Sibuk. Satu kata yang cukup untuk menjelaskan kegiatan Solar hari-hari.
Misi berbahaya, tumpukan strategi, tumpukan bahan kimia yang dijajar di sudut kabin kapal, kacamatanya yang retak. Semuanya menandakan dia sibuk.
Bukan dia saja, semua orang di TAPOPS tidak ada yang tidak sibuk. Bahkan Gopal yang malas-malasan saja sudah lari ke dalam pesawatnya karena telat bangun dan hampir saja ditinggal Halilintar yang saat itu jadi partner misinya.
Kalau saja Solar tidak juga berjalan cepat ke arah kantor divisi strategi untuk membahas strategi misi, pasti Gopal sudah dia tertawakan dengan nista.
Kalau saja Solar punya waktu untuk itu yah, haha.
Solar merupakan salah satu ahli strategi di TAPOPS sejak dia menginjak umur lima belas. Awalnya tentu saja ada perdebatan tentang seberapa 'anak kencur'-nya dia, tapi dia bisa membuktikan strateginya jalan setelah dilakukan dengan beberapa misi tingkat atas yang menyusahkan.
Jadi sekarang, di umurnya yang sudah delapan belas, total tiga tahun sudah dia jadi santapan petinggi stasiun luar angkasa -yang sekarang sedang berkamuflase menjadi kafetaria angkasa untuk suatu alasan- dan hampir burnout karena intens nya kegiatan.
Awalnya Solar sangat bangga. Dia juga sering menyombongkan pencapaiannya pada saudara-saudaranya yang lain karena itu (walau setelahnya pasti diejek dan didebat karena strateginya rata-rata gila). Tapi sekarang dia mulai muak.
"Ini salah besar. Kalau kita memakai strategi ini, kita bisa mengalami kerugian moral yang fantastis, dan mungkin saja, kita harus berganti kamuflase untuk entah berapa kalinya," kata Solar sambil menunjukkan data strategi yang dia bawa.
Terjadi perdebatan antara mereka dan semua itu karena adanya alien baru dari sektor lain -entah berapa, Solar lupa juga- dan masalahnya, mereka tidak terlalu cocok.
"Kalau kita tidak memakai strategi ini, malah nantinya kita yang rugi, Boboiboy. Coba kau pikirkan berapa banyak keuntungan yang kita dapat dengan mengebom planet-"
"Ya itu masalahnya! Apa maksud kalian mengebom- HAH, mengebom planet?! Bahkan dengan otak anak TK saja bisa membedakan mana yang salah dan mana yang luar biasa gila! Kita bisa mencari sektor lain dengan sumber daya yang sama besar, tapi TIDAK dengan mengebom planet!" Kata Solar menggebu.
'Ih, tolol sekali. Yang kayak gini kok bisa lolos TAPOPS?!?' Solar mengumpat dalam hati.
"Itu tidak sebesar yang kau pikirkan Boboiboy. Dengan mengebom, hm, kata-katanya sedikit aneh diucapkan, menghancurkan, tidak, yah! Intinya! Dengan kita melakukan itu, sumber daya akan keluar semua dari inti planet, kita bisa mengumpulkannya. Kau tidak perlu khawatir dengan entitas hidup di dalamnya. Kita bisa memindahkan mereka ke planet lain yang layak dan memberikan kompensasi dan sebagainya."
Solar memandang alien yang ada di depannya itu dengan tatapan jijik. Wah, Solar benar-benar tidak habis pikir dengan cara pikirnya yang membuat Solar menyebut nama tuhannya berulang kali.
"Alien gendeng," gumam Solar.
"Ada yang kau bicarakan Boboiboy?"
"Aku menolak rencana ini. Pemimpin lain juga akan menolak karena ini tidak sesuai prinsip TAPOPS. Ganti dengan yang lain atau aku akan membuat laporan kinerja buruk untukmu!"
Solar membawa tabletnya. Keluar, dan tak mengindahkan panggilan dari alien yang divisinya sama dengannya itu.
Bahkan Solar saja tidak tahu siapa namanya. Terlalu berharga kepalanya untuk menghapal nama alien yang bahkan tidak bisa membedakan antara baik dan salah.
Alien gila.
Tidak waras!
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Not so good) Solar's Daily
FanfictionSolar terlihat stress. Oh, memang stress. But let's have fun (ygy) . . . Boboiboy belongs to animonsta studio. Ooc, very ooc (semua di dalam sini hanya khayalan author, alias headcanon rancu yang acak-acakan) Drabbles