6 : |[Pelatihan Khusus]|

3.6K 414 79
                                    

Setelah pertemuan yang sangat menguras pikiran tersebut usai dilakukan, kelima remaja ini disuruh untuk menunggu di sebuah ruangan. Kali ini ruangan yang mereka tempati sedikit berbeda.

Ruangan ini memiliki fasilitas yang lebih lengkap dari sebelumnya.

"Makhluk mengerikan apa itu tadi?" gumam Indira. Manzo menanggapinya dengan lirikan singkat. "Entahlah, tapi yang pasti mereka bener nyata. Aku benar-benar nggak bisa percaya sama apa yang kulihat." sahut Manzo dengan nada yang berat.

Mendengar percakapan dari kedua remaja berbeda jenis kelamin itu, Ella yang duduk bersebelahan dengan Grace kemudian menatap gadis kecil di sebelahnya.

Apakah perlu anak sekecil Grace menghadapi hal berbahaya seperti ini? Bukankah risikonya sangat besar? Apa yang sebenarnya ada di dalam pikiran keenam orang tua tersebut.

Ella hanya mampu mengerutkan dahinya sembari menyandarkan tubuhnya.

"Kak Ella gak sekolah?"

Mata Ella yang sempat terpejam kini kembali terbuka, gadis itu membalas tatapan polos Grace. Ella mengulas senyum kemudian mengangguk. "Jam sekolah aku udah selesai,"

Grace kembali mengangguk. "Kak Ella sekolah di mana?"

"Di rumah,"

"Hah?"

Ella terkekeh, dia suka melihat reaksi orang-orang ketika dia membalas pertanyaan tersebut dengan jawaban yang sama. "Aku Homeschooling." tambah Ella. Alhasil Grace kini ikut tertawa kecil menanggapinya. "Ouh, homeschooling."

"Kenapa homeschooling?" tanya Grace kembali. Itu membuat Ella menegakkan tubuhnya dan mulai memberi atensi pada Grace seutuhnya. "Karena, aku yang mau,"

Gadis kecil itu kembali mengangguk sembari memainkan boneka kelinci yang sempat ia keluarkan dari dalam tas kecil yang ia bawa.

"Kamu suka kelinci?" Ella yang sedari tadi fokus dengan Grace tentu mempertanyakan hal tersebut untuk mengisi topik mereka. Ella hanya tertarik pada gadis kecil ini, menurutnya Grace sangat imut dan tidak seharusnya berada di tempat ini.

Grace itu unik dalam pandangan Ella.

"Suka, suka banget. Mama suka liatin aku kartun kelinci dari kecil sampe sekarang," ungkapnya pada Ella. Ella sama sekali tak melunturkan senyumannya.

"Oh ya, Kak,"

Ella berdehem seraya sedikit melebarkan matanya, memiringkan kepalanya guna mempertanyakan ucapan Grace.

"Kakak percaya sama yang tadi?"

Pikiran Ella sontak kembali mengingat adegan di mana mereka semua diperlihatkan tontonan dari hasil rekaman tadi. Menurut Ella itu cukup menyeramkan. Dan semakin menyeramkan ketika ia tau bahwa yang ia lihat itu nyata.

"Entahlah, kurang yakin." balas Ella jujur. Ia masih ragu sebenarnya, tetapi hanya itu jawaban yang bisa Ella keluarkan.

Di sisi lain Reo sedang berupaya keluar dari ruangan ini karena merasa sudah sangat kebosanan.

Tetapi ia dihalangi oleh Christy yang sama sekali tak beranjak dari tempatnya, yaitu ambang pintu ruangan mereka.

"Christy, ayolah!" bisik Reo. "Sekali ini aja, jangan kasi tau ayah,"

Christy menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri dua kali, itu adalah sebuah gelengan. "Anda tidak diizinkan keluar dari ruangan ini sebelum pak Freon memerintahkan saya untuk melepaskan Anda." balas Christy membuat Reo kian jengkel.

Reo kini mulai menarik paksa kedua tangan Christy sekuat tenaga agar menyingkir dari jalannya. Namun hasilnya nihil, Christy sama sekali tak bergerak ataupun bergeser. Dia seperti patung yang sudah melekat di tempatnya.

HEIZAS [Hevta Ranger New Generations]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang