“Tuan, Aula dan sebagian kamar the Loyal hotel sudah di booking sebulan yang lalu untuk pesta pernikahan tanggal 13 bulan depan”
“Dan saya melihat nona kim min jeong dari dokter kandungan tapi saya tidak bisa mendapatkan informasi-”
“Kacaukan perusahaan Jeon”
“Baik tuan”
__________dandelion__________
Sudah satu minggu Jeon Jungkook begitu sibuk di kantor,padahal waktu waktu yang di tentukan ayahnya tinggal 10 hari lagi. Tepat saat hari wisudanya. Harga saham yang mulai naik tiba-tiba anjlok. Beberapa investor menarik dana investasi dan para pemegang saham juga sebagian menjual saham mereka karena takut rugi.
Jungkook dan ayahnya benar-benar dibuat pusing dengan kekacauan perusahaan yang sangat mendadak ini. Jangankan menaikkan keuntungan, perusahaan bisa kembali stabil saja sudah sangat bersyukur.
“Ayah akan pergi menemui presdir Song,jam 2 siang nanti kami temui wakil tuan Tan. Beliau yang akan datang kemari. “ titah presdir Jeon pada wakilnya yang tak lain adalah putra bungsunya.
Tok tok
“Oppa~” seseorang membuka pintu dengan suara lirih.
Tanpa menoleh pun Jungkook tahu siapa yang datang. Beberapa hari ini gadis itu sering sekali datang dan mengganggu.
Dan sepertinya gadis itu bukan hanya mengganggu dirinya, dia sering ke apartemen dan mengganggu Yoongi juga.
Ngomong-ngomong soal Yoongi, tadi ia meminta kekasihnya untuk datang membawakan makan siang. Uh entah mengapa tiba-tiba ingin makan masakan Yoongi.
“Ada apa? “
“Oppa ayo jalan-jalan”
“Aku sibuk”
“kalau begitu makan siang bersama”
“Pekerjaanku sangat banyak dan tolong jangan mengganggu”
Min Jeon mencebik, ia mengeluarkan ponsel dan bermain game. Sedangkan Jungkook kembali fokus pada laptop dan kertas-kertas yang membuatnya pusing. Ia membiarkan saja gadis itu bermain ponsel di sofa, kalau bosan juga akan pergi sendiri. Tidak perlu membuang tenaga untuk mengusir.
“Oppa-”
Tok Tok
“Masuk”
Seseorang menyembulkan kepalanya di sela pintu yang sudah di buka sebagian.
Jungkook tersenyum di balas gummy smile kesukaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELION
FanfictionDia hanya Dandelion yang tak seindah mawar Tak pula secantik lili Apalagi sewangi melati, tidak. Bermimpi seabadi edelweis, jangan bercanda. Dia hanya Dandelion. Bunga liar yang tak pernah di berarti kehadirannya. Tapi tahukah kau? Dandelion ad...