27

150 22 5
                                    










Mobil hitam melaju dengan kecepatan di atas rata-rata di bawah kemudi jeon Jungkook. Jalanan tak begitu ramai,mungkin karena saat ini masih jam kerja. Dan ya, seharusnya dia juga sedang duduk dibalik meja kerja dengan setumpuk berkas dan berbagai data dalam benda canggih yang di sebut laptop. 

Ayahnya menelpon berulang kali sejak pagi, wajar saja dirinya memang sedang sangat dibutuhkan di kantor. Kekacauan yang mulai mereda masih harus di bereskan hingga tuntas sampai ke akar. 


Sudah hampir setengah jalan menuju busan, mobil itu menepi. 

“Sial!!! “ laki-laki itu memukul stir. Sejak tadi ia melupakan satu hal. Min Jeong hamil. 

“Argggg!!!! Gue harus gimana. Brengsek! Jeon Jungkook Lo brengsek!! “ makinya pada diri sendiri. 

Seorang Jeon Jungkook yang pintar merasa frustasi, bagaiamana mungkin ia menemui Yoongi sementara kesalahan yang ia buat mungkin tak termaafkan. 

Jungkook mengakuinya,min jeong adalah cinta pertamanya. Dan kembalinya gadis cantik itu sempat membuat hati nya goyah. 

Sebentar, hanya sebentar tapi menimbulkan petaka. 

Ia sadar, saat ini bukan waktu yang tepat untuk menemui Yoongi. Jangankan memintanya kembali,mendapat maaf pun terasa mustahil.

Dan jika di ingat lagi setiap kalimat Yoongi semalam, ia merasa semakin jahat. Bagaimana bisa Yoongi menahan semua itu bahkan setelah mengetahuinya, laki-laki berkulit putih pucat itu masih tersenyum di hadapannya. Laki-laki bermata sipit itu masih membuatkan makanan untuknya. Laki-laki bertubuh mungil itu masih menerima ciuman dan pelukannya. Bagaimana bisa. 

Bahkan jika Jungkook menerima pukulan bertubi-tubi pun sebenarnya tak sepadan dengan luka yang Yoongi dapat. 

“Maaf. Maaf yoon. Maaf” gumamnya seraya terisak dengan wajah yang di sembunyikan di atas kemudian mobil. 




Flashback

Jungkook bersenandung pelan, langkahnya menuju dapur terhenti sebentar ketika melihat semangkuk sup yang masih utuh. Ia meletakkan belanjaannya dan berjalan menuju pintu kamarnya. 

Tok tok tok

“Baby~” tidak ada jawaban. Ia memutuskan untuk kembali ke dapur dan memasak. 


Selesai, hanya masakan sederhana dengan sisipan harapan bisa mengurangi sedikit kemarahan kekasihnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selesai, hanya masakan sederhana dengan sisipan harapan bisa mengurangi sedikit kemarahan kekasihnya. 

Tok tok tok

“Yoon~ baby~ bangun yuk” ucap Jungkook di depan pintu. 

Tangannya memegang gagang pintu dan memutarnya. 

DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang