Siang hari-nya barulah Gempa bisa lepas dari Ice yang tertidur sambil memeluknya, saat Gempa bilang ia lapar dan ingin memakan sesuatu.
Dan disinilah dia sekarang bersama dengan Ice sambil menyusuri lorong Istana setelah memakan beberapa cemilan di dapur tadi.
Saat keduanya hendak berpisah, dengan Gempa yang ingin pergi ke suatu tempat dan Ice yang ingin kembali ke kamarnya untuk tidur setelah kenyang, tiba-tiba saja terdengar suara teriakan yang mengelegar di istana disusul suara langkah kaki yang begitu cepat kini mendekat kearah keduanya.
"Apa itu?" Tanya Gempa pada Ice di sebelahnya.
"Huh...mereka tidak ada kapok-kapoknya..." Ujar Ice yang menghela nafas pelan.
Sementara Gempa yang mendengarnya semakin dibuat bingung, namun ia kemudian dibuat tersentak saat mendengar suara teriakan Taufan yang memanggil nama-nya.
Saat dia dan Ice membalikkan badan mereka, dapat keduanya lihat Taufan dan Blaze yang kini berlari secepat kilat kearah keduanya sambil berteriak.
"GEMGEM SELAMATKAN AKU DARI SI GLEDEK ITU!!!"—Taufan
"KAK HALI KAMI BERDUA BENAR-BENAR MINTA MAAF!!"—Blaze
Taufan seketika langsung bersembunyi di belakang tubuh Gempa yang lebih pendek darinya, diikuti oleh Blaze yang bersembunyi di belakang Ice yang ada di samping Gempa.
"Ada apa Kak Ufan?" Tanya Gempa yang menoleh kearah Taufan di belakangnya dengan nada bingung.
"Tolong hentikan Kak Hali yang ingin membunuh kami berdua!!" Seru Taufan sambil memeluk Gempa.
Ekspresi wajah Taufan kini terlihat sangat panik dengan keringat dingin yang membasahi pelipisnya, sama halnya dengan Blaze yang bahkan sampai mengigit kuku jarinya sendiri.
"Sudah tau Kak Hali itu menyeramkan saat marah, masih saja kalian berdua menganggunya." Ujar Ice dengan nada datar.
"HEY! KALI INI SUATU KETIDAKSENGAJAAN TAU!!" Bantah Blaze yang mana membuat Ice memutar bola mata malas.
"Sebenarnya apa yang kalian berdua lakukan sih?" Tanya Gempa yang hanya bisa menghela nafas pelan.
Hingga mereka berempat dibuat tersentak saat merasakan aura hitam yang begitu kental kini mendekat kearah mereka disusul suara dingin yang begitu menusuk, yang mana membuat Taufan dan Blaze semakin panik.
"Disini rupanya kalian berdua S.I.A.L.A.N."
Dari kejauhan dapat keempat-nya lihat sosok Halilintar dengan wajah yang begitu menyeramkan kini mendekat kerah mereka.
Gempa yang melihat penampilan Halilintar saat ini menelan ludah gugup, sementara Taufan di belakangnya semakin mengeratkan pelukannya pada Gempa.
Ice sebenarnya ingin lari karena tidak ingin terkena imbasnya juga namun tidak bisa lantaran ditahan oleh Blaze yang memberikan tatapan yang berkata 'Jangan tinggalkan aku sendiri', yang mana membuat Ice kini menatap dingin kearah Blaze di belakangnya.
Hingga Halilintar kini berada tepat di hadapan Gempa yang menelan ludah susah payah, dan dibuat merinding dengan aura hitam yang Halilintar keluarkan yang bercampur dengan aroma feromon Halilintar yang begitu pekat.
Beberapa pelayan dan maid yang bekerja didekat sana langsung menjauh, bahkan ada yang sampai jatuh terduduk ataupun pingsan karena tidak tahan dengan aura yang Halilintar keluarkan.
Bahkan Ice dibuat merinding karenanya, begitupula dengan Gempa yang sedikit kesulitan untuk bernafas karena aroma feromon Halilintar yang menghantam indra penciuman-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Omega?!
RandomShaka Saputra Wijawa, seorang mahasiswa di sebuah sekolah terkenal di kotanya. Orang yang pintar, ramah, pekerja keras dan agak licik... Dia hidup sendirian di sebuah rumah peninggalan orang tua-nya yang sudah lama pergi meninggalkan-nya seorang dir...