Ada beberapa fakta yang bisa Solar jabarkan tentang betapa uniknya orang-orang di sekitarnya. Kalau dari teman-temannya seperti yang sudah diketahui, Yaya yang suka membuat biskuit luar biasa, Gopal yang pintar masak, Ying yang suka makan pedas, Quali yang punya seribu satu koleksi spatula, Fang yang mirip dengannya suka mengoleksi kacamata untuk fasion saja (ngomong-ngomong sekarang kacamata Solar sudah tidak untuk fasion saja, minggu lalu dia positif minus karena kebanyakan membaca dengan jarak yang dekat, katanya lupa memberi jarak).
Itu kalau soal makanan dan beberapa hal lainnya. Setelah diselidiki banyak hal menarik yang bisa Solar ceritakan tentang mereka. Tapi itu untuk nanti saja. Kali ini Solar mau bercerita soal kakak-kakaknya.
Kalau masalah unik, pasti setiap abangnya itu punya keunikan masing-masing. Tentu saja. Namanya manusia.
Tapi ini agak di luar kepribadian. Out of character sekali kalau kata orang.
Kalian pasti akan heran saat melihat Halilintar dikejar Taufan (dan bukan sebaliknya) setelah menjahili adik pertamanya itu. Kadang juga feat bersama Gempa dan mereka berdua lari dari kejaran pengendali angin yang berteriak marah.
Kadang seperti, "HALILINTAR BAJINGANNNN!!! BERANI KAU MENGHILANGKAN PENGADUK KUEKUU!!!! KAU BUANG KEMANA, SIALANN!!!", atau, "GEMPAA!!! HALILINTAR!!! BERHENTI KALIAN BERDUA DI SANA, ATAU KUHEMPAS KALIAN PAKAI KIPAS RAKSASA!!!" yang ini entah karena apa.
Yang pasti kalau mereka sudah bertengkar, segala kata-kata jelek akan keluar. Padahal sering kali menegur adik mereka agar menjaga tutur kata. Tapi giliran marah, lupa tabiat aslinya. Ah, atau mungkin memang itu sifat asli mereka.
Atau mungkin kalian akan bingung saat melihat Blaze yang tidur pulas di atas Ice yang sesak nafas. Biasanya keduanya akan ada di posisi tengkurap dan Blaze tidak akan bisa dibangunkan bahkan setelah Ice menghempaskan kakaknya itu dari atas punggungnya.
Julukan kebo yang disandang Ice seketika sirna saat dia bangun segar dan menatap kesal Blaze yang masih tidur dengan khidmat.
Jika sudah begitu, biasanya, bahkan, Blaze akan terbangun 12 sampai 24 jam setelahnya. Kadang agak mengkhawatirkan, tapi mereka juga maklum mengingat jadwal Blaze yang padat.
Ice pun juga sering ikut Taufan mengaduk adonan kue dengan imbalan setoples biskuit siap santap. Oh, jangan salah, kekuatan tangan kakaknya itu tidak kalah dari Gempa.
Kalian takut pengaduk kue yang dibawa membeku? Solar sangat terkejut saat melihat Ice dengan santainya mengubah tangannya menjadi normal (Solar ulangi, NORMAL! Ada kulit, daging, struktur tulang, dan tidak biru transparan) hanya untuk mengaduk adonan biskuit Taufan.
"KAU BISA MENGUBAHNYA??????" teriak Solar saat dia, Duri, dan Ice membantu Taufan membuat kue kering di dapur TAPOPS, tengah malam.
Ice menatapnya datar.
"Hah? Kau belum tahu?" Ice malah balik bertanya.
"Aku juga belum tahu, Kak Ice," kata Duri yang juga terperangah.
"???? Kak Taufan tahu kok. Iya kan?" Ice menatap Taufan yang sedang sibuk mencetak kuenya.
Yang bersangkutan mengangkat kepala dan balik menatap mereka.
"Hah, maaf, gimana?"
Rupanya terlalu fokus ke cetakannya.
Ice menunjukkan tangan kanannya, "Ini, tanganku. Mereka belum tahu?"
Taufan mengernyit, seperti mengingat sesuatu.
"Loh? Kalian gak tahu? Udah lama perasaan," kata Taufan ringan.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Not so good) Solar's Daily
FanfictionSolar terlihat stress. Oh, memang stress. But let's have fun (ygy) . . . Boboiboy belongs to animonsta studio. Ooc, very ooc (semua di dalam sini hanya khayalan author, alias headcanon rancu yang acak-acakan) Drabbles