Tik!
Pemantik dinyalakan
Dihisapnya batang tembakau yang ada di bibir Felix
Asapnya mengganggu penghirupnya, namun menenangkan penghisapnya.
Hari ke tujuh Felix diskors dari sekolah
Menikmati suasana hatinya yang kacau berhari-hari. Mengkhawatirkan orang yang ia habisi minggu lalu.
"Kak Felix, buka pintunya" Chaewon mengetuk pintu kamar Felix. Dimatikanlah barang berasap itu, lalu dibukanya pintu untuk Chaewon.
"Kak Changbin nitipin ini lagi" Chaewon memberikan paper bag berisi permen, jelly, dan es cokelat. Tak lupa secarik surat yang isinya tidak pernah berubah.
Felix, maafin gua
"Tch." Felix tersenyum
____________________
Hari mulai malam, Felix duduk santai di balkonnya. Memainkan gitar dan bersenandung disana. Ia melihat mobil mahal milik Changbin berhenti di depan rumahnya.
Ah, bayangan gua aja kali
Namun tidak setelah ibunya mengetuk pintu kamar Felix. "Changbin nyariin, Lix"
"Shittt"
Dirinya mendadak panik mengambil handuk untuk mandi,
"Felix baru mau mandi, mom."
Lalu ia membuka pintu kamar mandi dalamnya, dan mandi dengan tergesa-gesa.
Ketika sudah selesai, Felix terkejut melihat Changbin yang sedang memegang rokok milik Felix.
Cepat-cepat ia rebut rokok itu, sayangnya berhasil ditangkis oleh Changbin.
"Siapa yang ngajarin?" Ucap Changbin dingin.
"Bukan urusan lo" jawab Felix ketus.
Changbin menyimpan rokok itu ke dalam sakunya. Mata Changbin melihat sesuatu yang tidak asing adalah surat yang ia kirim selama Felix diskors. Ditariknya kertas itu dari bawah keyboardnya.
"Kenapa disimpen?"
"Bukan urusan lo"
"Jadi, lo maafin gua ga?"
Felix tidak menjawab Changbin. Ia memilih baju gantinya, dan lagi-lagi kejadian yang sama terulang.
"Lix, ganti di kamar mandi"
"Kenapa emang?"
"Lo masih ga paham?"
"Gua paham, lo suka gua"
"Jangan shirtless di depan gua ya, Lix. Gua bisa te-"
Kalimat Changbin dihentikan oleh kecupan Felix.
"Gua tau"
Changbin tersenyum selebar-lebarnya. "Barusan lo-"
lagi-lagi kalimatnya dipotong, Felix membungkam mulut Changbin dengan telapaknya. "Lo berisik"
Changbin menyingkirkan tangan Felix, meraih pinggangnya yang terbalut handuk, kemudian menatap intens manik Felix.
"Kalo lo ga berontak, gua bakal cium lo, Lix"
Bukannya berontak, Felix malah menempelkan bibirnya ke bibir kenyal milik Changbin.
Felix melumat bibir Changbin racau layaknya laki-laki yang tak terbiasa melakukan ciuman.
"Bukan gitu, Felix"
Changbin menarik tengkuk Felix, melumat bibir Felix dengan lihai membuat jantung Felix berdebar dan tubuhnya menghangat.
Ciuman yang diberikan Changbin menghentikan setiap sendi Felix, seakan pasrah dengan perlakuan lawannya, Felix hanya bisa mengerang ketika Changbin memberikan gigitan kecil di bibirnya.
Dirasa cukup agar tidak terlalu jauh, Changbin menghentikan pergerakannya. Menjauhkan wajah mereka dan memberikan kecupan kecil di bibir Felix sebagai hidangan penutup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Start and Play [Changlix] ✔
FanfictionKelakuan Changbin yang hari-harinya cari perkara sama mantan atlet karate. Ceritanya sih sekarang Felix jadi gamers, anak agensi, plus anak sekolah. Ribet lah kalo harus ditambah ngurusin Changbin. January 24, 2024