Mohon maaf, kalau masih banyak kesalahan dalam penggunaan kata, tanda baca, kalimat yang salah, serta typo yang bertebaran dimana-mana..
***
Happy Reading
Di sekolah SMA Negeri Baratha.
"Lan, lo ya?! Gak kira-kira kalau bawa motor!" Omelnya sambil turun dari atas motor.
"Hehe ... maaf Ci. Ya, 'kan kata lo tadi buru-buru nanti kesiangan," ujar Wulan cengengesan.
"Ya, gak ngebut juga kali!" ujar Cici kesal.
"Hehe ... maaf deh, maaf."
"Cici? Wulan?!" teriak seorang laki-laki menghampiri mereka berdua.
"Eh, lo Vin?" sahut Cici.
"Ci, gue masuk ke kelas bareng lo. Boleh?" tanya Kevin.
"Boleh."
"Serasa dunia milik berdua," sindir Wulan, melirik Cici dan Kevin bergantian dengan wajah cemberutnya.
"Ah! Bisa aja lo, Lan!" sahut Kevin tersenyum. Cici hanya tersenyum tipis menanggapi tingkah mereka.
"Ah! Ayo! Jangan banyak drama!" ujar Cici, berjalan lebih dulu meninggalkan Wulan dan Kevin.
"Eh! Tunggu Ci!" teriak Wulan setengah berlari menyusul Cici. Kevin pun dengan langkah lebarnya ikut menyusul Cici.
Mereka bertiga pun akhirnya melesat pergi meninggalkan parkiran. Berjalan beriringan memasuki kelas, dengan sedikit berbincang-bincang riang membahas apa yang ada dalam pikiran.
Cici mendudukkan bokongnya kala sudah sampai dikelas. Duduk di kursi belakang pojok kanan, disebelah kirinya terdapat Wulan yang sedang duduk anteng menopang dagu.
Beberapa menit kemudian, terdengar suara bel berbunyi.
Ting tong ...
Ting tong ...
"Ayo bangun, Ci!" ujar Wulan menggoyangkan lengan Cici berniat membangunkan Cici dari tidurnya.
Cici sudah berpesan kepada Wulan, jika bel berbunyi Wulan harus membangunkannya.
"Gue gak ikut upacara dulu," jawab Cici lemas masih menelungkupkan wajahnya di kedua tangan yang bertumpu pada meja.
"Oh iya. Lo tidur lagi aja Ci, mungkin ini efek semalam lo kurang istirahat jadi lemas kayak gini."
"Kenapa dengan Cici, Lan?" celetuk Kevin tiba-tiba, menghampiri Cici dan Wulan. Ada sedikit kekhawatiran di wajah tampannya itu kala melihat Cici yang terlihat lemas.
Cici mendongak. "Gue gapapa kok, cepet gih kalian kelapangan. Nanti kalian kena hukum, baru tahu rasa!" jelas Cici masih dengan keadaannya yang sama, lemas.
"Iya, iya, tapi lo kalau sakit ke uks aja ya?" Khawatir Kevin.
"Iya, iya," jawab Cici mengangguk-nganggukkan kepalanya.
"Kalau begitu kita tinggal dulu ya," ujar Wulan meminta izin.
"Iya."
"Yuk, Vin!" ajak Wulan.
"Ayo!"
Mereka pun akhirnya pergi meninggalkan Cici sendirian disana.
*****
"Kalian lihat saja, guru baru itu bakal jadi pacar gue! Secara gue orang tercantik di sekolah ini!" celetuk Bella menyombongkan dirinya.
"Pe-de banget lo! Cewek tercantik di sekolah ini itu, Cici! Ya gak, temen-temen?!" teriak Rendi meminta pendapat teman-teman sekelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cici Permana Atmaja
Storie d'amoreMenceritakan seorang gadis yang bernama Cici Permana Atmaja. Cici heran sendiri dengan tingkah guru-guru mudanya disekolah. Yang bisa dibilang terlalu berbeda sikapnya jika kepadanya ... entah apa maksudnya, Cici pun tak tahu! *** Gak banyak-banyak...