Chapter 2. 🫂

36 5 0
                                    

"Liam Archandra"

Bab 2
'Bentakan dan pukulan'

Tepat setelah Tsania mengantarkan kedua anaknya ke sekolah.

Ia sudah menemukan tempat yang membuat dia sedikit merasa tenang karena masalah tadi pagi.

Tsania tahu, saat dia pulang dan Abimana belum juga ke kantor, ia akan dimarahi.

Flashback ..

3 tahun yang lalu..

Abimana memang pernah selingkuh dengan perempuan lain selain dirinya, dan pada saat itu anak pertamanya baru berumur satu tahun.

Dan disitulah titik terendah nya Tsania, Tsania merasa ia gagal menjadi istri yang baik dan gagal menjadi ibu yang baik.

Awal mengetahui jika Abimana selingkuh, Tsania menanyai Abimana baik baik, dengan suara Tsania yang selembut kapas.

"Mas, aku mau tanya" tanya Tsania saat Abimana sedang fokus dengan laptopnya.

"Hm, nanya apa?" jawab Abimana cuek, masih menghadapi laptop nya.

"Ee.. Tadi kan aku bangun duluan, setelah mandi aku masuk ke kamar kita untuk berganti baju-" cerita Tsania sedikit lalu perkataan nya di potong Abimana.

Disitu perasaan Abimana sudah tidak enak, ia merasa istrinya mengetahui jika Abimana selingkuh.

"Ya, terus?"

"Aku lihat HP nya mas berdering menandakan ada pesan masuk, Aku kira bos mas yang nge chat pagi pagi.. " lanjut Tsania dan diakhir cerita dia sedikit termenung.

"Sial, pasti dia sudah melihat nya!" abimana mengumpat didalam batinnya.

"Ada notifikasi dari whatsapp bernama 'sayang' pake emot hati, trs chatnya 'malem kita mabuk lagi ya ayy?' Gitu" Tsania melanjutkan cerita nya.

"Kan! Dia sudah tahu soal ini! " batin Abimana geram kembali.

Setelah mendengarkan cerita Tsania, Abimana membanting kertas ke meja dengan perasaan geram, emosinya meledak begitu saja.

"KAMU BISA GAK SIH?! GAUSAH BUKA BUKA HAPE ORANG!? ITU PRIVASI SAYA!!" bentak Abimana ke Tsania.

Kalau ditanya bagaimana keadaan hati Tsania? Sangat tidak baik baik saja.. Hatinya seperti diremuk begitu saja

Tsania di didik oleh orang tua nya dengan cara yang lembut, bahkan ayahnya saja tidak pernah membentak nya sekalipun.

Jelas, Tsania menangis setelah mendengar bentakan dari lelaki yang ia sayangi.

Setelah membentak Tsania, Abimana pergi begitu saja.

Ia memakai jas kantor nya dan juga sabuknya. Abimana mana bisa pakai dasi kantor nya sendiri? Biasanya ia dipakaikan oleh istrinya.
T

etapi karena masih dalam keadaan yang tidak baik, Abimana memutuskan untuk menaruh dasi nya ke tas, biarkan saja. Dia akan menyuruh karyawan nya untuk memasang kan dasi.

•' Liam Archandra '•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang