"Liam Archandra"
Rumah sakit beserta hukuman
Bab 5Sore kala itu, terlihat Tsania yang sedang tergeletak di lantai ruang tamu dengan posisi tak sadarkan diri akibat pukulan tanpa alasan
Pukul 16.00 sore, Moon dan Amia mengunjungi rumah Tsania untuk menengok keadaan Tsania karena sedari tadi di chat tidak dibalas dan di telepon tidak dijawab
Moon dan Amia terkejut melihat Tsania yang tergeletak di lantai ruang tamu dengan banyak pukulan di wajahnya
Moon yang melihat itu panik, sangat panik. Ia segera menghubungi ambulans untuk membawa Tsania ke rumah sakit sementara Amia menghubungi om dan tante nya Altair dan Liam untuk dititipkan sebentar
/sampai rumah sakit
Sesampainya di rumah sakit, Tsania segera ditangani dokter di ruangan nya sementara kedua orang tua itu cemas dan panik atas keadaan anak nya
Mereka sudah tahu pasti siapa pelaku nya
Ya, Abimana
Abimana pelaku nya
Moon sudah tidak habis pikir dengan Abimana, sang suami yang tega menyakiti istrinya sampai ke tulang tulang nya
Sampai sekarang Tsania berada di dalam ruangan rumah sakit
Amia yang sedari tadi sibuk mondar-mandir memegang handphone milik nya hanya untuk mengabari dan menghubungi semua anaknya termasuk menantu nya
Sementara Moon, ia sedari tadi cemas, panik, emosi, entahlah semua perasaan itu campur aduk
Setelah menunggu 30 menit lamanya akhirnya Ranjaya (adik Tsania) dan Karine (istri Ranjaya) datang bersama Altair dan Liam
Dan abang Tsania (Rayyan) beserta istrinya(Florine) juga datang setelah mendapat kabar tersebut
Kedua kakak adik lelaki itu sungguh panik dan cemas beserta emosi yang ingin meledak setelah diceritakan ayahnya kejadian awal sampai akhir
Mengapa tidak? Ayahnya, kakaknya, sampai adiknya tidak pernah memarahi, membentak, apalagi sampai memukul seorang perempuan
Lalu mengapa? Tsania mendapatkan suami yang amat sangat tidak pantas untuk dirinya?
Sementara Karine ikut mendengarkan, memberikan saran, sembari mengurus dua bocah kecil itu
Dan Florine, menantu ter-akrab Amia, membantu menenangkan tangis kesedihan sang mertua
Ia tahu, keluarga ini tidak baik baik saja semenjak ada Abimana
Tangis Amia pecah begitu saja saat Florine memeluk Amia Dan mempersilahkan Amia menangis sepuasnya di bahu nya
Sudah, emosi Rayyan sudah tidak dapat dihentikan
Ia menghubungi Abimana agar segera datang ke rumah sakit yang ditempati Tsania
Abimana yang tadi nya sedang santai bersama sang cabe merah terpaksa meninggalkan nya
Dengan rasa tidak bersalah, ia datang dengan tawa seakan-akan itu semua becanda
Rayyan yang sedang duduk di kursi tunggu sembari memijat kening nya, mendengar suara orang gila itu sudah sangat emosi tetapi disuruh tahan Ranjaya untuk diam sementara sembari melihat sikapnya Abimana
Abimana tertawa sendiri layaknya orang gila
Dan, pada akhirnya emosi Rayyan dan Ranjaya meluap saat Abimana menanyakan "kenapa ini? Ada apa? Siapa yang sakit?" Dengan rasa tidak bersalah dan raut wajah seperti senang bahagia
Florine yang peka terhadap kelakuan suaminya segera mengajak Amia ke tempat yang jauh dari situ dan menyuruh Karine untuk mengikuti Florine dengan membawa dua bocah itu
Florine membawa Amia ke taman belakang rumah sakit, gelap tapi terlihat indah sebab terdapat ada lampu lampu indah dihiasi dengan daun rambat beserta kupu kupu yang terbang kesana kemari
Amia terlihat sedikit bahagia melihat itu semua dan mendengar suara tawa cucunya yang sedang mengejar kupu kupu
Yang awal melihat senyuman manis Amia adalah Karine, ia memberikan kode kepada Florine saat mereka saling bertatapan, tujuan nya adalah untuk dapat sedikit menghibur Amia
Sementara di tempat depan ruangan operasi..
"KAMU!" bentakan awal Rayyan yang khusus diberikan kepada Abimana
"TIDAK BECUS DALAM MENJAGA KAKAK SAYA!!" Kata dilanjutkan dengan Ranjaya yang memang emosi nya sudah hampir meledak sedari tadi
Plak!!
Tamparan keras dari Moon yang hanya untuk Abimana, hanya Abimana yang pantas dan harus merasakan tamparan yang sangat keras itu
"saya sudah peringati kamu beberapa tahun yang lalu.. LALU MENGAPA KAMU MELANGGAR JANJI MU!?" bentak Moon dengan nada yang naik turun
"SAYA SUDAH PERCAYA DENGAN KAMU, SAYA KIRA KAMU DAPAT MENJAGA ANAK SAYA DENGAN BAIK!"
"ternyata.. apa yang kamu balas untuk istri mu sendiri wahai Abimana?!" Marahan Ranjaya yang hanya menyebutkan nama Abimana tanpa memanggilnya dengan perkataan yang sopan, tidak peduli orang itu lebih tua darinya
"TUBUH TSANIA YANG KECIL KAMU HIAS DENGAN PENUH LUKA DAN LEBAM AKIBAT TANGAN MU YANG KOTOR!?" perkataan ini dilanjutkan oleh Rayyan
/bughh!!
/bughh!!Pukulan dari dua kakak adik yang sekali lagi 'Abimana pantas dan harus merasakannya'
Tidak hanya sekali dua kali pukulan, tetapi berkali-kali, untung saja tidak ada orang saat itu
Emosi, dendam dan benci terhadap Abimana, semua perasaan yang seperti itu ia lampiaskan untuk Abimana sendiri nya
Tidak terlalu banyak luka yang Abimana dapatkan, karena ia sempat melarikan diri ke kamar mandi
Terlalu banyak emosi yang meledak, Rayyan sampai kesusahan untuk bernafas sampai harus dibantu oleh sang ayah
"Sudah, bang.. Biarkan saja dulu dia, besok ayah pecat dia dari perusahaan ayah" ucap Moon menenangkan anaknya dengan cara mengelus lembut punggung milik Rayyan
/disisi Abimana
Abimana melihat dikaca, dirinya terdapat banyak luka di sekitar dahi nya akibat pukul Rayyan, Ranjaya, dan Moon
Ini baru keluarga Tsania, bagaimana kalau keluarga nya tahu? Apa masalah ini akan cepat selesai? Tentu tidak
Sembari melihat luka di sekitar dahinya, Abimana mengumpat!
Dan lebih anehnya Abimana tidak memiliki rasa bersalah sama sekali dengan Tsania. Ia malah menyalahkan Tsania dan keluarga Tsania
Padahal di posisi itu, Altair dan Liam sangat membutuhkan sosok ayah yang baik, tetapi? Bagaimana sikap Abimana? Apakah pantas disebut 'sosok ayah yang baik' ??
Banyak luka, emosi, dan hukuman di dalam rumah sakit itu
Apalagi pertengkaran terjadi didepan ruangan pemeriksaan Tsania
Sungguh ramai.
Tebece
Maaf kalau ada kesalahan, btw kalau ada typo kabarin yaa, terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
•' Liam Archandra '•
General Fiction"Ibu, Liam cape, Liam lelah, Liam cuma punya abang sama ibu sekarang.. Kapan ibu akan kembali?, katanya mau dibeliin peralatan sekolah?"