6. Rumah Kaca

2K 234 37
                                    

Sekitar dua jam berlalu, dan Gempa masih dalam posisi yang sama...hal tersebut tentu saja membuat kaki Gempa jadi pegal dan kesemutan karenanya, tapi kalau ia bergerak takut-nya menganggu Solar yang masih terlelap tidur di pangkuan-nya.

Akhirnya dengan kesabaran ekstra sambil membaca buku sejarah Kerajaan tadi hingga habis, setelah 4 jam kemudian akhirnya Solar menunjukkan tanda-tanda akan bangun dari tidur-nya.



"Ugh..."

Suara lenguhan serak dari Solar tentu saja membuat Gempa yang sedang melamun sontak menundukkan kepalanya untuk menatap kearah Solar yang mulai membuka matanya.

Sementara Solar kini mengerjap pelan matanya untuk menyesuaikan pandangan-nya dengan cahaya yang masuk ke matanya.

Dia lalu merubah posisinya menjadi terlentang bersamaan dengan pandangan yang awalnya buram kini mulai jelas kembali.



"Akhirnya kau bangun, bagaimana tidurmu?" Tanya Gempa sambil tersenyum lembut hingga matanya membentuk bulan sabit.

Sedangkan Solar yang baru saja bangun dan melihat senyuman malaikat tersebut dibuat tertenguh.

'Ah...kalau ini sebuah mimpi, kuharap aku tidak akan pernah bangun untuk selama-lamanya...' Batin Solar dengan sedikit rona merah di pipinya.


"Kau baik?" Tanya Gempa saat melihat Solar yang sama sekali tidak bergeming sedari tadi.

"Hm." Balas Solar dengan nada berat plus serak khas orang yang baru bangun tidur.

Solar lalu bangun dari tiduran-nya dan sedikit meregangkan otot-ototnya yang terasa agak kaku.

Dia kemudian mengambil kembali kecamata visor-nya yang ada di atas meja dan memakainya kembali.

Sementara Gempa sontak meluruskan kakinya yang kini terasa sangat keram bahkan sampai kesemutan.

"Terima kasih sudah mau meminjamkan paha-mu, rasanya tubuhku jadi lebih segar dari sebelumnya." Ujar Solar yang tersenyum kearah Gempa.

"Sama-sama^^" Balas Gempa yang ikutan tersenyum, dengan tangan yang terulur untuk merapikan surai Solar yang agak berantakan.


Sementara Solar yang menerima perlakuan tersebut dari Kakak-nya ini sama sekali tidak mempermasalahkannya, dia malahan sangat suka saat tangan lembut Kakak-nya itu menyentuhnya.

"Nah~sekarang kau sudah jadi tampan seperti semula-^" Ucap Gempa yang menarik kembali tangannya.

"Hm, tentu saja aku sudah tampan dari lahir." Ujar Solar dengan pede-nya yang mana membuat Gempa terdiam.

'Ah...jadi ini sifat narsis yang Ochobot katakan itu...' Batin Gempa dengan raut wajah datar yang samar.



"Oh, yah...jam berapa ini?" Tanya Solar tiba-tiba yang mana membuat Gempa tersentak saat dari lamunan-nya.

"Hm? Ini sudah siang menjelang sore, kau tadi tidur hampir 6 jam lama-nya." Ujar Gempa dengan santai, lain halnya dengan Solar yang dibuat tersentak diam dengan tatapan tak percaya saat mendengarnya.

"Gawat, waktunya sudah mepet! Aku harus menemui Kak Hali sekarang juga." Ujar Solar yang buru-buru bangun dari duduknya dan merapikan pakaiannya yang agak berantakan.


"Kau dan Kak Hali ingin membahas sesuatu?" Tanya Gempa yang mana membuat Solar menoleh ke arahnya.

"Yah...begitulah, kalau begitu aku pergi dulu Kak Gem." Ujar Solar yang berpamitan terlebih dahulu pada Gempa sebelum pergi.

"Oh, yah..."

Solar terhenti saat teringat sesuatu, sontak saja dia lalu membalikkan badannya dan menatap kearah Gempa yang kini menatap bingung kearah Solar.





I'm Omega?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang