Ada Apa Ini?

30 12 4
                                    

Mohon maaf, kalau masih banyak kesalahan dalam penggunaan kata atau kalimat yang salah, serta typo bertebaran dimana-mana..

***

Happy Reading

_
_
_

"Ada apa denganku?" gumam pria itu.

Pikiran pria itu terus terbayang kejadian barusan, lebih tepatnya terbayang-bayang wajah gadis itu.

Pria itu langsung membersihkan kemeja yang terkena noda jus dengan pikiran yang terus tertuju kepada gadis tersebut.

Pria itu pun selesai dengan acara bersih-bersihnya, ya meski masih sedikit kotor. Cepat-cepat dia keluar dari dalam toilet karena dia ada janji.

"Tuan!" teriak seorang gadis menghampiri pria yang baru saja keluar dari dalam toilet.

Yang dipanggil Tuan pun menoleh kearah suara.

"Tuan! Ma--maaf, sekali lagi saya minta maaf. Saya akan mengganti kerugiannya," ujar gadis tersebut yang tak lain adalah Cici. Dengan menangkupkan kedua tangannya didepan dada.

"Udah gapapa, gak usah diganti. Ini juga sudah saya bersihkan," jawabnya sambil tersenyum.

"Ta--tapi ... saya masih ngerasa gak enak Tuan, dan itu bagaimana dengan kemeja Tuan?" ucapnya merasa tak enak hati.

"Gapapa saya juga bawa jas, buat menutupi noda ini. Kamu gak perlu cemas, saya tidak masalah dengan ini," ucapnya meyakinkan.

"Dan satu lagi! Jangan panggil saya Tuan ya ... saya bukan Tuan kamu. Panggil saya Alex," lanjutnya sambil terkekeh geli.

"Emm iya deh mas Alex! Maaf sekali lagi," balasnya sambil ikut terkekeh.

'Menggemaskan' batin Alex melihat Cici tersenyum.

"Nama kam ..." belum selesai dengan ucapannya. Tiba-tiba ponselnya berbunyi.

"Sebentar ya, saya angkat telepon dulu."

"Iya, halo om?"

[Kamu dimana Lex? Sekarang om sudah ada di cafe love.]

"Oh iya om, saya kesana sekarang."

Telfon pun terputus.

"Emm ... saya permisi dulu," ujarnya sambil berjalan meninggalkan Cici.

"Ih ... tuh laki! Cakep banger anjir!" gumamnya.

'Eh! Tapi cakepan pak Dev sih!' batinnya memuji pak guru killer.

"Eh! Apaan sih! Malah muji si guru killer lagi," degusnya kesal.

"Sebelas, dua belas lah, mas Alex sama pak Dev." gumam sambil beranjak pergi.

*****

"Om Arav!"

"Alex!"

"Maaf ya om, jadi menunggu lama," ujar Alex merasa tak enak.

"Iya, gagapa santai aja kali Lex," jawabnya menepuk pundak Alex pelan sambil tertawa.

"Iya om, hehe ..."

"Itu kenapa?" tunjuk Arav ke arah kemeja yang dipakai Alex.

"Emm ini? Tadi ada sedikit insiden om, tapi gapapa," jawabnya sambil terkekeh.

"Ehem ...!!" dehem pria di samping Arav

"Eh! Ini siapa om?" tunjuk Alex kepada pria disamping Arav. Sebenarnya Alex tau siapa orang disamping Arav.

Cici Permana AtmajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang