang tidak pisah kamar alasannya karena memang kamarnya nggak ada lagi, di apartemant ini hanya ada dua kamar satu dijadikan ruang kerja dan satunya lagi ruang tidur yang ku tempati dengan Kak Aga sekarang ini.

Setelah berhasil melepaskan lilitan tangan Kak Aga di pinggangku, aku langsung menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu aku terbiasa melakukan hal tersebut saat bangun tidur langsung wudhu lalu sholat dan baru melakukan aktivitas lainnya, aku ingin membangunkan Kak Aga untuk menjadi imam dalam sholat tapi takut kalau Kak Aga marah karena dia pulang larut sekali kemarin.

"Lia... Nathalia... Nathalia," gumam Kak Aga dalam tidurnya. Mendengar Kak Aga menggumamkan nama wanita lain membuatku langsung pergi ke luar kamar, siapa wanita yang tidak sakit hati bila suami sendiri mengatakan nama wanita lain, tentu saja tidak ada kan. Biarpun pernikahan yang baru ku jalani mulai kemarin tidak dengan cinta, kupikir aku masih dapat membuat pernikahanku seperti pernikahan kebanyakan.

"Ahhh Elysia jangan berpikiran buruk dulu tentang pernikahmu ini, kamu harus kuat ini baru satu malam saja masa udah kaya gini sih, Elysia kamu pasti bisa," kataku menyemangati diriku sendiri.

Setelah selesai menjalankan kewajibanku dalam beragama aku menuju dapur untuk menyiapkan sarapan karena kata ibu mertua ku kemarin Kak Aga terbiasa sarapan biarpun hanya dengan setangkup roti.

~~~~~~~~

Saat aku memasuki kamar, aku mendengar suara germisik air dari kamar mandi sepertinya Kak Aga sedang mandi.

Cruel groomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang