Flashback

12 6 0
                                    

Mohon maaf, kalau masih banyak kesalahan dalam penggunaan kata, tanda baca, kalimat yang salah, serta typo yang bertebaran dimana-mana..

***

Happy Reading

"Cici?!"

"Pak Dev?!"

Mereka sama-sama kaget bahwa tahu siapa orang yang ada dihadapannya itu.

Ya, seseorang wanita itu adalah Cici. Cici berhasil kabur dari jerat pria yang dipanggil Tuan Nicolas itu.

Flashback on

Cici terus saja memberontak, tetapi tetap saja, yang Cici dapatkan hanya sia-sia. Cici berusaha mencari cara agar keluar dari jerat pria tersebut.

Sampai terlintas sebuah ide yang mana akan membuat dia terlepas dari jerat pria itu.

"Semoga saja berhasil!" Semangatnya dalam hati.

Duttt ... Duttt ...!!!

Cici berusaha mati-matian agar bisa kentut, dan akhirnya dia kentut juga.

"Berhasil!" batinnya girang.

"Kamu kentut sayang?" tanya Nicolas yang masih setia melakukan aktivitasnya menjam*h tubuh Cici.

"Perasaan kentut gue gak bau? Tapi kenapa dia tau? Berarti dia denger kentut gue? Bagus-bagus Ci, lanjutkan aktingmu!" batin Cici bersorak gembira.

"Iya om, aku kepengen b-a-b," ucap Cici melembut, sengaja mengg*da pria itu, agar pria itu percaya kata-katanya.

"Udah gak tahan apa gimana? Kalau udah gak tahan kamu kekamar mandi aja dulu. Nanti kita lanjutkan," jelasnya masih mengg*da tubuh Cici.

"Ih! Amit-amit dilanjut! Ini juga gue cari cara buat kabur dari lo, dasar tol*l!" batin Cici kesal.

"Iya nih, udah gak tahan pengen b-a-b om."

"Yaudah b-a-b aja dulu, biar plong gitu, biar gak ganggu!" Nicolas tersenyum, dia pun berdiri.

Cici pun ikut berdiri, dia sudah tidak peduli dengan penampilannya saat ini. Toh, pria itu sudah lihat, ya meski masih terhalang baju lingeria.

"Om? mending om buka bajunya sekarang aja. Biar nanti aku keluar kamar mandi, jadi langsung om," ucap Cici mengg*da.

"Ih! Terpaksa gue bilang kaya gitu! A--aku lagi? Ih jijik!" batin Cici mengerutu.

"Iya sayang. Iya, aku buka sekarang ya?"

"Iya om, aku masuk dulu ya?" Cici pun masuk kedalam kamar mandi.

Di dalam kamar mandi Cici tak henti-henti mengeluarkan unek-uneknya, sumpah serapah Cici ucapkan untuk pria brengsek itu.

"Itu laki gak punya otak atau tol*l sih?! Bisa aja gue kibulin!" gumam Cici cekikikan.

"Najis! Kulit tubuh gue udah gak suci?! Beruntung gak kehilangan juga tuh kesucian gue!" jerit Cici pelan, menyapu-nyapu tubuhnya dengan kedua tangannya.

Cici Permana AtmajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang