20

128 18 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



(Typo harap maklum)

“Gue mau ke rumah abu”

“Boleh ikut? “ Taehyung mengangguk



“Ayah Lo pulang kerja jam berapa? “

“Kenapa? Nggak sabar pengen ketemu calon mertua? “ ledek Taehyung. 

“N*j*s Lo”

“Kirain udah nggak ngomong kasar lagi”


“Ayah pulangnya malem. Habis dari rumah abu mau jalan-jalan nggak? “

“Mau lah, tujuan gue kan emang jalan-jalan. “

“Dasar” Taehyung mengusak rambut Yoongi. 







“Ibu~ apa kabar? “ Taehyung meletakkan buket bunga mawar putih di samping foto ibunya. 

“Aku datang bersama Yoongi. “

“Bukankah dia sangat manis sekarang? “ Yoongi mencubit Taehyung yang sedang berbicara di depan foto dan kendi abu milik ibunya. 

“Lihat bu, dia juga semakin galak sekarang”

“Yak~” protes Yoongi. 

“Ibu~ ah aku tidak tau harus bilang apa” Taehyung mengusap tengkuknya seraya terkekeh sendiri sementara Yoongi yang melihat ikut tersenyum gemas. 

“Boleh aku bicara dengan ibumu? “ Taehyung mengangguk

“Hallo Bu~ apa masih mengingat saya?” Yoongi menghela nafas panjang sebelum melanjutkan kalimatnya. 

“Maaf saya baru datang dan saya minta maaf atas nama ibu saya, jika saja-”

Taehyung menggenggam tangan Yoongi agar tidak membahas masalah yang dulu. 

“Gi~ Lo nggak perlu minta maaf untuk hal yang bukan salah Lo”  Yoongi hanya menunduk. Ia sangat merasa bersalah pada ibu Taehyung. 

“Ibu~  haruskah aku mencubitnya?” Canda Taehyung yang tak mendapat jawaban. 

Selanjutnya hanya ada senyuman dan sesekali terdengar tawa kecil, tidak ada air mata walau hati mereka berduka. 

DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang