BAB4

827 35 1
                                    

“Kau benar-benar serius tentang ini Jimmy?”, Force bertanya saat Jimmy mempelajari salinan kontrak itu,

Jimmy mengangkat matanya dan menatap Force, lalu menunjukkan kontrak itu, “Kau pikir aku tidak serius? Perjanjian ini senilai tiga ratus juta man!”

“Aku tak habis pikir, kenapa seseorang sepertimu yang bisa mendapatkan wanita manapun yang kau mau, melakukan hal seperti ini demi seorang laki-laki? Laki-laki yang sangat murahan dan materialistis sehingga terang-terangan menjual dirinya padamu demi uang? Apa yang ada dipikiranmu Bos?”

Kening Jimmy berkerut tidak suka mendengar kata-kata Force, meskipun dia tahu itu semua benar.

“Kau tahu bagaimana rasanya ketika melihat seorang, dan tiba-tiba seluruh tubuhmu menginginkannya?”, Jimmy tersenyum melihat ekspresi skeptis Force, tentu saja Force tidak tahu, dia sendiri merasa aneh dengan perasaannya, “Yang pasti aku menginginkannya, dan aku masih belum bosan, tiga ratus juta tak ada artinya buatku.”

“Tapi kau orang yang sangat pembosan, seminggu lagi kau pasti akan mencampakkannya, dan menyesali kontrak ini.”

“Dan aku tetap akan merasa puas karena setidaknya aku tidak penasaran lagi”, jawab Jimmy yakin.

Jimmy mengangkat bahu, “Aku tetap tidak setuju, tapi ini semua keputusanmu, serahkan kontrak pada laki laki itu, pastikan dia tandatangan, beri salinannya, lalu serahkan yang asli padaku”, Force menyandarkan tubuhnya dikursi, “. Nong sea ini, apakah aku pernah melihatnya sebelumnya?”

Jimmy menggeleng, “Dia hanya pegawai biasa, seorang supervisor lapangan, kau tidak mungkin pernah melihatnya”, jawabnya tegas.

“Apakah dia laki-laki mungil dengan wajah polos dan tatapan seperti anak kecil yang ada di area pameran mendampingi bosnya yang penjilat waktu itu?”

Jimmy langsung bersiaga, Kenapa Force ingat pada Sea? Apakah Force juga memperhatikan Sea? Apakah dia juga tertarik padanya? Insting posesifnya langsung menyeruak keluar,

Force tertawa melihat tatapan tajam Jimmy, “Hey hey jangan menatapku seperti itu, aku memperhatikannya karena waktu itu kau memandangnya dengan begitu intens, tatapanmu seolah-olah tak bisa lepas darinya, seperti pemburu yang ingin melahap mangsanya”, Force mengangkat bahu, “Orang lain mungkin tak akan menyadarinya, tapi aku sudah mengenalmu sejak lama, dan aku tahu betapa intensnya kau jika sudah berkonsentrasi pada satu hal, malam itu kau kehilangan konsentrasimu, laki laki mungil itu menarik seluruh perhatianmu, kau sulit berkonsentrasi pada hal lain selain itu”, Force menarik napas panjang, “Well jika dengan laki-laki yang sama ini kau terlibat, semoga Tuhan memberkatimu sahabatku.”

Semua terjadi begitu cepat, Jimmy langsung mendapatkan apartemen yang diinginkannya, sebuah apartemen yang sangat mewah dengan privasi yang sangat terjamin, Sea tidak berani membayangkan berapa harganya, tapi Jimmy bersikap sangat santai, katanya itu semua hanyalah investasi.

Dengan sangat efisien Jimmy membantu Sea membereskan barang-barangnya yang tentu saja tidak banyak, untuk dipindahkan ke aprtement, lalu menyelesaikan pembayaran kost dan sekaligus berpamitan dengan induk semangnya.

Mereka berdua berdiri di tengah ruang tamu apartemen yang sangat mewah itu, Jimmy tersenyum pada Sea yang berdiri kaku di tengah ruangan,

“Well anggap saja ini rumahmu sendiri”, dia lalu melirik jam tangannya, “Aku harus kembali rumahku, pengurus rumah tanggaku pasti bertanya-tanya apa yang kulakukan sampai aku tidak memberi kabar, dia akan kebingungan menjawab telepon yang masuk, kau, silahkan atur apartemen ini sesuai seleramu, jika ada yang kurang ata kau ingin menambah sesuatu, bilang saja.”

Sea memandang sekeliling apartemen yang penuh dengan interior mewah dan elegan itu, penataannya saja terlalu mewah dan mungkin berlebihan untuknya, tidak, dia mau mengganti apalagi?

A Romantic About SeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang