Julukan bajingan menjijikkan saja belum pantas untukku. Jimmy merenung sambil menatap Sea yang terbaring telanjang,tertidur pulas berbantalkan lengannya.
Obatnya mungkin sudah bereaksi, atau dia kelelahan gara-gara perbuatanmu dasar bajingan! Jimmy mengutuk dirinya sendiri. Tega-teganya dia memuaskan nafsunya atas tubuh Sea yang sedang sakit!
Tapi kelembutan Sea saat membisikkan kalimat “tidak apa-apa” benar benar membuatnya lepas kendali.
Jimmy menggertakkan giginya, dia tidak boleh lepas kendali lagi!
Dengan lembut diletakkannya kepala Sea di bantal,dan diselimutinya tubuh telanjang Sea dengan selimut tebal. Saat itulah bel apartementnya berbunyi, jimmy mengernyit lalu meraih jubah tidurnya yang tersampir di kursi.
Ketika melihat dari lubang di atas pintu,dia melihat namtan dan Force berdiri disana,dengan enggan dia membuka pintu apartemennya dan berkacak pinggang di pintu yang terbuka,
“Kenapa kalian bisa datang berdua disini?” tanyanya curiga.
Namtan mengangkat alisnya, “Sungguh penyambutan tamu yang tidak sopan, kau kan yang meminta aku datang?”
Jimmy menatap namtan sekilas lalu menatap Force yang sedang tersenyum, “Dan kau? Kenapa kemari?”
Force hanya menunjukkan setumpuk berkas kepada Jimmy.
Sambil menarik napas panjang Jimmy membuka pintu lebar-lebar dan mempersilahkan masuk,. “Silahkan masuk kalau begitu. Force, ijinkan aku berganti pakaian yang pantas sebelum melihat berkas-berkas itu, oh ya namtan Sea masih tidur.”
“Tidak hanya tidur kurasa”, namtan memandang penampilan Jimmy yang acak-acakan dengan tatapan mencela.
Dan ketika Jimmy tidak membantah melainkan hanya tersenyum kecut, matanya membelalak tidak percaya. “Maksudmu…kau..?”, namtan kehilangan kata-kata, “Astaga Jimmy tidak kusangka kau menjadi maniak seks separah itu sampai tega-teganya meminta pria yang sedang sakit untuk melayanimu!!!”, Serunya blak-blakkan, “Mana dia? aku harusnya merekomendasikan dia dirawat di rumah sakit, bukannya disini, kalau disini bersamamu sepertinya dia bukannya sembuh malahan tambah parah!!!”
Force tampak tidak peduli dengan pertengkaran dua orang di depannya, dia sibuk melihat-lihat ruangan apartement itu. “Wah, apartement yang bagus…mungkin aku bisa beli satu disini.” Gumamnya santai.
Jimmy melotot ke arahnya, lalu dengan sebal melangkah ke kamar, namtan mengikutinya.
Sea sedang tertidur pulas saat namtan mendekat ke arahnya, dan menyentuh dahinya. “Panasnya seperti api, mungkin aku harus membawa sample darahnya ke Lab untuk memastikan dia tidak terkena demam berdarah….”
Namtan mengernyit menyadari Sea telanjang di balik selimutnya. “Aku masih tidak habis pikir kau menidurinya pada saat seperti ini…..aku tak tahu dia siapamu Jimmy, setahuku kau masih berpacaran dengan artis cantik itu dan sekarang tiba-tiba kau sudah tinggal serumah dengan karyawanmu sendiri…….”
“Tidak tinggal serumah, aku tinggal di rumahku sendiri, apartemen ini kubelikan untuknya.”
Namtan mengangkat alisnya, “Oh ya? Kalau begitu berapa malam kau di rumahmu sendiri dan berapa lama kau tidur disini?”, dengan cekatan, namtan memeriksa Kondisi Sea dan menyiapkan suntikan dari tas kerjanya untuk mengambil sample darah Sea.
Sementara itu Jimmy kehabisan kata-kata untuk menjawab pertanyaan namtan.
“Kau benar”, Jimmy mengangkat bahu, “Sejak tidur bersamanya pertama kali, aku tidak pernah membiarkannya tidur sendirian lagi tiap malam.”
KAMU SEDANG MEMBACA
A Romantic About Sea
RomanceCERITA INI SEPENUHNYA MILIK KAK SANTHY AGATHA sendirian, dan menghancurkan semua mimpi-mimpinya yang sebelumnya terbungkus dalam rencana masa depan yang telah tersusun rapi. Semuanya hancur. Dalam perjuangannya untuk bangkit itulah dia harus berhubu...