OLIVIA
"L'Oiseau de Feu"○●○
HUJAN DERAS DAN angin kencang merupakan pemandangan yang aku lihat di Monte Carlo selama beberapa terakhir.
Jendela yang masih aku buka di penthouse milik Alex membuat suara hujan terdengar lebih keras. Deru angin juga tidak terkalahkan, hawa dingin dapat masuk ke dalam jendela dengan brutal.
Aku yang sedang berada di tengah-tengah latihan balet langsung buru-buru berlari ke ruang tamu, menutup semua jendela terbuka yang dapat aku temukan di tempat ini masih mengenakan sepatu pointe-ku yang tidak terlalu efektif untuk dibuat berlari.
Kabar yang menyenangkan datang tidak hanya dari rumah sakit, tapi juga dari perusahaan. Benjolan karena trauma yang ada di tanganku terlihat lebih baik, dan sembuh lebih cepat dari yang diperkirakan. Perusahaan yang sudah menerima laporan kesehatanku juga akan menetapkan keputusan mereka terhadap trialku.
Aku menyadari bahwa kesempatanku memang tidak sebesar sebelumnya untuk menjadi prioritas perusahaan sebagai principal, tapi ... tahun depan aku memiliki kesempatan sekali untuk menjadi karakter utama dalam acara spesial di Washington DC.
La Bayadère, salah satu tarian klasik lama adalah tarian yang akan aku persembahkan. Aku tahu koreogafinya karena aku pernah memenangkan kejuaraan di sekolah balet untuk tarian ini. Meski begitu, aku tidak ingin menggunakan kesempatanku dengan sia-sia.
Sehari setelah aku melakukan check-up di rumah sakit dan mendapatkan berita dari email perusahaan, aku langsung membeli beberapa sepatu pointe untuk aku bawa bersamaku kemari. Aku bisa menghabiskan banyak waktu untuk berlatih agar dapat memerankan karakter utamanya dengan baik.
Lagipula, setelah kami datang ke Monako, Alex harus mengunjungi kasino Luxenburg dan apartemen yang ada di bawah penthouse ini bersama dengan beberapa petugas pemerintahan yang membantu Alex untuk mengurus semua dokumennya.
Ada dua hari sebelum tahun baru, dan kami berdua sibuk dengan urusan kami masing-masing. Sejujurnya, itu membuatku tenang, karena aku tidak ingin mengganggu Alex dengan pekerjaan dan urusannya.
Ada banyak kata tak terungkap di antara aku dan Alex, sebuah ucapan yang tidak diketahui banyak orang tentang kami berdua. Meski aku tahu bahwa hubungan kami ada di mata publik, mereka masih tidak dapat mengambil hati kami yang hanya dapat tersedia olehku dan Alex saja.
Selanjutnya ada adrenalin memuncak. Dalam pertemuanku bersama dengan direktor dan CEO perusahaan baletku, aku tahu bahwa mereka akan membahas mengenai hubunganku dengan Alex. Mereka memberitahuku banyak untuk menjaga imej dan juga hubunganku karena aku masih bekerja di sana.
Meskipun aku lega mereka tidak menghardikku tentang hal tersebut, rasanya aku berdiri di atas beling kaca. Aku tahu aku tidak dapat mendapatkan semua yang aku mau, dan mengakhiri hubungan dengan Alex adalah solusi yang tidak ingin aku masukkan ke dalam rencana.
Aku tidak dapat melakukan apa-apa kecuali bersyukur, lagipula ... tidak semua orang dapat memiliki kesempatan kedua sepertiku, tidak hanya satu kali, bahkan berkali-kali. Jika ini memang jalannya, maka biarlah. Mungkin aku tidak ditakdirkan untuk hidup spektakuler dan mendapatkan semuanya di akhir. Mungkin aku juga tidak ditakdirkan untuk menjadi luar biasa. Mungkin mimpiku hanya ada di ambang rata-rata.
Jika aku mengatakan hal tersebut beberapa bulan lalu, aku tahu itu adalah rasa frustasiku yang berbicara. Tapi karena aku mengatakannya sekarang, hal tersebut terasa seperti takdir yang aku rangkul erat-erat ke dalam jantungku.
Kakiku berjinjit, battement dégagé aku lakukan sambil menggerakkan kakiku ke depan dan belakang dengan cepat.
Rekaman video musim lalu aku perhatikan baik-baik untuk mengetahui bagian koreografi apa saja yang diubah. Rasanya membuat kepala pusing, tapi aku ingin melakukannya untuk diriku sendiri. Aku tidak ingin menyiakan kesempatan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Accelerate Faster [END]
RomanceBalet adalah napasnya. Setelah keluarganya keluar dari inflasi, Olivia Roberts kembali berusaha untuk mendaki anak tangga di New York Ballet Theater setelah mendapatkan kesempatan untuk melakukan trial principal di perusahaannya. Balapan adalah hidu...