AHR 4

1.3K 143 16
                                    

Suara ketukan pintu terdengar, diikuti langkah kaki memasuki sebuah ruangan. Sosok gagah masih sibuk memeriksa beberapa dokumen kerajaan, kepalanya terangkat melihat siapa yang telah memasuki ruangan-nya.

"Ayah, saya datang." senyumnya tulus, diikuti tubuhnya yang berdiri menghampiri sosok putra kecil nya.

"Aku menyuruh mu datang ketika hari sudah terang, mengapa jam segini kau kemari, Kaiser?"

"Hanya agar tidak membuat Ayah menunggu," jawabnya ringan.

"Duduklah, ada yang perlu Ayah bicarakan pada mu. Mungkin ini sedikit tiba-tiba, tapi ini juga demi kebaikan mu"

Kaiser ingat saat ini, Raja pasti ingin mengadakan perayaan debutnya. Ini sudah sedikit terlambat, tapi pesta ini bisa membuat rencananya lebih baik. Menjadi anak haram akan di cap sebagai aib sebuah keluarga, dengan diadakan nya pesta debut untuk dirinya, sang Raja secara tak langsung mengumumkan bahwa rumor anak haram itu adalah palsu.

"Bagaimana jika kamu mengadakan pesta debut? Memang terlambat, tapi itu tidak masalah." Sang Raja menatap Kaiser dengan lembut.

"Tapi rumor itu-" sebelum Kaiser menjawab dengan lengkap, kalimat nya terpotong.

"Itu bisa Ayah atasi, rumor hanyalah rumor. Kamu tetap anak Ayah. Acara ini akan tetap lancar, kamu hanya perlu bersiap untuk acara tersebut."

Kaiser menatap sang Raja dalam. Mencari kejujuran didalam tatapan tersebut, ia harus bisa bertahan hidup dikehidupan yang ini.

"Baiklah, aku akan mengikuti kata Ayah. Em~, jika sudah berakhir saya akan kembali kekamar." Kaiser bediri dan membungkuk-kan badannya.

"Istirahat lah, 1 bulan lagi pesta itu akan di adakan. Jangan membuat keribuatan sebelum acara itu mulai." Sang Raja kembali sibuk dengan dokumennya.

"Baiklah, selamat malam Ayah," ujar Kaiser pelan.

"Selamat malam kembali"

                            *********

Udara sejuk terasa dikulit Kaiser, fisik Kaiser bukan lah kuat. Ia terlihat biasa-biasa saja, bahkan rasanya seperti tak pernah menyentuh bela diri atau senjata sedikit pun.

"Aku harus berlatih, menjadi Pangeran ke-3 dikerajaan ini otomatis harus bisa memberikan stigma kepad orang bahwa aku ini Pangeran yang kuat," ucap Kaiser menggebu.

"Anda yakin? Tidak ingat terakhir kali ketika anda mencoba bela diri?" suara itu mengejutkan Kaiser.

"Berhenti membuat ku terkejut Julian, hanya pingsan sekali bukan masalah." Dengus Kaiser kesal, ia hanya kelelahan waktu itu makanya pingsan.

"Lebih baik anda segera bersiap, kelas anda akan dimulai 1 jam lagi."

"Hah? Kelas apa?" Kaiser seriusan ga tau. Meski hanya anak haram, tapi sejak kecil ia tetap menerima pembelajaran seperti biasa.

"Mungkin kelas untuk mempersiapkan pesta debut anda, rumor debut anda sudah tersebar."

Yang bener aja? Baru tadi malam ia bicara soal pesta debut ini dengan Raja, tapi pagi nya ia sudah mendengar rumor nya sudah tersebar.

"Kacau, aku bisa gila detik ini juga," Kaiser terduduk lemas.

"Itu bagus Pangeran, meski terlambat tapi anda akhirnya mendapatkan pesta debut." Julian tersenyum bangga.

"Bagaimana jika kamu saja yang debut, aku mungkin bisa kabur," tatapnya kepada Julian.

Julian mengerutkan keningnya, tatapannya langsung menajam. "Jangan macam-macam Pangeran, Raja pasti akan merantai anda jika benar-benar berani kabur."

"Hanya bercanda," senyumnya

"Ah, ada rumor lagi. Untuk menutupi status anda sebelumnya, Raja mengatakan bahwa keterlambatan debut anda karena masalah kesehatan." Julian menjelaskan kembali.

"Heol? hah~ sangat lucu. Baiklah, mari bersiap menyabut hari," Kaiser melangkah menuju kamar mandi.

                           ********

"Selamat pagi, Miss Janet. Mohon bimbingannya," Kaiser menatap lawan bicaranya.

Miss Janet hanya tersenyum, ia lalu menyuruh Kaiser segera duduk ditempatnya lalu mulai mengeluarkan beberapa kertas dan memberikannya kepada Kaiser.

"Mohon bantuannya juga, Pangeran Kaiser. Segeralah duduk dan kita akan memulai beberapa pelajaran untuk pesta debut anda nanti," ujar Miss Janet menjelaskan.

"Maaf Miss, kita akan belajar apa saja hari ini?" Tanya Kaiser, sambil sesekali membolak-balikkan kertas tadi.

"Hanya beberapa hal penting tentang pesta debut anda nanti. Misalnya cara anda nanti berdansa dengan seorang Lady?" Miss Janet tersenyum jahil, lalu mulai menjelaskan apa saja yang harus ia lakukan nanti.

Kaiser tersenyum pelan, "baiklah Miss."

Waktu terus berlalu, kelasnya sudah berakhir. Dan disini lah Kaiser berhadapan dengan Pangeran ke-2 Edward, ia tak sengaja bertemu ketika sedang mencari Julian. Pelayan nya satu ini suka sekali menghilang bagai jelangkung.

"Selamat siang, Pangeran Edward," Kaiser menyapa Edward yang tiba-tiba melintas dihadapannya, Kaiser sedikit menunduk kepada Edward dan menegakkan kembali tubuhnya.

"Hm, selamat siang kembali Adik," balasnya.

"Selamat siang, Pangeran Edward. Apakah anda menjemput Pangeran Kaiser?" Miss Janet yang hendak meninggalkan ruangan malah dihadapkan dengan sosok mantan murid nya dahulu.

"Tidak Miss Janet, saya hanya kebetulan lewat dan tanpa sengaja berpapasan dengan Kaiser," tatap Edward kepadanya.

Kaiser yang nama nya dipanggil malah cuman diam aja, ia bingung harus merespon seperti apa. 

"Adik? mengapa diam saja?" Suara itu kembali mengalun ditelinga nya.

Kalimat barusan membuat tubuh Kaiser menegang, ia merasa tubuhnya lemas dan bergetar hebat. Kaiser ketakutan, ia seperti pernah mendengar kalimat itu tapi dimana?.

"Adik? Apakah kamu baik-baik saja." Edward mencoba menggapai tangan sang Adik namun tangannya malah dihempaskan.

"Ah~, maafkan aku Ed-." Ucapnya terakhir kali sebelum semua nya terasa gelap.




TBC ..........

Hallo semua, maaf lama banget update nya hehehe. Lagi ada kesibukan dan belum ada ide yang bagus juga untuk ngetik, jadi maaf ya. Vote dan komen ya, love you gais 💓.

ANAK HARAM RAJA - TRANSMIGRASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang