Kini terlihat Gempa yang sedang duduk di kursi dekat balkon sambil menikmati angin sepoi-sepoi yang berhembus dengan lembut menerpa wajah-nya.
Dia saat ini sedang berada di dalam kamar yang mulai sekarang akan jadi miliknya, setelah Halilintar meminta para maid untuk membersihkan kamar tersebut yang agak berdebu kemarin.
Kamar ini dulu-nya merupakan milik Gempa yang asli, namun hanya ditinggali selama setahun beberapa bulan saja dan setelah itu tidak pernah dipakai lagi.
Tapi walaupun tidak dihuni, Halilintar selalu menyuruh para maid untuk membersihkan kamar tersebut setidaknya seminggu sekali agar tidak terlalu kotor maupun berdebu.
Setelah kemarin sedikit membahas masa lalu Gempa yang diceritakan oleh Halilintar dan Taufan secara bergantian, hal tersebut tentu saja sedikit menambah informasi bagi Gempa yang sekarang.
Untuk Saudara-nya yang lain atau lebih tepat-nya adik-adiknya Gempa yang asli, Gempa yang sekarang tentu saja masih merasa agak canggung saat bersama dengan mereka, lain halnya saat ia bicara dengan Halilintar dan Taufan...Gempa masih bisa bicara santai dengan keduanya.
Apa mungkin karena tubuh ini mengenali siapa dua sosok itu? Mungkin saja...
Walaupun kemarin Gempa dan yang lain sudah saling memperkenalkan diri satu sama lain dan saling membicarakan tentang beberapa hal, namun hubungan mereka tentu saja tidak akan langsung baik seketika, walupun dapat Gempa lihat beberapa atau mungkin mereka semua? yang terlihat tertarik dengan-nya saat mereka menatap Gempa kemarin.
Setelah mereka bubar kemarin dan Gempa disuruh untuk kembali istirahat agar cepat pulih pun, pemuda serba hijau yang diketahui bernama Thorn itu terus saja menempel pada Gempa, sama halnya dengan pemuda bernama Ice yang malah terlelap tidur di ranjang-nya.
Dan berakhir dengan Thorn yang harus diseret oleh Taufan, sedangkan Ice yang harus digendong oleh Blaze, sementara Halilintar dan Solar yang melihatnya hanya diam menyimak sebelum akhirnya keduanya pergi untuk melanjutkan pekerjaan mereka.
•
•Kembali ke waktu sekarang...
Kini Gempa terlihat sedang memikirkan beberapa rencana untuk ke depan-nya nanti, agar alur novel sialan ini hancur lebur.
Tapi pertama-tama sebelum itu...dia harus mempererat hubungan-nya dengan adik-adiknya itu, agar rencananya bisa berjalan dengan lancar.
"Hey Ocho, kapan alur novel ini dimulai?" Tanya Gempa yang menatap kearah Ochobot yang melayang di atas meja.
[Sekitar satu minggu lagi, saat ada sebuah acara pesta yang diadakan di Kerajaan Light.]
"Kerajaan itu..." Gumam Gempa yang mencoba mengingat-ingat tentang Kerajaan yang dimaksud.
[Itu merupakan Kerajaan utama di wilayah ini, yang dipimpin oleh Raja Amato. Yakni Ayahanda para Karakter Pangeran Element ini( ꈍᴗꈍ)]
Mendengar penjelasan tersebut membuat Gempa mengangguk paham, yah...nama Kerajaan itu hanya disebutkan beberapa kali saja di dalam novel yang hanya berfokus pada Kerajaan Element saja.
Gempa lalu bangkit dari duduknya setelah menghabiskan secangkir teh dan beberapa biskuit yang dibawakan oleh seorang maid untuk-nya tadi.
Yah...Gempa cukup bersyukur karena semua pekerja di Kerajaan ini sudah kenal dan sangat menyayangi Gempa yang dulu.
Ngomong-ngomong luka di tubuhnya memang sudah mulai pulih sepenuhnya berkat ramuan penyembuh—yang pahit-nya minta ampun—yang diberikan oleh Ochobot padanya untuk mempercepat pemilihan luka-nya baik dari dalam maupun dari luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Omega?!
RandomShaka Saputra Wijawa, seorang mahasiswa di sebuah sekolah terkenal di kotanya. Orang yang pintar, ramah, pekerja keras dan agak licik... Dia hidup sendirian di sebuah rumah peninggalan orang tua-nya yang sudah lama pergi meninggalkan-nya seorang dir...