3)

385 26 1
                                    

3tahun kemudian haruto masuk taman kanak kanak dan dobby sudah masuk kelas 3 SD. Junkyu mengantarkan ank ank ke sekolah mereka malam ini junkyu akan menjalan kan aksinya yaktu membuat adik baru lagi maka dari itu anak anak dititipkan ke keluarga sahijae dan junkyu balik kerumah.

Jihoon siap menyambut junkyu dengan baju dress pink dan juga banda kucing dikepalanya sebagai hiasan.

Mendengar suara mobil dengan segera jihoon bersembunyi dibelakang pintu dan membuka pintu dan membuat junkyu menjilat bibirnya dan menghampiri jihoon merangkul posesif pinggangnya.

"tidak sabar sekali kamu sayang" mengunci pintu rumah

"daddyhh" menggoda junkyu

"sssshhh harus diberi hukuman ini" menggendong jihoon ala Koala sambil melumat bibirnya

"eunghhh" leguhannya lolos karna junkyu yg memasukan lidahnya kemulut jihoon dan mengabsen deretan gigi rapi jihoon

Junkyu mengunci pintu kamar dan membanting badan jihoon kekasur tanpa melepas lumatannya.Junkyu melapas lumatannya dan mengelus perut rata jihoon dari balik dress nya

"eunghhh dadh sentuh hoonie eummhhh daddyhhh" desah jihoon saat junkyu memelintir puting nya

"gak sabaran banget kamu" menyingkapkan dress jihoon sampai ke perutnya rupanya jihoon gak pakai dalaman dengan mudah junkyu memasukan jari kelubang jihoon

"heunghhh...daddyhhh" merebah bahu junkyu

Junkyu melonggarkan lubang jihoon dengan mengocok lubang jihoon semakin cepat membuat desahan jihoon mengalun merdu didalam kamar.

Saat jihoon hendak pelepasan junkyu melepas jarinya dari lubang jihoon dan mengeluarkan desahan kecewa sebelum desahan lantang jihoon karna kaget dengan penis junkyu.

"AAAHHHHH....DADHHH...HIKS...HIKS" jihoon merasakan masih sakit karna sudah lama lubangnya tidak terisi.

Junkyu menenangkan jihoon dan setelah jihoon terbiasa junkyu menggerakan penisnya.

Dan permainan mereka berlanjut sampai pagi menjelang dan mereka menyelesaikannya langsung jatuh ke alam mimpi masing masing. Tenang mereka sudah memakai baju.

Siang harinya ank ank dibawa pulang kerumah kyuhoon yg masih lelap dialam mimpi. Haruto masuk kekamar mama papanya tubuh gempal haruto menimpahi badan jihoon.

"eungghh" leguh jihoon saat ada yg menimpa badannya

"mama bangun" menepuk pipi jihoon

"haru" jihoon bangun dan duduk dikasurnya

"nenen mah" ujar haruto

"haru udah besar kok nenen" ujar jihoon

"aaaaa mama nenennn"

"enggak haru udah besar jangan nenen lagi ya" ujar jihoon

"mama nenennn mamaaa nenennn"

"mama bilang enggak ya enggak haru jangan badel" ujar jihoon bergerak kekamar mandi untuk mandi

"ihhh" mengambil botol dodotnya dan dekat ke junkyu untuk membangunkan junkyu. Botol dodot nya dipukul pukul ke wajah junkyu sampai junkyu mimisan

"ihhh papa kenapa" ujar haruto panik melihat darah dari hidung junkyu karna pukulan dodot nya ke wajah junkyu.

Haruto walaupun sudah masuk taman kanak kanak tapi masih suka nenen dan dodot.

"halu kabul aja deh" haruto turun dan lari kekamarnya meninggalkan junkyu yg hidungnya masih keluar darah.

Jihoon keluar dari kamar mandi dengan handuk kecil dilehernya untuk mengeringkan rambutnya. Jihoon kaget melihat hidung junkyu bercucuran darah dengn botol dodot yg jihoon tau itu punya haruto.

"yaampun kaka" menghampiri junkyu

"kaka...kaka...bangun...kaka" menepuk pipi junkyu tangannya satu lagi mengambil tisu

"kak....bangun...kaka" masih berusaha membangunkan junkyu. Jihoon mengelap noda darah yg masih ngalir

"heunghhh...sssshhh" ringisnya karna kepalanya pening

"kak sabar ya ini kerjaan haruto kak yg mukul kaka pakai dodotnya" ujar jihoon menyumpel tisu

Junkyu diam aja karna kepalanya pening jihoon mengelus rambut junkyu. Pintu kamar terbuka dan terlihat dobby yg dibelakangnya ada haruto yg bersembunyi.

"mama ini haru mah" ujar dobby haruto masih takut menunjukan wajahnya

"haru kenapa kamu mukul papa hm...liat papa jadi mimisan kan liat" ujar jihoon

"m-maaf mah halu mau banguni papa untuk main kalna halu bocen" ujar haruto ketakutan

"kamu bisa banguni pelan gak usah kamu pukul wajah papa kalau sesuatu terjadi sma papa gimana" ujar jihoon

Haruto mulai menangis tapi gak bersuara hanya air mata yg turun.

"gak usah kamu nangis gak guna air mata kamu itu" ujar jihoon

"hiks...hiks...hiks...m-m-maaf mah h-halu gak akan ngulangi lagi...hiks...hiks...hiks" tangisannya semakin deras

Jihoon gak peduli menarik haruto kekamarnya tanpa memperdukikan rintihan haruto.

"hiks...hiks...mama...catit...lepas...hiks...hiks...catit ma" tangis haruto

Jihoon mengunci haruto dikamarnya gak peduli dengan teriakan haruto yg menangis dan ketakutan karna lampu jihoon matikan.

"MAMAAA...BUKA MAAA HALU TAKUT MAAA BUKAAAA...HIKS...HIKS...HIKS.." tangis haruto

Jihoon gak peduli dia balik kekamarnya gak peduli dengan teriakan tangisan haruto. Jihoon masuk kamar menghampiri junkyu.

"jihoon kamu terlalu berlebihan kaka juga gak papa ini mimisan biasa kok" ujar junkyu

"enggak kak,kaka bilang itu mimisan biasa darah kaka aja lebih banyak dari biasanya loh" ujar,jihoon

"tapi itu udh seringkan ji, kamu terlalu berlebihan banget ke haruto kalau penyakit haruto kambuh gimana" ujar junkyu

"jiun gak peduli" rebahan dikasur nya

"loh kok kamu gitu itu ank kamu ji" ujar junkyu

Jihoon gak peduli dan memainkan hpnya.
Sedangkan dikamar haruto menangis dan belum berhenti yg bisa membuat haruto susah nafas dan demam.

"hahh...hahh...uhuk...uhuk...mama...buka...hahh...keluari halu mah...uhuk...uhuk" haruto mulai sesak dan terbatuk batuk

Karna sudah terlalu lama menangis dan haruto juga sudah capek haruto memutuskan untuk tidur. Mungkin besok pagi badannya akan demam karna kelamaan nangis

Tbc
Ini cuman sementara aja jiun marah nnt juga baik lagi ke haruto oke byeee

KIM FAMILY.KYUHOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang