ALEX
"Downforce"○●○
AKU PULANG KE RUMAH.
Manhattan terlihat sama saja, bergerak lebih maju dengan iklan-iklan billboard terbarunya yang memenuhi Time Square. Jutaan orang berjalan kaki setiap harinya, aku juga sama, lagipula saat tidak ada kamera yang tersorot di depan wajah, aku juga sama seperti orang-orang lainnya.
Mengenakan beanie di kepala, aku menghindari diri dari dinginnya angin musim gugur yang kini mulai menghantui kota. Secara harfiah, karena bulan ini merupakan bulan Halloween, bau kayu manis dan labu memenuhi seluruh kota, menyamarkan bau saluran pembuangan dan tikus-tikus hama yang hidup di dalamnya.
Apa alasanku kembali ke Manhattan? Olivia mengatakan kepadaku bahwa ia kembali dari tur lebih awal dari jadwal, melakukan tugasnya kembali menjadi soloist ketimbang trial principal yang memakan banyak waktunya di studio. Aku sedikit curiga dengan apa yang terjadi dengannya, ia tidak mengatakan banyak hal kepadaku tentang tur dan baletnya setelah ia kembali ke Manhattan.
Aku ingin bertemu dengan Olivia, tapi tentu saja aku juga ingin memberikan kejutan kepadanya. Julia mengatakan kepadaku bahwa hari ini Olivia menghabiskan waktu di apartemennya, dan hanya itulah yang aku butuhkan.
Matahari terbenam Manhattan masih mengingatkanku kepada Olivia. Tidak hanya itu, dengan antisipasi kedatanganku kembali ke Manhattan untuk bertemu dengan Olivia, semua hal di sini mengingatkanku kepadanya.
Naik bus dan menunggu di pemberhentian beberapa kali, sampailah aku di depan apartemen Julia yang ada di Tribeca. Meski ada di tengah kota, apartemen yang ditinggali adikku ini terasa lebih nyaman ketimbang apartemen-apartemen mahal lainnya yang ada di Midtown. Beberapa balkoni dipenuhi pohon dan tanaman-tanaman kecil, berpadu dengan bata merah sebagai eksterior yang membuat apartemen terasa modern.
Menaiki lift pengunjung, aku harus menunggu sedikit lama untuk sampai di apartemen Julia. Adikku tersebut punya obsesi berlebihan dengan awan, entah kenapa ia ingin apartemennya menembus awan, aku yakin semua orang butuh oksigen untuk bernapas, 'kan?
Di lantai tempat aku berdiri seusai keluar dari lift, hanya ada dua unit apartemen di dalamnya, sayap kiri dan sayap kanan. Apartemen Julia ada di sayap kanan, pintunya dibalut dengan rangkaian dekorasi Halloween dan beberapa permen gratis di atas meja.
Mengetuk pintu beberapa kali, aku menarik napas dalam. Tubuhku sedikit menggigil karena cuaca yang mendingin di sini, sedikit berbanding terbalik dengan Meksiko yang masih panas akibat banyaknya kendaraan pribadi mereka.
Saat aku mendengar pintu apartemen yang kuncinya terbuka, aku berekspektasi bahwa Julia atau Theo yang membukakan pintunya kepadaku, tapi aku beruntung mereka tidak melakukannya, karena Olivia jadi orang pertama yang membukakan pintu untukku meskipun wajahnya mirip seperti orang yang melihat hantu.
Mataku mengamati kekasihku tersebut dari ujung kepala ke ujung kaki. Pandanganku berhenti pada lengan kanannya, dengan perban putih yang melingkari setengah kanannya.
"What happened to your arm, Barbie?" Suaraku merendah, di satu sisi aku penasaran dengan apa yang terjadi, di sisi lain aku sedikit kesal karena ia tidak memberitahuku apapun mengenai tangannya tersebut.
"Alex." Olivia terdengar terengah saat memanggil namaku. "Aku tidak tahu jika kau akan kemari."
Mataku berpindah ke wajahnya, tanganku menyibakkan rambut pirangnya ke balik telinga sebelum turun untuk meraba tangannya. "Ingin memberikanmu kejutan, tapi kau malah yang memberiku kejutan."
![](https://img.wattpad.com/cover/359905971-288-k583962.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Accelerate Faster [END]
Storie d'amoreBalet adalah napasnya. Setelah keluarganya keluar dari inflasi, Olivia Roberts kembali berusaha untuk mendaki anak tangga di New York Ballet Theater setelah mendapatkan kesempatan untuk melakukan trial principal di perusahaannya. Balapan adalah hidu...