04.SESAL

18 4 0
                                    

"Buk,aku gamau dipenjara"

"Iya ibu tau,ibuk juga gamauu Ndra"

"Marva itu anak CEO buk,dia bisa aja laporin kita dan kita ga bisa ajuin banding"

"Yang mama nya punya brand kosmetik ternama itu ya?"

"Iya,dia itu tajir melintir,kita udah pasti kalah kalo dilaporin"

"Tapi dia kan ga punya bukti,kita masih aman untuk saat ini"

"Aman gimana buk?dia aja ngeliat dengan mata kepalanya sendiri kita nelantarin niscala"

"Kita jenguk niscala dirumah sakit,kita bawain buah dan bujuk dia buat bela kita"

"Hah? maksudnya buk?"

"Kita pura-pura baik aja sama dia,niscala itu hatinya gampang luluh"

"Aku gamauu!nanti aku dijadiin babu lagi sama dia"

"Tenang aja,kita cuman baik didepan"

"Terserah ibuk aja deh"

"Kamu ikutin aja rencana dari ibuk"

-*-

"Cala,kamu udah mendingan belum?" Tanya marva lembut.

"Mmm udah kok kak va" balasnya.

"Bagus deh kalo gitu,aku ikut seneng"

"Oh iya,yang lain mana?"

"Mereka sekolah dong"

"Terus kak marva sendiri engga sekolah?"

"Aku udah izin,santai"

Krekk....

Suara pintu terbuka perlahan menghentikan obrolan mereka.

"Ehh ada nak marva disini"

"Nenek lampir ini lagi..."lirihnya.

"Emm bibi Dateng kemari cuman mau jenguk niscala aja kok" jelasnya.

"Halah,ga usah alasan deh Tante,basi tau ga?!" Cetus nya.

"Udah kak va,niat bibi baik kok" balas niscala.

"Baik apa sih la?dia yang udah ngunci Lo digudang kan?!" Jelasnya.

"Itu bukan bibi cala,bibi sama sekali gatauu..."lirih nya dengan raut wajah yang memelas.

"Halah, kebanyakan drama!"

"Iya bik,niscala percaya kok"

"Pantes ya lu itu dimanfaatin sama ni manusia,lu itu terlalu bodoh buat dibodohi!"bentak marva.

Ia pergi karna muak,dia sama sekali tidak habis fikir dengan pemikiran niscala.

Bahkan sudah jelas didepan mata Tania memperlakukan dia dengan sangat buruk layaknya hewan,ia tetap saja membalasnya dengan senyum manis yang menjijikkan.

"KAK MARVA!!"

"Bagus deh kalo dia pergi,jadi aku bisa ngapus air mata buaya ini" cetus Tania.

"Bibi?"

"Kenapa?kamu fikir aku beneran baik sama kamu?"

BUNGA TERAKHIR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang