12

50 7 0
                                    

Liburan kenaikan kelas sudah usai, kini Felix menjadi siswa kelas XII. Yang mana tahun ini adalah tahun terberat bagi Felix, ia akan menjalani masa ujian kelulusan.

Upacara pembukaan dilakukan, murid menggunakan seragam lengkap, rapih berbaris di tengah lapangan. Tak terkecuali Felix.

Pukul 12, dimana jam makan siang berlangsung, Changbin menunggu Felix di kantin untuk ia ganggu, namun setengah jam sudah Felix tak menampakkan batang hidungnya. Lalu ia memilih untuk menghampiri Felix di kelasnya.

"Ga ke kantin?" Tanya Changbin

"Males"

"Ga makan?"

"Males"

Changbin menghela nafasnya "Makan, salad" ia menyodorkan salad cateringnya

"Buat gua?"

"Bukan, buat Bu Lia"

"Oh, kasih aja sendiri"

"Lo sehat ga sih, Lix?" Changbin meletakkan telapaknya ke dahi Felix. Dan benar saja, bukan bercanda, dahi Felix sangat panas, membuat Changbin sesegera mungkin menggendong Felix yang langsung pingsan ketika diangkat.

Satu jam di UKS sekolah, akhirnya Felix sadarkan diri.

Ia melihat Changbin sedang berbincang dengan dokter UKS.

"Bin.." Changbin menoleh, menghampiri Felix yang berkeringat.

"Lo kecapekan, Lix. Gua bawa pulang habis ini." Changbin mengusap wajah Felix.





____________________






"Makasih Changbin udah nganter Felix pulang" Ibu Felix merekahkan senyumnya.

"Iya tante, sama-sama. Obat Felix di tas bagian depan, tadi saya taruh disitu."

"Makan dulu ya? Changbin engga ke sekolah lagi, kan?"

"Ah, iya, boleh tante"


Sambil membantu ibu Felix memasak, Changbin banyak mengobrol soal Felix. Ia juga menjelaskan bahwa dirinya dan Felix kerap bertengkar di sekolah.

Namun ibu Felix memaklumkan itu semua, selagi bukan hal yang berdampak bagi kesehatan dan masa depan anaknya.



Setelah satu jam memasak bersama, Changbin dan ibu Felix menyantap hidangan yang sudah dibuatnya.

Changbin mengakui masakan ibu Felix sangat nikmat, mengingatkan dirinya ketika sedang berlibur ke Sydney.

"Hahahaha, tante memang dari Sydney" ibu Felix tertawa

"Berarti Felix sama Chaewon juga?"

"Iya, kami pindah tahun lalu karena Felix sama Bangchan keterima di JYP"

Di tengah berbincangan, Chaewon pulang dari sekolah.

"Mommm~ Kakak pingsan di sekolah terus katanya dibawa kak Changbin, kakak udah dirumah belom??" Chaewon melepas sepatunya, memasuki ruang makan yang bearoma sedap itu.

"Oh, oppa!!" Chaewon memeluk Changbin yang sedang mencuci piring.

"Hey, ganti baju dulu, basah nanti Changbinnya"

"Hehehe tunggu aku ya"




Pukul tiga sore Felix terbangun dari tidurnya. Ia beranjak dari ranjang, lalu menuruni anak tangga.

Matanya menangkap punggung Changbin dan Chaewon yang sedang asik bermain.

Felix tersenyum melihat keakraban mereka, namun terlintas di pikiran Felix

Changbin deketin gua biar bisa deket sama Chaewon????

haha

Kenapa ketawa gua garing ya

Ia menghiraukan overthinknya lagi, memilih menenangkan rasa pusing di kepalanya.

"Udah bangun???" Changbin merapikan sofa untuk duduk Felix.

Felix masih memejamkan matanya menahan pusing. Namun tiba-tiba ketika Felix membuka matanya, tawanya terlepas begitu saja

"HAHHAHAHAHHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA"

"Ah.." Changbin menyerah, mengaku kalah kali ini.

"MUKA LO KENAPA JADI ANABEL ANJIR HAHAHAHAHAH"

Chaewon tertawa mengikuti Felix, kakaknya. "Gua niatnya makeup in dia yang bagus, tapi ini lebih cocok sama Changbin oppa" Chaewon membersihkan wajah Changbin dengan tisu basah.

Felix kembali terlelap di atas sofa dengan pikirannya yang acak.

Start and Play [Changlix] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang