13

50 8 0
                                    

Ting tong!

Seungmin, Hyunjin, dan Ayen alias teman bermain Felix mendengar kabar Felix yang pingsan dari Chaewon. Mereka berbondong-bondong membawa buah tangan yang Felix sukai.

Hyunjin melihat Changbin dan Felix yang sedang bercengkerama di halaman samping. "Oh, orang itu pacar Chaewon ya?" Yang lain menaikkan bahunya.

Changbin pulang dengan mobilnya, lalu Felix menyapa teman-temannya yang ada di depan pintu.






____________________







Waktu menujukkan pukul 8, namun Changbin dan Felix sudah membuat kegaduhan di kamar mandi.



BUGHH!!



Felix tak segan-segan menendang perut Changbin, membuat Changbin kesakitan disana. Namun tak lama, Changbin bangkit untuk menahan serangan Felix.

"Kenapa, Lix?!" Changbin besuara



BUGH!!!



Satu pukulan mendarat di wajah Changbin

"Biarin gua habisin lo dulu"

Felix melanjutkan serangannya yang ditahan oleh Changbin.

Siswa mulai menunjukkan keramaian di pintu kamar mandi, namun Han dan Bangchan membubarkan mereka satu persatu agar masalah ini bisa terjaga privasinya.

Han memantau segera ke ruang guru yang kosong, ia mencari kemana para guru pergi, dan betapa leganya Han mengetahui guru sedang mengadakan rapat di pagi hari.


"Udah ya, Lix" Changbin masih berusaha menahan gerakan Felix, suaranya melemah karena serangan Felix yang kuat.

Felix menyudahi serangannya, duduk terkapar di samping Changbin.



"Lo ngapain adek gua bangsat" Felix tidak menaikkan nada bicaranya, ia sudah puas melihat Changbin yang babak belur.

"Gua ga ngapa-ngapain Chaewon"

"Lo bawa Chaewon klubbing. Bego banget gua dibodohin sama lu berdua."

"Lix.."

"Chaewon bilang habis party sama temennya."

"Lo mau dengerin gua ga?"

Tak lama di tengah perdebatan, Chaewon datang.

"Oppa!!!" Chaewon menghampiri Changbin, menatap tajam ke arah Felix

Felix teriak tak karuan, dia tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi, mengapa adiknya membela Changbin, bukan dirinya.

"Kak, gua gapapa. Lo liat sendiri, kan? Body guard kak Changbin jagain gua. Gua bahkan ga berinteraksi sama orang lain, sama sekali." Chaewon mencoba meyakinkan Felix.




Felix terdiam, otaknya berantakan.




"Ga gini caranya lo deketin adek gua ya anjing!!" Felix marah besar, ia meraih kerah Changbin.





















"GUA GA DEKETIN ADEK LO!!"
"GUA SUKA SAMA LO, LIX!!!"

















"Oppa..." Chaewon terkejut.

Aliran darah Felix lebih cepat, dadanya berdesir, jantungnya berdegub kencang.

Wajahnya kebingungan, Felix linglung, ia melihat kembali Changbin yang penuh lebam dan luka.

"Chaewon udah bantuin gua buat tetep di deket lo. Itu tanda terimakasih gua ke dia." Changbin berusaha keras menjelaskan semuanya ke Felix.

"Gua jagain adek lo!!"

Saat itu juga, memori yang Felix simpan terputar kembali,


bagaimana Changbin selalu menjadi musuh bagi Felix,

bagaimana Changbin selalu bertahan dan tidak melukai Felix ketika mereka bertengkar,

bagaimana Changbin berusaha memenangkan tim untuk Felix,

bagaimana Changbin menjadi lebih lembut akhir-akhir ini,

bagaimana Changbin menyuruhnya ganti baju di kamar mandi,

bagaimana Changbin mengkhawatirkannya saat pingsan.











Dan bagaimana Changbin kala itu mengecup bibirnya di tengah kegelapan.







Felix memukul tembok di sampingnya dengan sangat keras, membuat jarinya terluka. "Let's end this bullshit." Felix berdiri meninggalkan semuanya di kamar mandi.

Start and Play [Changlix] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang