02.RINDU

26 4 0
                                    


"Hari ini Niscala tidak hadir pak" ucap ketua kelas.

Arazka,teman sebangku nya pun histeris karna baru kali ini Niscala absen.

Ia berlari-larian kesana kemari tidak mau diam,sampai pada akhirnya ia menabrak Shankara dari belakang.

"Heh idiot,lu bisa diem ga sih?! Gue patahin kaki Lo!" Kecam Shankara.

"Arazka,duduk ditempat dudukmu nak" perintah pak Bayu lembut.

Bukan karna anak kesayangan,tapi semua guru tau,kalau dia anak berkebutuhan khusus.

"Azka gamauu pak,niscala ga masuk" jelas nya.

"Terus kenapa?" Tanya nya lagi.

"Azka takut duduk sendirian pak" jelasnya lagi.

"Ya sudah,kamu duduk disamping Shankara saja"

"Hah?enggak pak,saya ga Sudi duduk sama si bodoh ini" cetus nya.

"Heh,jaga mulutmu kara!teman satu kelas itu harus saling melengkapi" tegasnya.

Dengan raut wajah kesal,ia akhirnya terpaksa duduk berdampingan dengan arazka.

"Shankara ternyata baik" bisik arazka ditelinga Shankara.

"Diem lu bangsat!" Balasnya.

"Pak, Shankara ngomong kotor!" Adu nya.

Itulah yang ia benci dari arazka,bodoh dan mulut ember.

"SHANKARA!!!" bentak pak Bayu.

"Enggak pak,saya ga ngomong gitu"

"Arazka kalo mau main-main diluar saja"

Mata nya berkaca-kaca,menahan air mata.

Ia memang cengeng,namun ia ingat pesan niscala,kalau dia adalah lelaki yang kuat,jadi ia tidak boleh menangis.

"Karna lu berkebutuhan khusus,bukan berarti lu selamet dari gue" bisik Shankara.

-*-

"BANGUN!!!"

Ia perlahan mulai tersadar,karna tubuhnya dihantam kaki seseorang berkali-kali.

Ya,ia berulang kali ditendang agar tersadar dari pingsannya,tidak bisakah ia disadarkan secara lembut dengan tangan?aku rasa orang itu bukan manusia,tapi binatang.

"Lemah banget sih gitu doang pingsan!" Ledeknya.

"Bikk..." Lirihnya yang setengah sadar.

"Apa?kamu pasti mau makan kan?!"

"I-iyaa bikk...Niscala laper"

"Baru ga makan 2 hari aja udah mau mati,liat tuh gelandangan dijalanan yang ga makan seminggu,biasa aja tuh"

"Perut niscala sakitt bikk...tolong bikk"

"Makanya jangan buat masalah! Gara-gara kamu Giandra diskors dan saya dipanggil sama guru BK!"

"Tapii niscala gak...."

"Halah ga usah membela diri,kalo ga karna nenek kamu,saya ga Sudi nampung kamu disini!"

Tania hendak pergi,namun kaki kiri nya dipegang erat oleh niscala.

BUNGA TERAKHIR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang