4 hari berlalu dan tepat hari ini zea akhirnya pulang dari rumah sakit yang membuatnya muak selama beberapa minggu ini
"yok balek"
"sabar ye, ini beres beres dulu" sabar banget jiel punya adek bentukan zea
setelah selesai mereka berjalan menuju mobil, dan tak lama sampailah mereka kerumah
"besar juga ya rumah kita"
"udah cepet masuk" jiel membuka bagasi mobil untuk mengambil barang lain dibantu alexa
"se, goput yok" ajak zea
"kau traktir ya?"
"kau lahh"
"gaada duit aku" sean melanjutkan membaca novelnya itu, orang kaya pelit ini pikir zea, padahal dirinya juga pelit
"tapi bc kau banyak di laci"
"gausah macem macem kau ngambil"
"aku cuman ngingetin ya, yaudahlah pake duit ku"
"kau mau apa"
•
•
•
"taruh sini aja lex"Brukk
"wah gilak, udah kek nge laundry 2 karung"
"nanti kau cuci ya" ucap alexa santai tanpa beban sedikit pun
"enak aja, bagi bagi lah" protes jiel
gini gini mereka ga nyewa art ya guys, biar mandiri kata jiel
"iya iya, tapi nanti ya" alexa berjalan menuju kamarnya untuk beristirahat sejenak, begitu juga jiel
"yaudah nanti lagi, dahh" thea menutup telponnya tepat saat alexa masuk kekamar
"sapa thuu"
"sapa yee" ledek thea
"malah nanya balik lu ketek badak"
"cihh, dah ah kebelet eeq aku" cukup santai
"ni anak bener bener, aku lagi makan donat juga" alexa membaringkan tubuhnya di kasurnya tapi dia tak sengaja menyenggol hp thea yang tidak terkunci, untung saja saat alexa ingin membaca pesannya hpnya langsung mati dan tidak dapat dibuka karena ada pinnya
"aishh telat dikit"
•
•
•
ting tong!
permisi goputt"dah dateng thu, ambilin dong" ucap sean
"ambillah cok"
"permisi? goputt" mas mas gofood sampe ngetok pintu berkali kali
"cepatlahh"
"ga"
"hish" jea berjalan menuju pintu untuk mengambil pesanan nya
"PERMISI GOPUTT" emosi masnya
"IYAA MASS IYAA GAUSAH NGEGAS"
"MBAKNYA JUGA NGEGASS"
"YAUDAH CAPSLOCKNYA MATIIN"
"beda mbak itu, hadeuh suara saya habis"
"makasih mas" masnya cuman senyum terus balik badan menuju motornya
"MAKASIH MASS"
"IYA MBAK IYAA"
"MAKASIHHH MASSSS"
"SAMA SAMA MBAKKKKKK" mas gojek langsung naik motornya dan pergi dari situ, takut pita suaranya gabisa digunain lagi
"kau ngambil pesenan apa ngajak tawuran"
"mas nya duluan" ucap jea sambil membawa pesanan yang dia pesan menuju meja ruang tv
"cikin cikinnn" teriak zea padahal bukan chikin yang dia pesen, alhasil mereka yang ada dikamar langsung berlari menuju ruang tv untuk makan
"CIKENN"
"lohh mana cikinnn"
"jiakhh prank, itu kameranya belum saya hidupin" mungkin orang kalo baru keluar dari rs bakal tenang gitu pikir mereka, ini engga...ini nambah.....heboh
gapapa mereka sabar, mereka tetep makan karena dah laper juga
"eh ngomong ngomong mama mana?" tanya alexa sambil mengambil garpu
"bilangnya sih mau tidur, sekitar 10mnt an sebelum kalian pulang" sean menjelaskan
"ohh yaudah, nanti bagi buat mama juga"
"udah aku beliin sendiri, tuh di meja makan"
"anjayy mantep lahh" mereka melanjutkan makan dan sorenya mereka baru selesai karena mereka juga sambil cerita cerita dan nonton tv bareng
"eumm apanihh"
"eh mama dah bangun, sini mah cerita cerita bareng" ajak jiel sambil memanaskan makanan yang tadi sudah dibelikan juga untuk mama
"tumben pada akur"
"oya haruss, ya ga?" thea menggoda alexa
"y"
"nih mah, tadi zea beliin" jiel membawa makanan itu kemeja ruang tv
"waduhh banyak banget, makasih yaa" mama senang melihat putri putrinya yang bertambah dewasa dan mandiri
"iya ma, kalo ga habis jangan dipaksa ya ma" mencuri kesempatan thea, sungguh tak tau malu dia
"ahahaa iya dehh"
malam tiba mereka semua masih di ruang tv dengan cerita yang masih berlanjut
"dulu waktu kalian masih bayi terus mama tinggal ke pasar, pas makan pasti susah terutama sean, pasti di keluarin lagi, karena dulu mama lebih sering kasih bubur yang ada sayurnya juga"
"ihh mana ada begituu" sean malu mendengar nya
kringg! kringg!
"eh bentar hp mama bunyi" mama berjalan menuju kamarnya untuk mengangkat telponhari semakin malam mereka memutuskan untuk tidur, sebelum tidur mereka membereskan dulu ruang tv terutama sampah sampah tadi baru mereka tidur