11

51 9 0
                                    

Hari ini JYP e-sport team tengah melakukan flight ke Indonesia. Changbin membantu Felix memasukkan kopernya ke bagasi atas.

"Thanks" kata pertama dari Felix setelah berhari-hari mereka tidak saling bicara.

Keduanya duduk diikuti Lino dan Bangchan di seat samping mereka.

"Capek, Lix?" Changbin mencoba mencairkan suasana.

"Ga terlalu"

"Ini buat lo" Changbin menyodorkan gingseng merah.

"Bin, ini mahal"

"Masa?"

Felix menghela nafasnya, menenggak minuman dari Changbin

Changbin membongkar ranselnya sebelum take off untuk mencari airpod hello kitty miliknya. Bukan pakaian atau alat mandi yang jatuh berserakan, melainkan perlengkapan medis dari ransel Changbin.

"Lo mau turnamen apa jadi P3K sih?" Tanya Felix heran

Changbin hanya tersenyum karena notabene semuanya itu ia siapkan untuk Felix yang kata dokter UKS punya darah rendah.






____________________







"Babak final JYP e-sport melawan YG e-sport. Tolong kamera arahkan ke kedua coach yang malah saling bergurau" pembawa acara membawakan sesi break, lima belas menit lagi babak final akan dimulai.

Sepuluh menit sebelum mulai, team JYP e-sport berbaris masuk ke studio.

Disambut meriah oleh penonton, tak sedikit juga yang membawa banner Felix. Memang dia tulang punggung teamnya, tak mengherankan. Disitu pula JYP e-sport memperkenalkan anggota barunya SpearB.

Jam istirahat masih berjalan, dan satu-satunya yang masih tenang adalah Seo Changbin.

Wajahnya sumringah dapat terlihat jelas di LCD yang memenuhi studio.

Changbin tidak sadar dirinya yang tengah memperhatikan Felix disorot oleh cameramen. Cameramen mencari arah mata Changbin, dan berakhirlah di Felix.

"Oohhhh~"

Seisi studio menggoda SpearB.

Felix yang mendengar sorakan penonton, mendongakkan kepalanya dan melihat mereka kebingungan.



" 3 .. 2 .. 1 .."







____________________








Felix membuka pintu kamar hotelnya, merebahkan tubuhnya di atas ranjang.
"Makasih banyak, Bin."

"Easy"

"Cih, banyak gaya"

"Sama-sama. Makasih juga lo udah mentorin gua"

Alih-alih rebahan, Changbin membuka balkon kamar dan menyandarkan dirinya di atas balkon. Membuka pemantik api, menyalakan rokok yang sudah diletakkannya di bibir.

Tik!

"Hmm.. pahit sial"

"Oh pantesan, import"

Changbin tetap melanjutkan kegiatan merokoknya. Membalikkan badannya menghadap kamar, ia menikmati pemandangan Felix sedang mengganti bajunya.

"Lo masih belom paham ya, Lix?" Changbin bergumam.

Changbin mematikan rokoknya, membuangnya ke sembarang arah. Kembali pergi ke kamarnya, dan mendekatkan dirinya ke hadapan Felix yang sedang telanjang dada.

"Ngapain lo?" Felix merasa Changbin aneh untuk kesekian kalinya

"Pake baju lo di kamar mandi."

Felix yang kebingungan itu membawa pakaiannya ke kamar mandi. Tak lupa ia membawa ponselnya dan menelpon Seungmin.



"Seung... Gawat"

"Lo bukannya barusan menang?"

"Iya, bukan itu. Kayaknya dugaan lo bener"

"Dugaan apa? OHHHH"

"Lo tau?"

"Changbin naksir sama lo?"

"Gu-gua rasa gitu. Soalnya serem banget dia nyuruh gua ganti baju di kamar mandi"

"Lo tau ga sepanjang break tadi Changbin ngeliatin lo"

"Ya tau"

"Udah jelas, Lix. Dia caper"

"Caper gimana?"

"Dia sengaja gangguin lo"

"Hell nah"


Felix menutup teleponnya, kembali berpikir di atas dudukan kloset.

Felix bingung atas pikirannya sendiri, dia benci Seo Changbin yang selalu mengganggunya, tapi akhir-akhir ini Changbin bersikap lembut terhadap dirinya.

Start and Play [Changlix] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang