Ruangan itu sangat sunyi, hanya suara alat-alat penunjang kehidupan yang berbunyi secara teratur.
Sea duduk disana, disamping ranjang Mark, menatap Mark yang terbaring dengan damai. Dua jam lagi operasi ginjal Mark akan dilaksanakan.
Kau harus kuat bertahan ya? demi aku kau harus bertahan, kau harus bertahan, demi aku Mark…
Berkali-kali Sea merapalkan kata-kata itu seperti sebuah doa yang tidak ada putus-putusnya.
Mark tampak lebih kurus, dan pucat, dan begitu diam, tetapi Sea meyakini masih ada kekuatan hidup yang tersembunyi di dalam tubuh Mark, Sea mempercayainya. Sea percaya kepada Mark, seluruh harapannya masih bertumpu kepada kepercayaannya itu.
Kemungkinan keberhasilan operasi itu adalah 40:60, dan Sea bergantung kepada 40% itu. Dia percaya Mark adalah lelaki yang kuat, buktinya dia sudah berhasil bertahan sampai sejauh ini.
Suster milk masuk ke dalam ruangan, dan menyentuh pundak Sea.
“Kondisinya stabil Sea, aku yakin dia akan berhasil melalui ini semua.”
“Iya suster, mark pasti kuat.“
Suster milk mengecek denyut nadi mark lalu menatap Mark seolah teringat sesuatu.
“Bagaimana kau berpamitan dengan Khun Jimmy?”
Sea merona.
“Aku bilang menemani teman yang akan melahirkan,” gumamnya pelan, merasa berdosa karena tidak biasa berbohong.
Hari ini hari minggu, Jimmy kebetulan berencana melewatkan waktunya seharian dengan Sea. Tetapi dengan alasan palsu dan kebohongan yang terbata-bata, Sea berhasil membuat Jimmy melepaskannya.
Meskipun dahi Jimmy tampak berkerut curiga ketika Sea berpamitan tadi pagi.
“Kalau begitu kenapa kau tak mau kuantar?” kejar Jimmy tadi pagi ketika Sea menolak tawarannya.
“Karena temanku ini mengenalmu sebagai bosku, nanti dia bisa mengetahui semuanya.” jawab Sea cepat-cepat.
Lelaki itu mengerutkan keningnya lagi, tidak puas.
“Apakah dia salah satu pegawaiku?”
“Bukan!”
Sea langsung menyela keras, karena setelah mengenal Jimmy lebih dekat, Sea tahu, jika dia menjawab ‘iya’, maka Jimmy pasti akan menyuruh salah satu staf personalianya untuk mengecek apakah benar ada karyawannya yang akan melahirkan, dan dia akan mendapati kalau Sea berbohong.
“Dia bukan pegawaimu, tapi dia banyak mengenal teman-teman kantor dan dia tahu tentangmu, jadi kalau dia melihatmu dia bisa bertanya-tanya kepada yang lain….”
“Oke, kalau begitu di Rumah Sakit mana?”
Sea kehilangan kata-kata, berusaha mencari jawaban.
“Eh…aku tidak tahu di Rumah Sakit mana.”
Dengan cepat Jimmy melangkah ke hadapan Sea yang berusaha menghindari tatapannya.
“Kau bilang akan menemani temanmu itu di Rumah sakit, bagaimana mungkin kau tidak tahu di mana rumah sakitnya???”
“A…aku…”, dengan gugup Sea menelan ludah, “Aku akan menunggu di kost yang lama, suaminya akan menjemputku nanti” , disyukurinya jawaban yang terlintas cepat di otaknya, Dia jarang berbohong, dan tidak pandai berbohong, sementara Jimmy terlihat seperti seorang detektif yang mencurigai tindakan kriminal yang dilakukan di belakangnya.
“Suaminya?”
Jawaban itu sepertinya membuat Jimmy tidak senang karena ekspresi wajahnya semakin menggelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Romantic About Sea
RomanceCERITA INI SEPENUHNYA MILIK KAK SANTHY AGATHA sendirian, dan menghancurkan semua mimpi-mimpinya yang sebelumnya terbungkus dalam rencana masa depan yang telah tersusun rapi. Semuanya hancur. Dalam perjuangannya untuk bangkit itulah dia harus berhubu...