[√15: Gaara. ]

314 16 2
                                    

"Ga-Gaara.. aku tau kamu masih rindu sama aku.. tapi tolong, tolong banget.. kembaliin aku ke temen-temen aku disana.. mereka pasti ribut nyariin aku terus, Gaara.."

Gaara, sesosok pria tampan bersurai merah itu menghela nafas nya sendu, "Naruto. Terima aku ya?"

Naruto mengelus tangan Gaara yang sedang bertengger di pinggang rampingnya dalam posisi berpangkuan, ia menatap langsung wajah Gaara yang sedang memangku nya itu.

"Gaara, please.. kamu pasti tau kalau aku udah punya tunangan.." Balas Naruto selembut mungkin, ia tak ingin menyakiti perasaan Gaara kali ini.

Karena bisa saja, ini adalah pertemuan terakhir mereka.

"Na-Naruto. Sumpah mati! Sumpah mati kalau kamu udah ngasih kesempatan kedua, aku janji bakal berubah jadi lelaki yang lebih baik lagi.."

Naruto menatap iris jade Gaara, mencoba menyelami seluruh yang ada pada iris jade indah tersebut, mencoba mencari letak kebohongan yang mungkin saja Gaara simpan untuknya. Untuk merayu nya.

Namun, Gaara jujur. Naruto sama sekali tak menemukan ada nya titik kebohongan di sana, mau sekecil apapun itu.

Naruto panik. Bagaimana ini? Hati nya masih milik Shikamaru, raga nya kini telah menjadi milik Sasuke, lalu.. Gaara memintanya kembali untuk menjalin hubungan kasmaran seperti dulu lagi?

Apakah Gaara tidak ingin meng-intropeksi diri?

Apakah Gaara buta akan apa yang ia lakukan selama ini?

Apakah Gaara tak bahagia tanpa nya?

Apakah Gaara menyesal?

Begitu banyak pertanyaan yang muncul secara bersamaan dalam benak Naruto.

Tapi, semua takkan terjawab.

"Gaara. Kamu udah nentuin, kalau kamu milih Neji, please, kembali sama Neji.. jangan khianatin dia sama seperti saat kamu khianatin aku.."

"Naruto, please beri aku kesempatan! A-aku janji bakal ngerubah-"

"Engga, Gaara. Kamu harus konsisten, kamu harus tau pilihan kamu. Kalau kamu udah milih satu, jangan lagi ambil yang lain.."

"Ta-tapi, aku ngga cinta sama Neji, Naru!"

"Aku tau kamu cuma sakit hati biasa karna Neji dekat sama Tenten kan? Neji sama Tenten sepupuan, Gaara.."

"Tapi sepupu juga bisa nikah.. Naru aku mohon, kembali sama aku.. aku janji bakal berubah."

"Gaara, harus berapa kali aku bilang kalau aku udah punya Tunangan? Aku nggak mau khianatin dia sama seperti saat kamu dan Shikamaru khianatin aku. Aku nggak mau dia ngerasain perasaan sakit, rasa sakit yang sama ketika di tinggalkan oleh orang yang dia sayangi. Aku paham, kamu mau berubah, tapi harus nya kamu lihat, siapa yang udah jadi Tunangan aku.."

Gaara terdiam dengan wajah sendu, melihat wajah tersebut membuat Naruto tidak tega, dengan cepat ia memeluk leher Gaara dan menyandarkan kepala Gaara pada bahu sempit nya.

Ia mengelus-elus bahu lebar Gaara, menepuk nya memberi semangat. Begitu pula dengan Gaara yang semakin erat memeluk pinggang Naruto, "Huft.." Helaan nafas lemas terdengar dari bibir Gaara.

Naruto melepaskan pelukannya sejenak, kedua tangan mungil nya membingkai wajah putih Gaara, mengelus pipi serta rahang tegas Gaara yang menatapnya penuh damba.

"Gaara, mulai saat ini, kita hanya sebatas sahabat."

• • •

"Ck! Brengsek."

Sasuke mengumpat kesal, ia cukup lelah sebab tak menemukan keberadaan Naruto di manapun.

Bahkan Neji yang di bilang mempunyai mata yang tajam setajam elang pun tak menemukan keberadaan Tunangannya di mana pun.

This Is Our Baby! [SASUNARU] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang