Chapter 4 🫂🔁

29 6 0
                                    

"Liam Archandra"
Bab 4
"Terulang kembali"

Seperti yang ada di Bab sebelum nya, Tsania selesai mengantarkan kedua anaknya ke sekolah, ia akan pergi menuju pantai

Sampai di pantai, Tsania langsung disambut oleh suara ombak yang terus bergerak ke sana kemari

Ia takjub dengan suara ombak itu, suara yang berisik tetapi sangat tenang

Tsania segera duduk di pinggir pantai, memandangi pemandangan pantai, sambil mendengarkan suara ombak yang tenang

"Berisik,tapi tenang.." lirih Tsania disaat memandangi pantai

Kalian tahu kan? Dulu.. Abimana saat masih berselingkuh dengan Salsa, ia sering membentak Tsania

Semua kata hati nya diucapkan lewat mulut Tsania, mulai dari kata benci, dendam, dan semua emosi nya dikeluarkan melalui kata kata

Ia berfikir setelah ia pulang menjemput Altair dan Liam dan segera ia akan menitipkan kedua anaknya di rumah orang tua nya

Huh.. Mengapa waktu begitu cepat? Seperti tadi baru saja sampai pantai sekarang sudah waktu nya menjemput kedua anaknya

Perasaan tadi baru duduk sambil melihat pemandangan pagi pantai

Sudahlah, Terima apa adanya..

Tsania menuju parkiran untuk mengambil motor, menaiki motor, dan menuju sekolah anak anaknya

/skip sampai di rumah orang tua nya Tsania

"Abang sama adek gaboleh berantem, oke? Abang sama adek harus nurut sama kakek nenek, ya?" Tanya Tsania lembut didepan pintu orang tua nya sebelum memasuki rumah

"BAIK, IBU!!" seru kedua anak itu

"Hmm, pintar anak ibu.. " ucap Tsania gemas mengelus pucuk rambut kedua anaknya itu

"KAKEEKK NENEKK" teriak Liam saat Amia (ibu Tsania) membukakan pintu

Dari Tsania sampai di rumah orang tua nya, Amia terus menerus melihat dan memandangi cucu dan anaknya itu..

"Cucuu neneekk" ucap Amia ikut senang, dan memeluk kedua bocah itu

"Ee.. Ibu, aku izin nitipin Altair sama Liam di rumah ibu, ya?" Tanya Tsania gugup, alasan apa yang harus dijawab nya nanti jika sang ibu bertanya

"Kenapa lagi, Tsan? Suami mu itu?" Jawab Moon (ayah Tsania) yang mendengar itu dan langsung mengingat kejadian beberapa tahun yang lalu

"Ah, engga yah.. A-ada arisan di rumah ku ah iya arisan"

"Liam kan masih kecil, takutnya nanti kalau Liam ganggu atau Liam yang keganggu tidurnya gegara sound" ucap Tsania gugup

Untung saja ia dapat mencari alasan untuk menitipkan anaknya, walau sedikit panik

"Benarkah? Apa kamu tidak bohong?" Jawab Moon dengan serius

"Benar ayah, ada arisan dirumahku!" Jawab Tsania dengan panik tapi berusaha agar dapat mencari alasan

"Sudahlah yah, siapa tau memang ada arisan.. Abimana juga sudah berubah kok" ucap Amia meyakinkan Moon

•' Liam Archandra '•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang