"woi "gimana, udah dapet belom? perasaan daritadi gak ada taxi yang dateng?" tanya yunho
"ck diem deh" kesal zea, tp benar apa yang dikatakan yunho bahwa zea daritadi susah mendapatkan taxi,
"mau bareng gak? kalo gak aku duluan nih" tanya yunho untuk terakhir kalinya
"ga" ucap zea, akhirnya yunho pergi ke arah mobilnya
15mnt setelahnya...
"yang bener aja daritadi engga dapet², ini kuotaku yang habis apa gimana sih, tp baru isi kemarin anjir, yaudahlah terpaksa harus ke halte buat neduh sekalian cari angkot" ucap zea, dia berlari kearah halte yang bahkan jaraknya lumayan jauh dari sana, bodohnya dia mana ada angkot jam 6↑
zea sampai ke halte dengan badan yang basah, dia tau kalau angkot saat hujan pasti bakal lama nunggunya, zea ditelpon oleh jiel kalau dia akan menjemput zea, karena sekarang sudah hampir jam 6malam, tapi zea menolak karena hujan kali ini sangat deras dan anginnya juga lumayan besar, dia bilang akan menunggu angkot sebentar lagi jika tidak dia akan mencoba mencari taxi lagi, lalu jiel menyuruh zea untuk berhati hati karena sudah malam, mereka menyudahi telponnya dan zea kembali menunggu angkot
jam menunjukkan pukul 7malam dan kali ini zea tertidur dengan badan yang basah kuyup
15 mnt setelahnya...
"dimana nih?" zea bingung karena tiba² dia sudah didalam mobil
"ini taxi mbak, saya lihat mbaknya ketiduran jadi saya bawa mbaknya kemobil dulu" ucap seorang laki²
"oh iyakah, makasih y-" ucap zea teputus setelah melihat wajah lelaki itu
"anjing" ceplos zea
"dih dikasih tumpangan malah gini" ucap yunho jadi betmot
"sapa juga yang minta tumpangan" ucap zea kesal
"dah nyampe sana" ucap yunho, zea keluar dan sempat berdiri tp gajadi
"eh bentar, kok tau alamatku?" tanya zea heran
"adadeh, dah sono balik, keburu dicariin emak noh" ejek yunho
"akhirnya pulang juga anak monyet" ucap sean yang muncul didepan pintu
"makasih ya yunho, lain kali ajak jalan² aja ni anak" ucap sean
"heh mulut kau, ku goreng juga ya" zea masuk kedalam rumah dan memutuskan untuk mandi
"mau masuk dulu ga?" tanya sean dan yunho menolak karena dia ingin langsung pulang
"eh nak yunho, sini masuk dulu, udah dibikinin teh nih, sambil nunggu hujannya reda" ucap mama di depan pintu rumah
"eh gausah tante, malah jadi ngerepotin" tolak yunho dengan halus
"sudah gapapa, sini masuk dulu, ayok" ajak mama, dia tidak tega melihat yunho dengan keadaan hujan seperti ini, walaupun yunho sendiri memakai mobil, akhirnya yunho masuk kerumah dan duduk diruang tamu
"diminum ya mumpung masih hangat, ini cemilannya kalo kamu mau" jawab mama
"makasih ya tente, jadi ngerepotin, padahal tadi saya mau langsung pulang" jawab yunho sambil menyeruput tehnya
"udah santai aja, sambil nunggu hujan reda juga" ujar mama, akhirnya mereka berbincang sampai dilihat hujan sudah reda yunho pamit pulang dan berterimakasih juga sudah disambut dengan hangat
"makasih ya tante, saya pamit pulang, takutnya orangtua saya nyariin" pamit yunho
"yaudah hati hati ya dijalan, gausah ngebut nak" ucap maka sedikit keras