Lagi-lagi Sasuke mendapat gangguan yang kesekian kali nya dari sosok kurang ajar itu. Bahkan disaat ia baru saja bangun dari tidur nya, di kejutkan dengan sosok itu yang sudah terbang bebas di kamar nya dan Naruto.
Syukur saja Naruto tidak ada di kamar saat ini, jika ia berada di kamar sekarang mungkin ia akan melompat ke pelukan Sasuke dengan badan bergetar. Wajar saja, Naruto begitu anti, takut, dan benci dengan hal-hal yang berbau horror.
"Mau apa lo?" Tanya Sasuke. Aura kehitaman menguar di seluruh kamar menandakan ia sangat geram.
"Ga banyak. Tapi gua mau bini lo, boleh?"
"Boleh. Tapi langkahin dulu mayat gua, lo juga siap-siap mati dua kali."
"Ahahaha.. ngga ngga, becanda. Tapi gua serius, kalo udah reinkarnasi gua bakal ambil Naruto-gua jadiin dia miliki gua seutuhnya."
"Yakin banget kalo lo bakal reinkarnasi?"
"Yaelah meragukan. Udah pasti lah. Kalo ga, ga mungkin gua gentayangan gini."
"Udah minggir lo! kalo gaada keperluan jangan temuin gua. Ga butuh."
"Siap tuan."
Sosok itu terkekeh dengan sinis kala melihat wajah Sasuke yang memerah menahan kesal. Tapi ia tak peduli.
• • •
Saat Sasuke keluar kamar, ia tak menemukan Naruto yang berada di ruang tamu, dapur, kamar tamu, dan halaman depan rumah. Ia heran, kemana perginya Naruto?
Ketika ia kebingungan, teleponnya berdering secara tiba-tiba. Ia melihat dan tertera nama Naruto disana.
Mengangkat telpon tersebut, dan mendengar suara Naruto yang berbicara, 'Sasukee.. Aku baru aja pergi ke minimarket sambil bawa Obito. Kalo kamu mau nyusul, nyusul aja! Aku send alamatnya.'
Naruto berujar dengan semangat dengan Obito di gendongannya, Dan Sasuke membalas, "yaudah send aja, kamu tunggu di tempat, jangan kemana-mana. Okey?"
'Okeeyy!!'
Setelah menunggu beberapa detik, Naruto mengirim alamat minimarket yang ternyata tak terlalu jauh dari rumah mereka.
Sasuke segera mengambil kunci motor miliknya dan mengambil jaket asal dari dalam lemari, dan segera meluncur keluar dari rumah tanpa memperdulikan sosok gentayangan bodoh itu yang masih bersarang dalam rumah mereka.
Sasuke menjalankan motor nya dengan santai, tak mengindahkan suasana dingin dan langit mendung diatas sana. Suasana seperti inilah yang selalu Sasuke cari, jadi ia tidak perlu panas-panasan dan berkeringat terkena terpaan sinar matahari.
Sesampainya ia di minimarket itu, ia melihat Naruto dan Obito yang sudah duduk manis depan kursi yang di sediakan oleh pemilik minimarket itu sendiri.
Terlihat Naruto melambaikan tangan nya kearah Sasuke dan tersenyum manis dengan Obito yang berada di gendongannya.
"Sasuke! Disini!!" Teriak nya sedikit kencang, membuat perhatian Sasuke teralihkan padanya.
Sasuke berjalan kearah mereka berdua, selanjutnya dahi Sasuke berkerut.
Naruto yang melihat itu, heran. Mengapa Sasuke terlihat marah?
"Kamu, udah tau dingin. Selalu ngga make jeket. Apa perlu aku hangatin di ranjang?" Tanya Sasuke kesal. Lihat pakaian Naruto, hanya kaos oblong berwarna putih dan celana jeans ketat. Tak memakai jaket hangat sama sekali.
Sasuke melepaskan jaket nya dan memasangkan di bahu Naruto. Ia tersenyum puas kala melihat Naruto yang sangat manis ketika mengenakan jaket miliknya yang dua kali lebih besar dari tubuh Naruto sendiri. Hingga jaket itu menutupi hingga paha dan leher Naruto. Sangat lucu! Ia seperti tenggelam dalam jaket Sasuke.
KAMU SEDANG MEMBACA
This Is Our Baby! [SASUNARU]
De Todo"Starting And Ending" Sasuke yang sedari kecil menaruh hati pada Naruto sang 'sahabat' sekaligus rival nya. Rasa itu semakin bertambah saat ia dan Naruto di jodohkan oleh orang tua mereka. Sasuke berjanji untuk membuat Naruto jatuh cinta pada nya...