13 › Akhirnya.

1.1K 52 9
                                    

hello, silent reader.

Tiga tahun kemudian, baru seminggu lalu usia Kalana genap menginjak kepala duaㅡDua puluh tahun. Sementara itu, usia Jazen sudah melewati usia ideal menikah pada umumnya yaitu dua puluh delapan tahun, yang mana di usianya yang hampir berkepala tiga itu, bahkan dua tahun sebelumnya ia selalu didesak sang Mama untuk segera menikahi gadisnya atau jika tidak akan dinikahkan dengan calon pilihan sang Mama, meski mendapatkan desakan sebelumnyaㅡJazen selalu saja memiliki cara untuk mengelak dan memberi pengertian pada sang Mama jika gadisnya belum menginjak usia yang pantas untuk dinikahiㅡDan alih-alih mendapatkan dukungan berupa semangat untuk sabar menunggu, Jazen justru mendapatkan omelan bahkan makian dari sang Mama yang tidak tanggung-tanggung mengejek bungsu Gautama itu dengan sebutan pedofil.

Sudah tiga tahun berlalu, sudah selama itu pula Kalana tidak jarang muncul di ranah publik sebagai milik JazenㅡYa, tiga tahun lalu tepat sebelum pertunangan Jaden dan Gaia diumumkanㅡJazen lebih dulu mempublikasikan mengenai Kalana, yang mana ia secara tidak langsung telah memberi klarifikasi pasal berita tentang dirinya yang tertangkap kamera di Mall xxx bersama Kalana dan dari publikasi yang dilakukan Jazen itu cukup mendapatkan respon positif berupa dukunganㅡNamun, ada juga beberapa oknum yang menghujat Kalana karena dalam beberapa foto yang diunggah Jazen terdapat RIC yang terpasang pada telinga gadis itu sehingga publik dapat mengidentifikasi jika gadis dari rapper itu cacat pendengaran dan hal itu menimbulkan komentar yang menyebutkan jika Kalana tidak pantas untuk berdampingan dengan Jazen.

Sempat down saat membaca respon negatif dari publik yang terpampang nyata pada kolom komentar beberapa postingan di akun Jazen tapi tidak bertahan lama karena pikiran Kalana selalu dibuat Jazen sibuk dengan hal lain seperti; Urusan homeschooling, ya, setahun lalu Kalana juga sudah menyelesaikan pendidikannya melalu homeschooling itu juga berkat usaha Jazen mencari guru terbaik, selain itu Jazen juga meminta bantuan pada Kakak iparnya dan juga pada Istri dari rapper Jazleon untuk menemani Kalana ketika ia sedang ada pekerjaan yang mengharuskan meninggalkan Kalana di rumah.

Hari ini di gedung yang telah dihias dengan sedemikian rupa apiknya, tepat di atas panggung altar; Jazen Gautama dan Kalana Lanuarna berdiri saling berhadapan dengan balutan jas dan gaun putih yang senada, menjadi pusat perhatian para tamu yang telah hadir dalam acara yang digelar luar biasa mewahnya pada malam ini.

"Cantik."

Rona merah muda samar-samar terlihat di wajah sang gadis ketika sang pria memuji sembari meraih kedua tangannya atas intruksi pendeta yang berdiri di antara mereka berdua sedari awal mereka telah dipertemukan diatas altar.

"Kakak tampan." Balas Kalana yang semakin mengembang saat pendeta mulai berbicara mengenai janji pernikahan yang harus mereka berdua ikrarkan di atas altar untuk mengikat mereka dalam hubungan yang sah baik di mata agama dan hukum yang berlaku.

"Baik, Tuan Jazen. sudah siap mengucap janji pernikahan yang harus diikrarkan untuk mengikat Nona Kalana dalam sebuah hubungan pernikahan dengan tulus dan ikhlas?"

Jazen tanpa ragu langsung mengangguk bahkan sudah siap untuk melontarkan kalimat sakral yang selama ini ia tunda, "Ya."

"Baiklah." Pendeta itu menoleh ke arah Kalana, "Nona Kalana.. sudah siapkah untuk menerima dan mengikat Tuan Jazen dalam hubungan pernikahan dengan tulus dan ikhlas?"

Kalana mengangguk, "Saya sudah siap."

Sang Pendeta berdehem, "Baiklah.. dipersilahkan untuk Tuan Jazen mengucap janji pernikahan."

Jazen menarik nafas samar dengan jemari yang mengusap punggung tangan Rei yang saat ini ia genggam di hadapan Tuhan, para tamu dan keluarga, "Di hadapan seluruh tamu hadirin, saksi dan keluargaㅡSaya Jazen Gautama, memilih engkauㅡKalana Lanuarna untuk menjadi istri saya. Saya berjanji akan setia kepada engkau dan saya akan mengabdikan diri kepadamu dalam keadaan susah maupun senang, saya berjanji akan saling dan selalu mengasihi, menghargai dan menghormati engkau selama-lamanya sesuai dengan hukum pernikahan, saya berjanji akan menjadi suami, kepala keluarga dan ayah yang sebaik-baiknya untuk engkau dan anak-anak kita kelak, dan inilah janji saya yang tulus."

i. PERFECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang