Keringat membasahi kening putih yoongi. Ia bergerak gelisah dalam tidurnya.
Mata sipit Yoongi terbuka dengan cepat. Nafasnya masih tersegal.
Hah
Hah
Hah
Syukurlah, hanya mimpi. Yoongi mengusap wajahnya dengan kasar. Kemudian bangun untuk mengambil air putih di dapur.
Ia melirik jam dinding di ruang makan. Masih pukul 3 pagi dan matanya sudah tidak menunjukan tanda-tanda mengantuk lagi.
Yoongi membawa sisa air mineral dalam botol ke kamarnya.
Ia membuka jendela membiarkan udara pagi yang masih menusuk memasuki kamarnya.
Ctik
Sebatang rokok sudah terjepit dibibirnya.
Fyu~
“Rokok memang terbaik” monolognya
Layar ponselnya tiba-tiba menyala. Ada pesan masuk.
“Yoongi ayo kencan denganku besok”
Yoongi segera membalas dengan dua huruf “NO”
Tidak,Yoongi harus menghindari anak itu bukan hanya dia tapi Kim Taehyung juga.
“Shit!! Rumit banget sih” tiba-tiba Yoongi merasa pusing memikirkan hidupnya.
Hidup bersama keluarga yang utuh tapi tidak ada kehangatan. Oh kedua orangtuanya selalu bertengkar sepanjang waktu.
Hidup bersama ibunya selalu di pukuli
Hidup bersama ayahnya terlalu diabaikan tapi disalahkan jika ia membuat masalah.
Hidup bersama kakaknya, ia merasa menjadi beban. Selain uang yang dulu ibunya berikan saat Yoongi berangkat ke Seoul, orang tuanya tidak pernah mengirim uang pada Yesung sekedar untuk biaya sekolah atau jajannya.
Uh menyedihkan.
Ia ingin bekerja tapi kedua kakaknya melarang.
“Ternyata aku bisa hidup dimana aja, di keadaan apapun”
“Bahkan aku bisa tetap hidup saat benda tumpul dan tajam melukaiku. Ah haruskah aku mencoba hidup di gurun? ”
Yoongi memejamkan matanya setelah menghembuskan asap di dalam mulutnya.
Otaknya berputar pada salah satu mimpi buruk di hidupnya.
Ya seluruh hidupnya hanya mimpi buruk.
Tidak, dia tidak bisa terbangun.
“Ssshhhh” Yoongi mendesis merasakan perih dalam imajinasi.
Sakit, ia masih bisa membayangkan perasaan itu.
Bagaimana tenggorongkannya kehausan
Bagaimana kulitnya memerah mengeluarkan darah.
Bagaimana bibirnya robek di gigit keras.
Bagaimana area privasinya di hujam dan di permainkan.
Dan bagaimana hatinya hancur saat sebilah mata pisau hampir merobek lehernya.
Yoongi ingat jelas perasaan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELION
FanfictionDia hanya Dandelion yang tak seindah mawar Tak pula secantik lili Apalagi sewangi melati, tidak. Bermimpi seabadi edelweis, jangan bercanda. Dia hanya Dandelion. Bunga liar yang tak pernah di berarti kehadirannya. Tapi tahukah kau? Dandelion ad...